30|The End of the Night

11.1K 1K 201
                                    

Attention Please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Selesai makan, mereka memutuskan untuk jalan-jalan keliling cheongdam melihat-lihat toko baju atau membeli beberapa baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai makan, mereka memutuskan untuk jalan-jalan keliling cheongdam melihat-lihat toko baju atau membeli beberapa baju. Chenle berada di gendongan Mark yang sedari tadi anteng berceloteh.

" Papa langit, malam ini tidur sama chenle ya" Mark mencubut hidung Chenle.

" Tentu.." Haechan tersenyum, namun tersirat kesedihan jika suatu saat nanti Chenle harus berpisah dengan Mark. Haechan bisa melihat Chenle begitu dekat dengan Mark.

" Mark" panggil Haechan.

" ya sayang?"

" ani.. Aniyo" Haechan menggeleng. Ia terkekeh karena kebodohanya memanggil tanpa alasan.

" Kenapa? Apa ada sesuatu?"

" tidak, aku hanya lelah" Mark melihat sekeliling mencari kursi.

" kita duduk disana ya" Mark menunjuk sebuah kursi.

Mereka duduk setelah menemani chenle membeli minum dulu, chenle anteng dengan botol minum yang bergambar pororo.

" Kau baik?" Tanya mark, ia melihat haechan seerti gelisah.

" iya.. Aku baik" jawab haechan, mark dapat melihat sedikit keraguan disana.

" ceritalah, apa ada yang menganjal.. Jangan di tutupi" haechan menghela nafasnya.

" kemarin malam, kotak musik hitam terus berbunyi.. Aku tak tau sebabnya sudah ku tutup tapi terus saja berbunyi" Mark mengengam tangan Haechan.

" Aku takut mark" Nada Haechan berubah sendu.

" Mama" Chenle memeluk haechan, sepertinya ia merasakan kesedihan ibunya.

Sret!

Mark melihat orang sekitar berhenti bergerak, disini hanya Mark, Haechan dan Chenle yang tidak terpengaruh. Mark melihat kelangit ada cahaya yang turun seperti meteor.

" ayo!" Mark mengajak haechan untuk menemukan titik meteor itu.

Dan mereka sampai di jalan tidak terlalu besar yang sepi dan hanya diterangi lampu jalan. Mereka melihat Johnny disana.

" Hai mark, haechan, dan chenle!" Sapa Johnny ramah.

" Johnny" Haechan menatap Johnny dan Mark bergantian.

" Kau mengenalnya?" mark menunduk, ia mengengam tangan haechan erat dan setelahnya memberikan gendongan Chenle pada Haechan.

" papa langit" pangil chenle pelan, mark tersenyum.

" Aku... Aku harus pergi" Haechan masih terdiam, ia masih tidak bisa memproses kejadian ini.

" tidak.. Kumohon jangan hiks" Haechan menangis sekarang.

Cakrawala [ Markhyuck ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang