29|Aku pulang

5.8K 728 24
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! typo bertebaran!

" Mark?" Mark melihat Haechan mengendong bayi yang di balut selimut biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mark?" Mark melihat Haechan mengendong bayi yang di balut selimut biru. Mark tersenyum hangat dan menangis setelahnya.

Ia pasti melewatkan banyak hal hingga tak tahu bahwa putra kecil mereka telah lahir ke dunia, perbedaan waktu antara Bumi dan Teegarden sangat jauh.

" Aku tak bisa menghubungimu, kau kemana? Aku melahirkan untung ada jaemin yang membantuku" Mark mencium kening Haechan lama.

" Maafkan aku sayang"

Mark melupakan hendery yang sedang dipantry mengambil minum dan menatap pemadangan di depanya dengan senyum haru.

" Kau pasti lelah, istirahatlah di kamar sana" Mark menunjuk kamar yang ada di pojok.

" Iya, terimakasih hyung"

" aku yang harusnya berterimakasih" Hendery mengacungkan jempolnya.

" Kalian habis darimana?" Tanya Haechan.

" Urusan kantor" haechan menatap mark dari atas sampai bawah, ia tak sadar bahwa baju mark berlubang dan ada darahnya.

" I-itu kenapa?" Tunjuk Haechan, Mark menatap bajunya.

" Ada orang kecelakaan aku berusaha menolongnya" jawab mark singkat.

" Cha, ayo kita istirahat" Mark mengiring Haechan untuk istirahat di kamar, ia tidak mau menjawab pertanyaan haechan yang aneh-aneh nantinya soal dirinya.

- - -

Hari berganti bulan, berganti tahun. Misi mark sudah selesai, semua kembali normal ia hanya harus menunggu cakrawala menjemputnya.

Tuk!

Sebuah bola menabrak sepatunya, ia melihat anaknya yang baru berumur empat tahun berjalan ke arahnya untuk mengambil bola mainanya.

" Papa langit" Ucap Chenle — bayinnya bersama Haechan.

" iya, ini bolamu" Mark langsung mengmbil chenle dan menggendongnya.

" papa udah pulang?" mark menangguk.

" Tentu, hari ini kita main ke taman.. Papa janji sama chenle kalau kita bakal main seharian"

" Piknik?"

" Tidak, kita main ke lotte world"

" Asyik!!" Chenle menepuk tanganya girang. Mark mencium pipi anaknya.

" sayang, chenle" Haechan keluar dari dapur dan melihat Mark menggedong Chenle.

" Kau sudah pulang?" Tanya Haechan.

"Iya, aku janji main bersama kalian hari ini" Haechan tersenyum, ia melepas apronya dan menyimpanya di gantungan.

" ayo kita makan siang" Ajak Haechan, Mark mengangguk.

Mereka duduk di masing-masing kursi, menu sederhana untuk makan siang tersuguh di meja makan. Semuanya terlihat enak jika buatan Haechan.

" mama, kata papa langit kita akan pergi ke lotte world"

Satu kebiasaan Chenle ketika memanggil Mark, ia akan memanggil Papa langit. Karena menurutnya dengan seperti itu ketika Mark pergi, perlahan Haechan akan menjelaskan apa yang terjadi dengan papanya, dan selalu ingat bahwa papanya ada di langit selalu menjaga dan melihat dirinya.

" Tentu, kita akan bermain banyak permainan" Haechan tersenyum.

Setelah makan, mereka bersiap untuk pergi ke lotte world. mark sudah siap tinggal menunggu haechan yang sedang mendandani anaknya.

" Cha! Sudah siap?" Tanya Mark. Chenle menangguk semangat.

" ciapp!!" mark tersenyum ketika chenle memberinya hormat seperti prajurit, ia melihat rasi bintang ursa minor di telapak Chenle, bahwa chenle benar anaknya yang setengah manusia dan andromeda.

Sesampainya mereka di lotte world Chenle segera berlari masuk padahal belum membeli tiket terpaksa penjaga gerbang menahanya.

" mama chenle gak di bolehin masuk" Rengek Chenle.

" sabar sayang, papa langit lagi beli tiketnya" Haechan mengusap puncuk kepala chenle sayang.

Setelah selesai membeli tiket mereka masuk ke dalam, berbagai wahana tersuguh di depan mereka, dari yang biasa saja sampai yang ekstrim.

" Mama chenle mau naik itu" Chenle menunjuk sebuah komediputar.

" Tentu, ayo!" Haechan mengajak Chenle untuk naik komediputar. Mark hanya bisa melihat mereka menaiki komedi putar sambil mengambil gambar lewat ponsel Haechan.

" PAPA LANGIT!!" panggil Chenle sambil membuat heart sign besar dengan tanganya. Mark juga meniruknya.

Lanjut kewahana selanjutnya yang tidak berbahaya dan bisa di naiki anak kecil. Terakhir mereka menaiki biang lala, terlihat jelas pemandangan kota seoul di sore hari, matahari yang terbenam serta lampu lotte world yang mulai menyala terang.

" seoul itu cantik ya kaya Mama, iya kan papa langit?" Ucap Chenle. Mark terkekeh mendengar penuturan anaknya.

" Iya, sangat cantik" Mark menatap mata Haechan yang berbinar, bulir air mata jatuh dari pipi Haechan. Mark menghapusnya.

" Terimakasih mark, atas segalanya" Haechan tersenyum lebar.

" tentu, aku juga berterimakasih padamu"

Mereka turun, cuaca musim semi memang cukup dingin. Haechan memakaikan mantel pada tubuh chenle. Mereka sekarang di restoran untuk makan malam.

" Kau mau pesan apa?" Tanya haechan.

" Samakan saja denganmu" Haechan menangguk, menyuruh pelayan mencatat pesananya.

" mama, papa langit.. Chenle seneng banget!! Makasih ya" Chenle tersenyum senang, Mark mengusap kepala Chenle.

" tantu saja chenle"

" tantu saja chenle"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Satu chapter lagi beres gaiss :').. Terimakasih sudah baca dan vote, jeongmal kamsahamnida!! See u in next chapter pai pai!!!



Sunny Pwark. Nov 16, 2019.

Cakrawala [ Markhyuck ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang