10|Polaris

5.5K 926 60
                                    

Attention please! Kaau suka boleh di vote, comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Mark sedari tadi menatap wajah Haechan yang tertidur damai, ia khawatir karena badan haechan panas, Haechan demam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark sedari tadi menatap wajah Haechan yang tertidur damai, ia khawatir karena badan haechan panas, Haechan demam.

" Haechan-ah, jangan dulu bekerja ya" Ucap Mark pelan sembari menyibakan poni Haechan.

" eughh.. Mark, jam berapa sekarang?" Tanya Haechan setelah ia bangun.

" Jam tujuh" Jawab Mark santai.

" Apa?! aku terlambat bekerja!!" Mark menahan tubuh Haechan agar tidak bangun.

"Aku tau kau tidak baik-baik saja Haechan-ah, kau demam kau sedang sakit"

" aku baik-baik saja, aku harus bekerja kalau tidak eomma akan memarahiku"

" Aku yang akan memberikan uang untukmu, dengarkan aku.. Hari ini aku gajihan semua uangku untukmu, aku tak butuh uang itu.. Aku hanya ingin kau peduli pada dirimu, pada kesehatanmu.. Hari ini kau istirahat biar aku yang bilang pada bosmu nanti" Haechan menunduk.

" Baiklah"

" Anak baik, kalau begitu aku berangkat ya.. Doakan lelakimu ini" Ucap Mark sembari berdiri tegak menyombongkan dirinya.

" Apa-apan lelakimu? Aku siapamu?" menohok, Mark menggaruk telungkuknya yang tidak gatal.

" Pokoknya doakan aku"

" arraseo, cepatlah pergi" Haechan kembali membaringkan tubuhnya.

- - -

Mark sedang berada di ruangan pribadinya, sejak jadi direktur ia pindah ruangan ke yang lebih besar. Di sana juga ada meja besar dengan Nama ' Mark '

" Jadi ini yang namanya dunia" Ucap Mark. Ia mendudukan dirinya di kursi kebanggaannya.

Uang gajih sudah di transfer ke atm Mark, total gaji bersihnya adalah 25 juta Won. Angka yang fantastis, siang ini ia berniat menarik sebagian uang gajinya untuk Haechan.

" Mark sajangnim ini berkas keuanganya" Ucap sekertaris pribadinya.

" Terimakasih" Mark menatap lembaran kertas di hadapanya. Ia pusing dan ingin membakar lembaran tulisan yang ada di kertas itu.

Mark menggunakan kekuatanya untuk mengerjakan semuanya, sempurna dan terinci.

Siang hari itu Mark berniat makan siang sembari menarik uang di bank, Mark memberhentikan mobilnya di bank.

" Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" tanya pegawai bank.

" aku ingin menarik uang sebesar 15 juta won" ucap Mark.

" Tentu, anda bisa mengisi form yang ada disana" Mark tidak bisa mengambil uang di ATM dengan jumblah yang banyak, terpaksa ia pergi ke bank.

Selesai mengambil uang ia mencari makan namun ponselnya berdering, dering pertama tidak Mark angkat karena sedang mengemudi di jalur cepat berbahaya ia mengangkat telfon sedangkan ponselnya ada di jas yang ia taruh di jok belakang.

Cakrawala [ Markhyuck ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang