6|Frail

6.3K 1K 76
                                    

Attention please! Kalau suka boleh vote, comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Haechan hanya bisa mengusap air matanya ketika ia di pecat dari pekerjaanya di Mall, entah alasan apa yang membuatnya di berhentikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan hanya bisa mengusap air matanya ketika ia di pecat dari pekerjaanya di Mall, entah alasan apa yang membuatnya di berhentikan. Tadi siang saat ia hendak bekerja di mall tiba-tiba temamya berkata Haechan di panggil bossnya.

Dan setelahnya ia menelan kekecewaanya karena di keluarkan dari pekerjaanya. Padahal gaji di sana cukup besar.

" yang sabar ya Haechan-ah, aku yakin kau pasti sukses" Ucap temannya.

" terimakasih"

Pluk!

Seorang temannya merangkulnya dan menepuk pundaknya menenangkan Haechan.

" Kau tau, Mati satu tumbuh seribu.. Kau pasti dapat yang terbaik setelah ini" Ucap temannya yang lain sambil tersenyum.

" ya, terimakasih.. Aku harus pergi mencari pekerjaan lain.. Aku pamit ya" Haechan melambaikan tanganya pada teman-temannya.

Berat rasanya meninggalkan teman-temannya yang ia anggap sebagai saudara lagi tapi bagaimama lagi, semua sudah berakhir.

Haechan mengayuh sepedanya, entah kemana lagi ia harus mencari pekerjaan. Sudah puluhan kali ia ditolak, hari ini ia belum memegang uang sama sekali, barusan subuh toko susu biasa ia antar tutup.

" yatuhan, kemana lagi sekarang?" gumam Haechan.

Sekarang sudah sore, haechan sudah berada di stasiun siap bekerja.

- - -

Haechan baru saja pulang, ia langsung masuk ke dalam rumah. Haechan tidak menitipkan Mark di rumah Jaemin tapi ia biarkan di rumahnya toh orang tuanya sudah tau.

" kau pulang? Mana uangnya?" Haechan memberikan empat lembar uang yang ia dapat dari bekerja di pasar membantu seorang nenek berjualan ikan.

" hanya itu yang aku dapat hari ini" ucap haechan pelan.

" KAU TAU AYAHMU BELUM PUNYA UANG SEDANGKAN ADIKMU HARUS BAYAR SEKOLAH, Bagaimana eomma membayarnya hah?!" Marah ibunya, Ibunya memukul Haechan keras menggunakan botol berisi air.

" Maafkan haechan, haechan baru saja dipecat eomma hiks.."

Bugh!

" Eomma tidak peduli kau harus dapat uang secepatnya" ibunya berhenti memukulinya dan pergi meninggalkanya, punggungnya terasa sakit.

Mark hanya menatap Haechan dari pintu kamarnya, ia tidak berani mendekati Haechan. Haechan keluar dari rumah berniat mencari uang lagi.

" Haechan?" panggil Ayahnya. haechan menoleh, ia segera menghapus air matanya.

" iya appa?"

" Kau mau kemana? Hari sudah malam"

" Aku harus mendapatkan uang secepatnya, dongsook dan dongjun harus bayar sekolah"

Cakrawala [ Markhyuck ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang