Attention please! Kalau suka boleh vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mark Pov
Sudah delapan bulan semenjak kejadian itu, hidup kami berubah menjadi lebih baik. Kandungan haechan kini menginjak 7 bulan, tidak ada yang aneh pada permintaan ngidamnya. Dokter berkata anak kami laki-laki.
Bicara soal haechan, dia adalah istri yang sangat hemat dan menggunakan barang bekas dengan baik. Haechan selalu berfikir dua kali sebelum membeli barang dengan harga mahal.
Walaupun aku bisa membelikanya tapi haechan selalu menolak dan beralasan uangnya untuk persalinan baby nanti. Padahal aku sudah menyisipkan uang untuk persalinan nanti, uang bulanan dan belaja aku pisah.
" Haechan, apa kau tak ingin membeli tas atau sepatu seperti orang-orang?" Tanyaku, ketika suami lain melarang atau membatasi pengeluaran belanja istrinya aku malah membebaskanya malah aku sedikit memaksanya untuk belaja.
" tidak aku tidak tertarik" ucapnya. Haechan sangat sederhana, ini mungkin karena dulu ia terbiasa hemat.
" Akan kau apakan kertas origami dan kardus itu?" Tanyaku, saat ini haechan sedang membuat sesuatu dari kardus dan origami yang ia dapat dari tempat penyimpanan barang.
Sudah ku katakan bahwa haechan sangat baik mengolah barang bekas, bahkan perabotan bekas jadi sebuah seni yang indah. Seperti botol plastik bekas Haechan sulap jadi bunga dan di beri vas yang di buat dari semen yang Haechan cetak berbentuk aneh namun cantik.
" aku mau membut gantungan untuk kamar baby, kamar baby harus menarik" Jawabnya, haechan akan membuat gantungan dari barang bekas itu yang nntinya di tempel di atap kamar menjadi gantungan menarik.
" Baiklah, bisa aku bantu?" tanyaku.
" Tentu, bisakah buat kapal terbang dari origami" aku menangguk, aku mulai mengambil selembar kertas origami dan
Tik!
Satu origami itu berubah jadi pesawat origami.
" Biasakan pakai tenagamu mark" Ucap Haechan, aku tertawa kecil. Ku memang sering menggunakan kekuatanku, dan haechan akan protes karena aku kurang memakai tenagaku.
" Baiklah baiklah.."
Apartemen kami yang sebelumnya hanya sebuah apartemen biasa dan monoton berubah jadi apartemen yang aesthetic dengan ornamen barang bekas menghiasi apartemen kami.
Bahkan jaemin betah berlama-lama di apartemen kami sampai ia di cari oleh jeno karena pulang larut, kata Jaemin apartemen kami merilekskan fikiran dan memanjakan mata.
Ah soal Jaemin! Ia kini sedang mengandung lagi, usia lima bulan. Aku bersyukur karena tak lama setelah keguguran jaemin isi lagi apa karena Jeno terlalu rajin haha.
Beberapa jam berlalu, aku dan Haechan selesai membuat gantungan dari origami dan kardus, haechan menggambar pola bunga dari kardus. Padahal anak kami laki-laki namun entah kenapa ornamen kamar baby sangat perempuan.
" bantu aku menggantungnya ya" Ucap Haechan.
" tentu" Aku mengambil tangga. Origami dan kardus itu sudah di beri tali untuk menggantungnya.
Aku mulai memasangkanya satu persatu di langit-langit kamar baby. Setelah selesai aku berdecak kagum dengan karya haechan, terlihat cantik dan indah. Kamar anak kami yang bertema jungle berubah cantik di tambah ornamen itu.
" kenapa kau memilih tema jungle?" Tanyaku pada haechan.
" aku suka tema itu entah kenapa" Jawabnya, padahal dulu aku menyaranknya untuk mengambil tema galaxy tapi haechan menolaknya.
" Baiklah, aku akan menyiapkan makan siang" Ucap haechan, aku mengangguk.
Aku mengembalikan tangga ke gudang dan melihat haechan di dapur menggunakan celemek sambil menggoreng sesuatu.
Aku menedekatinya dan memeluk pingangnya mesra, aku mengedus telungkuknya membuat Haechan mengelinjang kegelian.
" Lepas mark, aku sedang menggoreng" Ucapnya namun aku tidak peduli aku masih ingin memeluk tubuhnya yang hangat dan sangat pas di peluk, yah walau sekarang badanya sedikit berisi karena bawan baby.
" kau sangat nyaman haechan-ah" ucapku.
" Mark~ aw!" Aku segera melepaskan pelukanku ketika haechan mengaduh sakit, ia mengusap tanganya yang terkena percikan minyak panas.
" Kau tak apa? Apa ada yang terluaka? Tanganmu merah haechan"
" Ssst! Sudah, aku baik-baik saja, bisakah ambilkan kotak P3K" Aku menangguk dan bergegas mengambil kotak itu, aku panik ketika melihat haechan terluka.
Katakan aku berlebihan tapi agk tak bisa melihat haechan terluka, aku sangat protektif pada haechan, aku tak ingin ia meraksan sakit cukup masa lalunya saja tidak dengan sekarang.
Aku kembali, haechan sedang meletakan piring berisi ikan goreng dan nasi. Aku menyimpan kotak p3k lalu mencari krim luka bakar.
" kemarikan tanganmu" Ucapku. Haechan mengerti ketika aku khawatir padanya, ia tidak menolak bahkan ia duduk di hadapanku lalu menjulurkan tanganya yang luka.
Aku mengoleskan krim itu pada lengan haechan dengan telaten, setelah selesai aku sedikit menup-niupnya. Haechan terkekeh melihatku.
" Kenapa?" tanyaku.
" tidak, kau lucu mark.. Jangan terlalu berlebihan, aku baik"
" Aku khawatir padamu"
" aku tau"
" aku khawatir karena aku mencintimu"
" Aku tau, aku juga mencintaimu.. Makanya jangan pergi" ucapnya, selalu begitu ia seakan takut aku pergi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TBC
Masihkah ada yang menunggu? Apakah kangen sama ff ini? :') huhuhu maaf ya aku on hold karena aku sempet wb sama ff ini dan gak tau harus nulis apa buat materinya.. Pokoknya makasih banyak buat yg masih nunggu dan baca, jeongmal kamsahamnida!! See u in next chapter pai pai!!