Edisi VII - Kilas Balik

1.4K 161 7
                                    

Nightmare is a terrifying dream in which the dreamer experiences feelings of helplessness, extreme anxiety, sorrow, etc.


25 Desember 1990

"Saengil chukae hamnida~ Saengil chukae hamnida~ Saranghaneun uri haraboeji! Saengil chukae hamnida!~" ujar seluruh anggota keluarga mengucapkan selamat ulang tahun kepada kakek mereka.

Kim In Kang bisa menikmati hari ulang tahunnya di kampung halamannya Jeju, dengan seluruh aggota keluarga. Mulai dari anak, menantu hingga cucu mereka yang baru bergabung Soeun yang baru berumur satu tahun.

Semua terasa sempurna untuk Inkang. Ingkang lahir pada 25 Desember 1939, merasakan sedikit bagaimana di wajah ibu dan ayahnya terdapat 'teror' untuk orang – orang Jepang.

Pada 15 Agustus 1945 Korea Selatan mengumumkan kemerdekaannya.

Inkang kecil yang waktu itu berumur enam tahun bisa merasakan bagaimana sang ibu dan ayah memeluknya erat – erat.

Akhirnya dia punya tujuan.

Menjadi seorang pengabdi negara, seorang tentara.

Tidak sampai saat dia bertemu seorang gadis manis bernama Boo Jin Ri ketika bertemu di barak.

Hatinya terbagi dua antara menjaga keamanan akibat perang panjang dengan Korea Utara atau mengejar sang gadis.

"Janji-mu kan mengabdi untuk negara, jadi dirimu harus menepatinya. Tenang saja aku akan menunggu" ujar Jinri sewaktu itu kembali ke RS tempat ia bertugas karna pada tahun 1953 perang berakhir dengan 'perjanjian gencatan senjata'.

Tapi tetap saja tidak akan merubah ketegangan kedua negara itu.

Sebuah keputusan gila yang diambil Inkang waktu itu. Dia mengambil pensiun dini pada 1959 dan mengikuti tes untuk kembali berkuliah di Sungkyungkwan University dan langsung mengambil jurusan hukum politik dan politik pemerintahan.

Iya, dia sadar dia sudah terlalu 'tua' untuk belajar diumurnya yang sudah berumur dua puluh tahun bahkan 'mantan tentara'.

Dipandang sebagai pengkhianat? Tentu saja.

Tidak ada orang yang mengambil pensiun secepat dirinya yang hanya baru berbakti pada negara selama lima tahun.

Tapi dia teringat akan ucapan sang pujaan hati waktu itu.

Janjinya untuk mengabdi pada negara adalah sebuah tangunggan moral besar yang akan ia geluti. Terlepas bagaimana stereotype warga Korea memangdang dirinya.

Dan 'caranya' mempertanggung jawabkannya.

Setelah lulus ia langsung mendaftar menjadi pegawai negeri sipil untuk menjadi staf pemerintahan dan langsung melamar Jinri.

Dan kini disini dirinya sekarang dengan si kecil Soeun yang mengoleskan krim kue pada pipinya.

Kangin dan Kibum yang dulu selalu menemaninya pergi memancing atau sekedar naik gunung kini telah mempunyai pendamping dan anak.

Pancaran warna kebahagiaan selalu terlihat diwajahnya.

Dan kini dia melihat wanita pujaan disampingnya, yang kini tersenyum pias menggendong si kecil Jinwoo.

Tiba – tiba Inkang tersentak. Perempuan yang dengan sabar mendampingi dirinya mulai dari nol hingga sekarang, yang tidak pernah mengeluh sedikitpun, memberikan senyuman terbaik yang ia punya, mengajar putra dan putri mereka mengenai arti sebuah kehidupan, perempuan yang kini mulai tampak renta namun tidak mengurangi kecantikannya sedikitpun dimata Inkang ini telah Inkang abaikan.

вещие (Veshchiye) - Precognitive DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang