In psychology, jamais vu (/ˈʒæmeɪ ˈvuː/; French pronunciation: [ʒa.mɛ.vy]), a French borrowing meaning "never seen", refers to the phenomenon of experiencing a situation that one recognizes in some fashion, but nonetheless seems very unfamiliar.
Seokjin merasa angin menerpa helai – helai rambutnya.
Ia membuka matanya perlahan?
Dimana ia?
Ini aneh.
Ia melihat sekeliling dan menemukan bahwa dirinya kini ada di jembatan sungai Han?
Mengapa ia disini?
Apa yang terjadi?
Apakah ini kembali 'bermimpi' lagi?
Tidak.
Ini aneh.
Ini beda dari mimpinya yang lain karena kini ia menyadari dirinya tengah bermimpi.
Dan kini ia menyadari bahwa ada sosok lain yang ia rasa familiar.
Sesosok anak kecil.
Anak kecil itu berlari menghampiri seorang anak kecil lainnya yang tiba – tiba saja pingsan di jembatan tersebut. Seokjin ikut berteriak panik menghampiri keduanya menyadari salah satu diantara mereka butuh pertolongan.
Tapi tak ada satupun yang mendengarnya.
Tidak ada satupun,
Yang menyadari eksistensinya.
7 Januari 2018
Seokjin terbangun dengan air mata mengalir di pipinya.
Mimpinya.
Ini pertama kalinya ia bermimpi yang nampaknya bukan tampak masa depan tapi sebuah memorinya yang hilang.
Seokjin melihat jam menunjukkan pukul dua pagi ketika dirinya merasakan getaran kecil di perut mungilnya. Ia segera menuju kulkas dan tidak ada satupun yang menarik perhatiannya karena ia baru menyadari kulkasnya kini sudah kosong melompong akibat pesta rumah barunya kemarin.
Seokjin menghela nafas dan segera berbelanja menuju swalayan terdekat yang untungnya buka dua puluh empat jam. Siapapun pemilik swalayan tersebut, terima kasih karena Seokjin bisa bebas berkeliling dengan troli belanjanya tanpa takut dihantui oleh rasa 'diikuti.'
Ya Seokjin sedang berusaha keras untuk menyembuhkan traumanya dan Shinhye menyarankan untuk melakukan beberapa terapi yang mungkin efeknya adalah mimpi anehnya tadi berujung pada perutnya yang berbunyi. Setelah dirasa cukup, Seokjin segera menuju kasir yang ia sangat syukuri tidak perlu mengantri.
Karena siapa yang mau belanja pada pukul dua dini pagi?
Hanya Seokjin.
Seokjin berjalan santai menuju rumahnya namun ditengah perjalanan ia melihat induk kucing dan anak – anaknya yang mengais rerumputan.
Seokjin tidak tega.
Sadar tidak punya makanan kucing, Seokjin merelakan seekor ikan segar yang baru saja dia beli untuk diberikan kepada kucing-kucing tersebut. Kucing tersebut makan dengan lahap membuat Seokjin tersenyum kecil.
"Ini ambil saja es krimku..."
"...aku lapar..."
Seokjin memegang kepalanya pening.
![](https://img.wattpad.com/cover/194956035-288-k395632.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
вещие (Veshchiye) - Precognitive Dream
FanficSeokjin hanyalah seorang furniture designer biasa sampai diawal tahun 2017 dirinya mulai mendapati mimpi buruk terus menerus, atau mungkin mimpi yang begitu nikmat terus menerus? "Apa yang kau lihat dimimpimu?" "Pertengkaran...tangis...kematian...