"Kau tidak bosan?" Aku berkata kepada temanku. Ya, dia adalah salah satu dari sekian orang yang kukenal sebagai pelanggan di tempat club sialan ini dan untuk kesekian kalinya aku selalu menemaninya disini.
"Oh ayolah Jane, kita bahkan belum lama disini. Bersantailah sejenak."
Ya ini aku Janetta Lee atau orang-orang memanggilku Jane. Aku sedang menunggu teman satu rumahku yaitu Kim Jiah yang sedang bersenang-senang di club ini bersama dengan teman-teman malamnya yang bahkan tidak ingin aku ketahui. Well, dia memang pernah ingin mengenalkanku pada teman-temannya tapi aku menolak. Tapi dia pernah mengenalkan mereka kepadaku secara tidak langsung, maksudku apabila dia bersamaku dan jauh dari hadapan teman-temannya. Walau aku tidak yakin dia juga menceritakanku di depan semua temannya.
"Ayo kali ini kau harus mau bertemu dengan mereka. Mereka juga ingin berkenalan denganmu, Jane."
Oh tidak tidak, itu ide yang buruk. "Aku hanya ingin minum di bar. Panggil aku jika urusanmu dengan mereka sudah selesai." Aku langsung berjalan meninggalkan Jiah disini dan pergi ke bar untuk meredahkan tenggorokanku yang sedikit tercekat.
"Bagaimana?"
"Dia menolak."
Samar-samar aku mendengar mereka bercerita tentangku. Terkadang juga mereka berkata aku gadis yang sombong dan anti sosial. Maksudku iya aku sombong untuk teman-teman Jiah yang tidak benar dan selalu menghabiskan malamnya di club, oh cukup Jiah saja yang membuatku kerepotan untuk selalu menemaninya, aku tidak mau ada teman lain lagi yang akan merepotkanku.
"Aku pesan yang biasa."
Eh?
Aku melihat ke samping kananku mendapati seorang pria berwajah kelewat tampan. Ya sangat tampan dan postur tubuh yang tinggi dan berisi. Bermata intens dan memiliki mimik wajah yang jarang tersenyum. Dia melihat kearah ponselnya dan mengetik sesuatu disana sampai kemudian akhirnya dia memalingkan wajahnya kearahku secara tiba-tiba. Sial.
"M-ma.. Maaf aku tidak bermaksud melihatmu seperti--"
"Ini pesananmu V." Ucap seorang bartender langsung tersenyum bangga setelah pria tampan ini meminum satu tegukkan secara cepat dan tanpa memerdulikan perkataanku tadi.
"Bagaimana rasanya dari yang kemarin?" Bartender itu kemudian mengambil gelas pria ini dan memberikan gelas itu kepada pekerjanya yang lain yang aku yakin bekerja sebagai pencuci gelas.
"Sama saja."
"Oh ayolah V, aku sudah memberi racikan sedikit terhadap minumanmu itu dan kurasa itu lebih enak dan kadar alkoholnya jauh lebih rendah. Aku yakin kau akan berhasil."
Dia diam. Aku rasa pria ini tidak banyak bicara dan dia bahkan tidak melihat lawan bicaranya. Dia hanya melihat botol-botol minuman beralkohol yang tersusun rapi di rak.
"Aku akan menemui mereka."
"Jangan membawa gadis lagi malam ini, V." kata bartender itu pria itu sudah berjalan kearah orang-orang sekelompok yang sedang duduk di sofa berbentuk keliling dan Jiah berada disana.
Apa dia teman dari Jiah? Dan sialnya entah mengapa pandanganku tidak ingin berpaling dari pria sialan itu yang sudah membuatku menghabiskan waktu dengan terus memandangnya.
Dan tanpa kesadaranku lagi Jiah melambaikan tangannya padaku darisana dan teman-temannya melihat kearahku juga dia.
Membuang rasa malu ku, aku menghampiri mereka seperti orang linglung dan gugup di waktu yang bersamaan.
"Ada apa Ji?" Kataku saat aku duduk disampingnya. Tentunya dipersilahkan olehnya terlebih dahulu.
"Kau ingin bergabung bukan begitu? Aku prihatin padamu. Sedari tadi kau memandangiku bermain disini. Aku hanya mengajakmu bersenang-senang sedikit, Jane." Ucapnya pelan karena awalnya aku berbicara pelan terhadapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULAR (taennie)
FanfictionBercerita tentang seorang wanita bernama Janetta Lee aka Jane yang jatuh cinta dengan seorang pria bad boy tampan dan kriminal bernama V. V memiliki masa lalu yang buruk hingga ia menjadi tertutup, kasar dan dingin kepada orang lain dan itu membuat...