Edisi IX - Kebohongan

1.2K 150 6
                                    

Lie is a false statement made with deliberate intent to deceive; an intentional untruth; a falsehood.

2 Desember 2010

Yoongi menelan roti terakhirnya pahit – pahit.

Ia menatap jalanan Daegu yang semakin malam semakin sepi.

Yoongi berdiri disebrang toko musik dan melihat sebuah grand piano berwarna hitam disana. Hari sudah semakin malam dan salju mulai turun.

Yoongi yakin ia berbakat, iya yakin sebentar lagi ia akan menjadi musisi terbaik.

Tapi hal tersebut tidak pernah datang.

Terbiasa dengan kehidupan underground rapper membuat Yoongi harus menelan impiannya pahit – pahit. Orang tuanya tidak mengizinkannya menjadi seorang rapper, dan Yoongi tidak bisa masuk kesekolah musik, musik yang ia buat dicuri oleh orang lain dan mereka menikmati lagu dan royalty yang Yoongi buat.

Tapi apalah daya.

Yoongi hanya remaja berusia tujuh belas tahun dan tidak punya apa – apa yang membuktikan bahwa semua itu adalah lagunya, karyanya, miliknya.

Ia mencintai Daegu.

Tapi Daegu tidak bisa mensupport impiannya.

Ia lari ke Seoul. Sebuah kota metropolitan yang lebih kejam dari Daegu, tapi bagi Yoongi tidak masalah. Ia sudah merasakan pahitnya kehidupan di Daegu.

Namun dengan harapan bahwa ia bisa menemukan impiannya disini.

Mencuri dan tidur diemperan sudah menjadi makanan sehari – hari, bermodal ponsel 'jadul' dan earphone miliknya ia membuat lagu siang dan malam. Yoongi lulus tes dan masuk kesebuah sekolah musik.

Yoongi mengambil kelas piano meski ia tahu bahwa dia buta sama sekali mengenai alat musik ini. Tapi ketika ia melihat sebuah piano, ia teringat akan sebuah toko musik kecil dikampung halamannya yang selalu menaikkan semangatnya dalam menulis lagu.

Dan ini adalah pertemuan pertamanya dengan Sua.

Sua atau dengan nama panjang Lee Su A adalah perempuan yang memiliki kelainan pada penglihatan tapi anehnya dia punya suara yang bagus. Dia yang pertama kali menemukan Yoongi tidur dipinggir jalan dan memintanya untuk tinggal dirumahnya.

Sua punya seorang teman katanya, seorang anak laki – laki yang manis, ayah dan ibunya bekerja untuk pemuda ini. Ayahnya adalah seorang guru privat sementara ibunya seorang pskiatri dan keduanya bekerja untuk pemuda ini. Sua tidak pernah tahu nama pemuda itu tapi Sua memanggilnya 'gongju-mama'.

"Yoongi, dia punya kulit yang halus seperti bayi dan dia baik hati meski kau tahu. Semua orang baik nasibnya tidak berakhir baik"

Begitu pula Sua.

Sua adalah satu – satunya anak yang mau berteman dengannya, memberikannya tempat tinggal, bahkan orang tuanya seperti memperlakukan Yoongi seperti anaknya sendiri. Meski Yoongi berkata kepadanya bahwa ia dahulu seorang pencuri, drug dealer, dan pekerja prostitusi.

Sua baik – baik saja dengan 'masa lalunya'.

Itu sebabnya ada soft spot untuk Sua dihatinya.

Ketika Yoongi pulang sekolah bersama Sua mereka menemukan sebuah surat beramplop putih bersih dan ketika Sua membukanya berisikan kertas dengan titik – titik timbul.

Sua tertawa.

"Gongju-mama memang manis..." ujarnya lirih dengan semburat merah.

Yang kemudian diketahui Yoongi merupakan huruf Braille.

вещие (Veshchiye) - Precognitive DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang