Mengapa dia bisa tiba-tiba ada disini? Karena sejak daritadi aku mencarinya kemana-mana namun tidak ketemu.
"Hai V." Ucap Jun dengan ekspresi sedang menahan amarah serta ketakutan yang memuncak.
V masih tersenyum pada Jun, aku tidak tahu arti senyumannya itu. Namun senyumannya seakan ingin menghantam Jun sekali lagi. Ini bisa gawat.
"Jun, aku akan pergi bersama V." Aku langsung mengaitkan tanganku di sisi lengan V. "Senang bertemu denganmu lagi."
Jun seperti bingung melihat kami berdua sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. "Baiklah, senang bertemu denganmu juga, Jane. "
"Kau tidak senang bertemu denganku juga?" V tiba-tiba kembali berbicara pada Jun setelah aku dan V hampir pergi darisini.
Jun tidak menjawab dan aku langsung menarik V pergi darinya dan keluar dari gedung fakultas menuju halaman kampus yang rindang.
Aku dan V kini di bawah pohon yang rindang dan syukurlah tidak ada orang disini. Jadi aku bisa berbicara leluasa dengannya.
Dia masih memandangku bingung, sepertinya ia menunggu aku berbicara duluan. "Kau darimana saja? Aku sudah mencarimu sedaritadi kau tahu? Kau bahkan meninggalkan kelas sesuka hatimu."
Dia mengkerutkan keningnya. "Aku dari toilet."
Apa? "Kau bilang apa?"
"Saat kelas hampir dimulai, tiba-tiba aku memiliki masalah pencernaan jadi aku keluar dan sekarang baru kembali."
Sudah? Itu saja? "Hanya itu?"
Dia melihatku serius sambil mengkerutkan keningnya lalu mengibaskan poninya dan ketampanannya semakin jelas terpampang. "Memangnya kenapa?"
"Tidak apa-apa." Aku langsung menjawab cepat. Mengapa pria seperti ada didunia ini? Begitu menyebalkan dan wajahnya seakan tidak perduli. Dan bodohnya aku mengira ia menghindariku tadi.
Ia mendekatkan wajahnya padaku seperti seakan membaca mimik wajahku yang gelisah. "Kau sedang memikirkan apa?"
Hah? "T-tidak."
"Kau berpikir yang tidak-tidak tentang kita?"
"Apa? Kita? Mengapa kau bisa berpikir seperti itu."
"Pikiranmu yang membuktikannya."
"Aku tidak berpikir begitu." Suaraku keras menekankan.
"Kau ketara sekali ketika berbohong" Ucapnya enteng sambil menyeringai padaku. Oh sial tatapan itu. Sangat menggoda sekali. Oh ayolah kau harus fokus Jane! Mau tidak mau aku harus menyerah.
"Oke baiklah, kau puas sekarang?" Ucapku menantangnya walau rasanya aku ingin tertawa sekarang mengingat aku mengalami hal yang tidak menyenangkan sewaktu itu.
Tak lama kemudian ia bangkit dari kursi dan tetap melihatku. "Kau ingin bolos?"
Aku berpikir sejenak mengingat-ngingat sedang apa aku dan V ditempat ini padahal kelas kami sudah dimulai. Bahkan ini kelas pertamaku bersamanya. "Kita tidak masuk?"
Ia melihat sekitaran dan berdecak pinggang. Begitupun sudah terlihat sangat seksi. "Kau sudah makan?"
Eh? Apa ini ajakannya untuk makan siang bersama? "Belum."
"Ayo." Katanya dan kemudian aku langsung bangkit dari kursiku dan pergi bersamanya menuju parkiran mobil. Aku diam-diam tersenyum dengan perlakuan dia saat ini. Kami akan selalu seperti ini. Bertengkar kemudian berbaikan dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULAR (taennie)
FanfictionBercerita tentang seorang wanita bernama Janetta Lee aka Jane yang jatuh cinta dengan seorang pria bad boy tampan dan kriminal bernama V. V memiliki masa lalu yang buruk hingga ia menjadi tertutup, kasar dan dingin kepada orang lain dan itu membuat...