11. A Long Night

2K 282 20
                                    

Selamat membaca!

Sekarang ini, aku menyusuri jalan malam bersama V dengan mobilnya. Perjalanan yang sangat sunyi tampak dari bagian luar juga di dalam mobil.



Aku mewanti-wanti agar ia segera memberikan alasan ada apa maksudnya keluar di larut malam begini. Aku tidak memberanikan diriku untuk bertanya padanya kecuali saat sudah di tempat dikarenakan aku melihat ekpresi wajahnya sekarang terlihat sangat marah. Jadi aku mengurungkan niatku untuk bertanya sekarang.



Kami melaju kencang dengan mobilnya dan bahkan ia tidak menoleh sedikit pun kearahku. Ia bahkan berkali-kali memukul setir mobilnya tanpa alasan yang jelas. Aku rasa ia sudah kerasukan sekarang.

"Jangan bertanya apapun soal ini." Ucapnya ditengah-tengah lamunanku.

Eh? Darimana dia tahu isi pikiranku saat ini. Dan ya walaupun perkataannya sangat menjengkelkan. Aku lebih memilih untuk mengabaikan ucapannya dan fokus melihat jalanan.

Kami sampai di sebuah jalan di Hongdae, Seoul. Tidak seberapa jauh dari rumah V yang ada di jalan Garosu-gil. Pada saat larut malam seperti ini di Hongdae masih sangat ramai. Banyak para musisi jalanan, ataupun mahasiswa yang nongkrong dan berpacaran di tempat umum.

Kami berhenti dipinggir jalan dan V langsung membuka sabuk pengamannya dan menatapku sesaat.

"Dengarkan aku. Kau harus menungguku di dalam mobil. Aku tidak akan lama."

Seketika diriku langsung kepanikan. Aku tidak ingin ia pergi sendirian. "Kau mau kemana? Kenapa aku tidak boleh bersamamu?"

"Kau akan aman disini. Aku tidak akan lama. Aku berjanji." Ia menyelipkan rambutku ke telinga dengan sentuhan jari-jarinya yang lembut. Oh ya tuhan, ini pertama kalinya ia melakukan hal yang manis padaku.

"Tunggu aku, oke?"

"Baiklah." Aku lengah... Aku lengah oleh sentuhannya. Jadi aku memilih untuk mematuhi apa yang ia perintahkan.

"Gadis pintar." Ucapnya dengan seringaian di senyumannya. Kemudian ia membuka pintu mobil dan berjalan menuju gedung yang aku tidak tahu itu gedung apa, sepertinya sebuah penginapan atau markas. Oke aku harap ia tidak akan lama kalau tidak aku akan mati bosan. Mana lagi aku meninggalkan ponselku di rumahnya.


***

-Author's POV-

V berjalan gontai menaiki anak tangga, nafasnya kian berderu-deru mimik wajahnya seketika berubah sejak ia keluar dari dalam mobilnya dan berjalan kearah Gedung markas dimana dulunya gedung ini merupakan apartement kecil. Ia berjalan sambil mencari ruangan yang akan ia tuju. V mendengar dari arah lorong bahwa ada suara dentuman musik dan yang ia yakini bahwa ruangan itulah yang akan ia tuju.

Akhirnya V sampai di ruangan tengah dimana ia tidak sendiri. V datang bukan karena kemauannya, namun karena seseorang yang menginginkannya untuk datang di acaranya.

"Taehyung, darimana saja kau, kenapa kau baru muncul?" Ucap seseorang dengan botol whiskey yang ia pegang dan seorang gadis di pangkuannya.

"Ada apa kau memanggilku?"

"Oh ayolah V, jangan terlalu kejam begitu padaku. Aku adalah sahabat karibmu, ingat?" Ucap pria tersebut dengan seringaian serta lesung pipit yang menghiasi seringaiannya.

"Apa maumu RM?" Ucap V dengan nada bicara yang tidak nyaman dengan gigi yang terkatup rapat seperti menggeram.

"Aku akan memberitahunya setelah kau mau minum-minum denganku."

SINGULAR (taennie) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang