"Jangan berani-berani kau menyentuhnya, bedebah!"
"V, apa yang kau lakukan?" Ucap Jimin saat ia menyadari bahwa ada keributan disini. Begitu juga Jungkook, Lili, Rosie, dan Juhyun.
"Hanya memberi pelajaran kepada pecundang." Jawabnya enteng sambil menatap getir kearahku.
Oh aku tahu dia marah sekarang. Dan kenapa dia marah padaku? Dia tidak memiliki hak atas hal itu, kecuali jika ia memang kekasihku.
"Apa yang membuatmu seperti ini? Jane?" Tanya Juhyun langsung kearah V yang mana membuat pertanyaannya langsung menohok kehatiku. V terlihat tidak memperdulikan omongan Juhyun yang berbicara disebelahnya, V hanya menatapku saat ini.
"Dasar, bocah sialan. Aku akan membuat perhitungan denganmu!" Ucap pria yang tersungkur dibawah kemudian bangkit sambil menyeka lukanya di bibirnya dan langsung pergi begitu saja.
"Siapa yang kau bilang bocah?!"
"V, sudahlah. Apa yang terjadi padamu, huh?" Jimin mulai mengontrol emosi V. Akhirnya lama kelamaan V meredam emosinya. Mungkin itulah kekuatan dari persahabatan.
"Bukan apa-apa."
"Memangnya apa yang dia lihat dari wanita sepertimu?" Ucap Juhyun langsung kepadaku. Aku melihat yang lainnya juga menatapku. Oh tidak jangan sampai yang lainnya berpikir seperti itu juga.
"Apa maksudmu?"
"Kau tahu jelas apa yang kumaksud. Kau tidak tahu bahwa aku ini masih kekasihnya?"
Apa?
V langsung mencengkram tangan Juhyun dan membuat Juhyun menghadap kearahnya supaya tidak menginterogasiku lebih lama. "Kita sudah berakhir."
"Tapi Oppa, aku tidak berkata bersedia saat kau memutuskanku itu artinya kita masih berhubungan kan?"
"Oke guys, sepertinya ini bukanlah urusan kami. Kami akan kembali ke sofa." Ucap Rosie dan kemudian Lili, Jungkook dan Jimin pergi meninggalkan kami bertiga.
V merasa ada kerisihan didalam mimik wajahnya, aku bisa lihat itu. "Berhentilah mengharapkanku, Juhyun. Kau akan menemukan orang yang lebih pantas untukmu, Ayo." Ucapnya kemudian V langsung menarik tanganku pergi darisini. Oh aku bisa lihat Juhyun menggeram saat melihatku pergi dengan V.
V menarik tanganku keluar dari club hingga kami berada di depan club.
Wajahnya kecut dan tidak bersahabat sama sekali. Ia menatapku getir sambil menatapku dari mulai kaki hingga kepalaku.
"Mengapa kau mengenakan dress seperti ini? Ucapnya getir
Oh? Jadi ia menyadarinya? Aku kira dia tidak masalah jika aku tampil seksi malam ini. Namun ternyata ini juga mengganggunya.
"Aku ingin mencobanya saja."
"Tidak disini. Kau tidak boleh memakai dress itu lagi sampai kapanpun."
"Mengapa begitu? Ini dress yang cantik." Ucapku sambil membelai dressku tepatnya dipinggul memperlihatkan lengkuk tubuhku. Aku melihat V mematung saat aku melakukan itu.
Dia langsung membuka Hodienya dan memakaikan hodienya padaku. "Kau akan diserang siapa saja yang melihatmu seperti tadi."
Aku masih tidak mengerti dengan sifatnya ini. "Jika ada kau, maka aku aman bukan?"
"Tidak juga. Jika yang menyerangmu adalah 'aku' siapa yang akan menolongmu?
Kurasakan panas di kedua pipiku. Oh ayolah V, kau membuatku semakin menyukaimu. "K-kau ingin kembali kedalam?" Ucapku sambil menunjuk pintu masuk. Sekarang wajahku sudah memerah akibat blushing yang terlalu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULAR (taennie)
FanficBercerita tentang seorang wanita bernama Janetta Lee aka Jane yang jatuh cinta dengan seorang pria bad boy tampan dan kriminal bernama V. V memiliki masa lalu yang buruk hingga ia menjadi tertutup, kasar dan dingin kepada orang lain dan itu membuat...