Ia mengucapkan kata itu dengan suara dalamnya yang sangat seksi.
Oke, aku benci pikiranku saat ini. Berada dihadapannya dengan jarak wajah yang sangat dekat, nafasnya yang bau seperti pepermint di waktu pagi, wajah bangun tidurnya yang sangat seksi, rambutnya yang sedikit berantakan tapi tetap panas, dan sekarang ia juga sedang melingkarkan kedua lengannya disekitar pinggulku. Ini merupakan posisi yang sangat tidak nyaman dan mungkin sepertinya sedikit bagus. Dan yang menarik perhatianku adalah bibirnya yang berwarna merah. Wow, kenapa dia sangat tampan saat ia bangun tidur? Aku bahkan sulit mengatur napasku sekarang ini.
"Kau lihat apa?"
"Hah?" Oh ya ampun aku bahkan lupa menyadarkan diriku! Sial sial! Dengan begitu pula aku langsung bangkit dari tubuhnya dan langsung merapikan rambutku dan penampilanku atas apa yang baru saja terjadi. "Maafkan aku."
Sebelum ia menjawab, aku mendengar suara nada dering ponselnya yang ia letak diatas meja dan setelah itu V mengambil ponselnya dengan malasnya.
"Hm. Ya dia dirumahku."
Siapa yang menelponnya? Apa dia membicarakan tentangku? Astaga!
"Dia yang minta. Kau tenang saja, dia baik-baik saja."
"Apa itu Jiah?" tanyaku panik. Oh astaga mengapa aku bisa lupa untuk memberitahunya bahwa aku tidak pulang? Dan lagi mengapa dia langsung menelpon V?
V kemudian menyodorkan ponselnya kearahku. "Dia ingin bicara padamu."
Aku langsung mengambil ponsel dari genggamannya dan langsung kudekatkan kearah telingaku. "Halo?"
"Jane, mengapa kau tidak memberitahuku? Kau sedang apa disana?"
Aku langsung melirik kearah V dan kemudian V hendak berbicara. "Aku akan ke kamar mandi." dan V pergi ke kamar mandi dan memberiku ruang untuk berleluasa berteleponan dengan Jiah.
"Maafkan aku. Aku bahkan lupa. Seharian ini kami hanya menonton tv dan setelah itu aku tertidur."
"Kau baik-baik saja disitu kan? Apa V melakukan sesuatu padamu?"
"Tidak. Tentu tidak. Dia baik padaku." Aku mencoba membuat Jiah lebih tenang karena pasti ia berpikir yang tidak-tidak tentang V. Padahal V tidak pernah berbuat kurang ajar padaku. Kecuali soal emosinya dan sering marah-marahnya itu.
"Well, itu aneh. Baiklah cepatlah pulang. Aku kesepian sekali dirumah."
"Iya iya aku akan segera pulang."
Dan setelah itu aku mematikan panggilan telepon dari Jiah. Wah bahkan Jiah dan V saling berkomunikasi, sempat terpikir dibenakku. Mengapa aku tidak memiliki nomor teleponnya dia? Begitu juga sebaliknya. Setelah selama ini kami sudah hampir dekat bukan. Jika itu pun aku dianggap olehnya.
Aku melihat kesekitar sepertinya V belum selesai mandi. Namun ada rasa penasaran yang memuncak di dalam diriku yaitu tentang ponselnya V. Aku sangat ingin sekali melihat isi galeri yang ada di ponselnya V. Dengan begittu aku langsung membuka aplikasi galeri foto sebelum V selesai mandi.
Oke berhasil! Aku melihat ada beberapa foto yang tidak banyak. Dan kebanyakan fotonya berasal dari foto jaman dulu. Maksudku, foto setahun yang lalu, tidak ada foto baru-baru ini yang ada di galerinya. Apa dia tidak suka berfoto? Di dalam galerinya kebanyakan foto V bersama RM, Jin, Jungkook, Jimin, Suga, dan Jhope. Mereka terlihat bahagia di dalam foto tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGULAR (taennie)
FanfictionBercerita tentang seorang wanita bernama Janetta Lee aka Jane yang jatuh cinta dengan seorang pria bad boy tampan dan kriminal bernama V. V memiliki masa lalu yang buruk hingga ia menjadi tertutup, kasar dan dingin kepada orang lain dan itu membuat...