A recurring dream is a dream which is experienced repeatedly over a long period. They can be pleasant or nightmarish and unique to the person and their experiences.
Jin yang masih kecil merasa ketakutan melihat tiga orang dihadapannya ini. Dia memeluk boneka super marionya erat - erat disaat dibawa kesuatu kamar kecil.
"Appa, dia siapa?"
"Anak 'teman' appa, berbaik hatilah dengannya" ujar orang yang lebih tua dipanggil 'Appa' tadi.
Salah satu bodyguard yang menemani mereka berdua hanya diam melihat sang putra bossnya menatap tertarik anak yang sedang diculik bossnya ini.
Jin ketakutan. Jelas saja, anak berumur lima tahun itu jelas ketakutan saat dirinya ditarik paksa oleh orang - orang berpakaian hitam saat bermain di carousel.
Jin ditempatkan dalam ruangan yang serba gelap membuatnya dirinya terpaksa memeluk boneka yang menjadi hadiah saat kakeknya memenangkan sebuah games untuk mendapat boneka itu untuknya.
Jin selalu saja meringkuk tidur ketakutan saat melihat pintu kamarnya terbuka begitu saja.
"Ck, perdana menteri Kim itu masih mengintai bisnis kita meski aku sudah menculik cucu kesayangannya" ujar sang boss kesal.
"Minam-ah..."
"Nde sajangnim"
"Bukankah uri Wookie sangat tertarik pada bocah ini?"
"Nde majjayo sajangnim"
"Uri Wookie akhir - akhir ini sangat lihai 'bermain' kita harus memberinya sedikit penghargaan bukan?" ujar bossnya tersebut kemudian tersenyum mengerikan.
Jin takut.
Jin sangat takut ketika anak penculiknya ini datang dengan senyum mengerikan bersama kameranya.
Ia selalu meminta Jin melakukan pose - pose yang aneh.
"Kau kecanduan yadong, Wookie"
"Minam hyung, ini karnamu bukan?" ujar anak berumur sepuluh tahun bernama Wookie tadi lalu kesal melihat Jin menangis dipojokkan dengan dress putih transparan yang ia khusus belikan.
"Hiks...appa! Appa!" ujar Jin berteriak.
"Hyung, dia tidak mau menuruti poseku"
"Ya sudah, mau bagaimana lagi. Hukum saja dia"
Mendengar kata hukuman, membuat anak itu bergairah.
Pemuda yang lebih tua sembilan tahun darinya itu tahu bahwa anak bosnya ini punya kelainan aneh. Dari kecil, ia melihat bagaimana menyenangkannya sang ayah melakukan tindakan masokis pada sex slave-nya.
Dan pemuda bernama Minam itu tahu bahwa anak bernama Jin ini akan jadi kelinci percobaannya.
"KU BILANG MENUNGGING!" titah Wookie pada Jin sambil mencambuk dirinya, membuat Jin terpaksa menungging meski dalam balutan dress transparan itu.
"Wah hole-mu lucu sekali! Kau memang lebih pantas jadi anak perempuan dibanding laki - laki!" ujar anak sepuluh tahun itu dengan tanpa manusiawinya memasukkan dildo yang telah dilumuri lubricant kedalam hole milik Jin.
"Akh! Appo-yo! Appo! Hiks...hentikan...jebal...hiks" pinta Jin kesakitan namun anak itu semakin semangat bahkan ingin mengganti dildo tadi dengan vibrator sebelum pengawal anak itu menghentikkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
вещие (Veshchiye) - Precognitive Dream
FanficSeokjin hanyalah seorang furniture designer biasa sampai diawal tahun 2017 dirinya mulai mendapati mimpi buruk terus menerus, atau mungkin mimpi yang begitu nikmat terus menerus? "Apa yang kau lihat dimimpimu?" "Pertengkaran...tangis...kematian...