16|Yangyang!

5.6K 857 69
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

" Kau— yangyang?" Ucap Haechan melihat Yangyang memakai celana trening dan jaket sport

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Kau— yangyang?" Ucap Haechan melihat Yangyang memakai celana trening dan jaket sport.

" Eh haechan mark halo" Yangyang tersenyum canggung sembari menggaruk telungkuknya.

" Sedang apa?" tanya Haechan.

" Sedang mengawasi la— maksudku mengawasi berat badanku, aku gemuk sekarang jadi mau diet iyah diet hehehe" yangyang tersenyum canggung, haechan bingung melihat yangyang memukul-mukul bibirnya.

" Jangan asal ngomong dong yang!!! Ribet masalahnya nanti sama si mark" ucap yangyang dalam hati.

" Kau punya masalah apa denganku" Tanya Mark tiba-tiba, yangyang terbelak kaget. Ia lupa Mark bisa membaca kata hati orang-orang.

" Masalah itu.. Masalah doyoung.. Ah aku harus pergi berlari lagi sampai jumpa" Yangyang kembali berlari meninggalkan mark dan Haechan.

" Dia aneh" Ucap haechan.

" Sebaiknya kita duduk disana" mark menuntun Haechan untuk duduk di bangku itu.

" siapa sih doyoung yang di sebut yangyang tadi?" Tanya Mark.

" Emm.. Itu.. " Haechan gugup, ia sudah janji pada Yangyang untuk tidak menceritakan perihal orang tua mark pada Mark.

" Kenapa gugup?"

" Mark, aku lapar.. Makan yuk" Haechan berusaha senormal mungkin agar mark tidak curiga.

" Ayo"

Mereka berjalan menuju restoran yang tidak jauh dari tempat mereka. Haechan sangat menikmati hari minggunya tanpa bekerja.

Mark menatap haechan yang berjalan imut sambil menautkan tanganya di punggungnya dan menanggahkan kepalanya membiarkan sinar matahari menerpa wajahnya. Mark melihat sisi lain dari Haechan yang selama ini pekerja keras dan jarang berlaga imut.

" Haechan, wajahmu bisa terbakar matahari" Ucap Mark.

" tidak akan, aku sudah memakain sunscreen" Ucap haechan.

" Kau terlihat bahagia"

" Aku jarang seperti ini, sudah tiga tahun aku tidak jalan-jalan kesini.. Hidupku terus kerja kerja dan kerja tanpa libur"

Mark berdiri di depan haechan membuat haechan menghentikan langkahnya, Haechan menyiritkan keningnya.

" Kenapa berhenti?" Tanya Haechan, bukannya menjawab Mark malah memajukan wajahnya, Haechan memundurkan wajahnya namun mark semakin maju.

" Mark!" mark tidak menggubris, Ia malah memegang kedua bahu haechan agar tidak lari.

Haechan sudah pasrah dan memejamkan matanya, ia pasrah jika Mark menciumnya saat ini namun ia tak merasakan benda kenyal itu menepel pada bibirnya, ia membuka matanya dan melihat Mark terkekeh Haechan mendengus.

" kau pasti berfikir aku akan menciumu, iya kan!" Ucap Mark terkekeh.

" Jangan dekat-dekat, aku kesal" Ucap Haechan berjalan di depan Mark.

Chup!

Mark mencium pipi Haechan dari belakang, haechan terbelak kaget.

" Maafkan aku, ayo cepat kau pasti sudah lapar" Mark menarik tangan Haechan.

- - -

Selesai makan haechan dan mark memutuskan untuk pulang, mobil mereka terparkir di parkiran taman sungai han mereka harus berjalan lagi menuju parkiran.

Haechan berjongkok untuk menalikan tali sepatunya yang lepas, Mark menunggu haechan selesai menalikan sepatunya.

Bruk!

Klining!

Sebuah benda jatuh tepat di pinggir Mark, mark berusaha meraihnya namun keburu di ambil oleh pemiliknya.

" eh! Sajangnim, sedang apa?" Tanya pemilik benda itu, Mark melihat Hendery di pinggirnya.

" oh hai hendery, aku sedang refreshing"

" Ohhh.. Dia istrimu? Aku belum pernah melihatnya" Hendery menatap Haechan.

" Ak-"

" Iya dia istriku Haechan" Mark mengeratkan pelukanya di pundak Haechan.

" Ohh.. Sajangnim aku duluan ya, semoga harimu menyenangkan" mark mengangguk, Hendery melesat pergi ia sempat menatap Haechan sebentar sebelum ia melangkah pergi.

'Kalau sampai cakrawala tau Langit menikah dengan bumi, pasti ia akan mengambil langit.. Aku tak ingin merusak kebahagiaan kakaku' Ucap hendery dalam hati.

Ya, hendery sudah tau keberadaan kakaknya sekarang, ia sudah tau tentang ayahnya Jaehyun yang menikah dan memiliki seorang anak yng umurnya lebih muda setahun dari dirinya dan kakaknya.

Yangyang yang memberi tahu semuanya pada hendery kemarin saat mereka tidak sengaja bertemu di cafe. Yangyang maupun hendery tidak berani memberi tahu Mark semua kebenaran karena Mark itu berbeda.

" Semoga dia tidak datang dan merusaknya" gumam Hendery.

- - -

Mark dan haechan sudah sampai di rumah, Haechan merebahkan dirinya di sofa ruang keluarga dan menyalakan televisi.

" yang tadi itu siapa?" Tanya Haechan. Mark mendudukan dirinya di sebelah Haechan.

" itu, sekertarisku di kantor" Jawab mark sambil mengambil toples kukis di meja.

" kenapa kau bilang padanya aku istrimu?"

" Itu kan benar, kau akan jadi istriku sebentar lagi" haechan melotot lalu memukul remot tv ke kepala mark hingga ia meringis.

" Kau kurang waras Mark"

" oh ya, kau belum meminta permintaan"

" Aku ingin punya anak" celetuk Haechab, Mark menatap Haechan.

" Eh tidak maksudku, aku— Mark!" Terlambat Mark sudah menarik Haechan menuju kamar mereka.

" Markkk!!!!"

Clek!

Pintu terkunci!

Pintu terkunci!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Eee eee eeeeeee... Apakah ada yang menunggu adegan SENORITANYA?!!! Wkwkw okelah tidak banyak Talking, thankyou Kamsa, sudah reading dan vote ceritaku!! see u in next chapter ANYEONG!!!



Sunny Pwark, Sept 5, 2019.

Cakrawala [ Markhyuck ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang