Aku terkejut mendengar cerita masa lalu V yang kelam. Dan ternyata ia memilih untuk tidak melanjutkan ceritanya karena ia sudah bangkit dari duduknya.
"Ayo kuantar kau pulang."
"Tapi--" Sungguh aku masih ingin mendengar ceritanya lagi. Setidaknya sampai ia renggang dengan RM sahabat karibnya.
"Jiah sudah menunggumu."
Ah ya. Aku teringat dengan Jiah yang sudah menyuruhku pulang dengan begitu aku mengiyakan ajakan V dan bersiap-siap di kamar yang kutempati.
Setelah aku bersiap-siap, kami pun sarapan bersama. Hening, aku merasa V tidak berbicara banyak padaku sekarang. Ia hanya menyantap roti isi dan susunya. Agak canggung sebenarnya, karena mungkin ia berpikir bahwa aku akan menjauhinya dan tidak menerima masa lalunya.
"Jane?"
Aku mengerjap. "Ya?"
"Kau menyukaiku?"
Apa?
Mengapa dia bicara begitu terang-terangan? Padahal kami baru saja menjalin hubungan pertemanan. Ini awal yang bagus menurutku tapi mengapa ia langsung berbicara tentang itu? Aku gelagapan dan bahkan tidak berani melihat matanya.
"Lihat aku Jane. Kau menyukaiku?"
"I-ini bukan waktu yang tepat untuk kita bicarakan."
"Ini sudah tepat. Aku sudah bilang padamu sebelum kau jatuh terlalu dalam, maka ini harus diperjelas."
"Mengapa kau begitu blak-blakkan?!" Ucapku setengah teriak. Aku takut didesak olehnya tentang isi hatiku.
"Apa?"
Sudahlah lagipula percuma juga jika aku tutup-tutupi rasa ini kepadanya. Aku menyukainya, aku mencintainya. Entah kenapa aku menyukai pria ini. Bukan saja tampan dan berhasil memikat hatiku, bukan. Tapi dia memiliki sisi lembut yang aku tidak mengerti dan mudah jatuh kepelukkannya. Dengan segala sifat dingin dan kasarnya, dia tetap mau bersamaku, didekatku, bahkan terbuka denganku.
"Aku mencintaimu, V." Ucapku sambil memejamkan mata, takut melihat reaksinya saat ini.
Hening. Dia tidak mengatakan apapun selama beberapa detik. Aku masih memejamkan mataku terlalu malu juga takut.
Sejurus kemudian aku mendengar suara kursi bergeser dan langkah kaki mendekat. Oh tidak, apa dia akan marah padaku?"
"Buka matamu." Ucapnya yang mana aku agak terkejut batin saat suaranya tiba-tiba dekat sekali denganku. Tepatnya disebelah kananku
Aku membuka mataku perlahan dengan mengarahkan wajahku kearah sumber suaranya di sebelah kananku. Sejurus kemudian aku melihat dia sangat dekat sekali denganku dengan tatapan lembut dan penuh arti.
Aku tersentak setelah dia langsung mencium bibirku saat aku baru saja melihat wajahnya sedetik. Oh inikah dia? Inikah yang dinamakan heart attack? Dia menciumku sekarang!!!!
Dia menciumku lembut dan menggerakkan pelan bibirnya seperti orang bercumbu pada umumnya. Dengan begitu aku langsung memberikan akses pada bibirku untuk melawan pergerakkan bibirnya yang melumat bibirku. Ini terlalu nikmat. Dan apa artinya ciuman ini pertanda bahwa ia juga mencintaiku?
Kami berciuman mungkin sampai 10 detik sebelum akhirnya ia melepaskan ciumannya padaku. Ia memandangku lekat-lekat sambil memegang sebelah pipi.
"Beri aku waktu untuk mencintaimu juga."
Apa?
Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang patah di dalam diriku.
Aku ditolak?
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULAR (taennie)
FanficBercerita tentang seorang wanita bernama Janetta Lee aka Jane yang jatuh cinta dengan seorang pria bad boy tampan dan kriminal bernama V. V memiliki masa lalu yang buruk hingga ia menjadi tertutup, kasar dan dingin kepada orang lain dan itu membuat...