21|Go away!

5.3K 730 31
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Haechan langsung menepuk-nepuk pipi Jaemin agar ia sadar namun ushanya percuma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan langsung menepuk-nepuk pipi Jaemin agar ia sadar namun ushanya percuma. Ia melihat darah mengalir dari selangkangan Jaemin, Haechan panik. Hendery menghampiri Haechan dan Jaemin.

" Hendery, Tolong Jaemin ku mohon!!" Haechan sudah menangis.

" Kita harus membawanya ke rumah sakit secepatnya" Ucap hendery, ia menggendong Tubuh Jaemin yang lumayan berat menuju mobilnya.

Haechan duduk di belakang sambil memanggku kepala Jaemin, ia mengusap pipi Jaemin yang pucat pasi. Haechan hanya bisa menangis.

Hendery membuang jauh-jauh niat jahatnya kini ketika melihat Jaemin yang ia tau adalah istri saudara tirinya. Hendery juga panik ketika melihat jaemin jatuh dan membentur lantai. Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit terdekat.

Sesampainya di rumah sakit ia segera menggedong tubuh Jaemin berteriak meminta tolong pada suster di rumah sakit, mereka membawa Jaemin ke ruang UGD Sementara Henedry dan Haechan menunggu di luar.

" Hiks.. Hiks.." Haechan masih menangis sambil terduduk di kursi, Hendery mendekati haechan dan duduk di sampingnya.

" Menangis tidak akan berguna, semua sudah terjadi.. Kau menangis sekeras apapun tidak akan bisa mengembalikan waktu" Ucap hendery, Haechan menatap hendery.

" Dia sahabatku, kalau sesuatu terjadi pada dirinya dan calon anaknya aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri, seadainya kami tidak menaiki tangga hiks.. Semua tidak akan terjadi" ucap haechan ia kembali menunduk.

" Hubungi suaminya, aku akan mengabari mark sajangnim" haechan lekas mengeluarkan ponselnya.

' Halo jen hiks'

- - -

" Jeno, kau sudah mau pulang?" Tanya teman kantornya.

" Iya, pekerjaanku sudah selesai" jawab jeno, ia membenarkan jasnya. Ia tidak menggunakan atribut kepolisian jika sedang bekerja santai ia lebih seperti pegawai kantoran, namun jika ada acara resmi baru ia pakai atribut.

" Istrimu pasti sudah menunggu, sudah sana cepat pulang nanti istri dan calon anakmu rewel" Jeno terkekeh, ia mengambil tas kantornya lalu pamit pergi oada teman-temannya.

Ia sudah berada di parkiran, saat ia hendak memasuki mobil ponselnya berbunyi, haechan menelfonya.

' Halo jen hiks'

' Haechan? Ada apa? kenapa menangis?' Tanya Jeno.

' Jen maafkan aku hiks.. Maafkan aku'

' kenapa minta maaf haechan-ah?' —Jeno mendudukan dirinya di kursi kemudi, ia menacapkan kunci mobil dan menyalakan mesinya.

' Jaemin hiks.. Jaemin masuk rumah sakit setelah jatuh dari tangga hiks.. Maafkan aku karena lalai Hiks'

Cakrawala [ Markhyuck ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang