10 : Sia-Sia

518 84 2
                                    

Pernah terpikir kah kalian? Jika usaha yang kalian lakukan ini ternyata sia-sia. Mencoba sekuat jiwa dan raga tetapi tidak menghasilkan apapun. Terkadang, kamu ingin berhenti memperjuangkan hal itu. Tapi, sangat sayang jika kamu berhenti di tengah jalan, di tengah jalan yang entah kapan sampainya.

"Wonyoung udah tinggal sini permanen? Ga balik lagi?" Tanya Hyewon

"Iyaaa"

Yujin sedari tadi cuma melihat mereka berdua, kira kira jika perjuangan Yujin sia sia apakah ia harus berjuang untuk Wonyoung?

Mengingat mereka sering berbicara via telepon tali, yang disambung dengan kamar yang bersebelahan.

Setiap malam mereka berbagi cerita dan berbagi lelucon.
Itu sangat menghangatkan hati Yujin.

"Jin, bengong mulu!" Chaeyeon duduk disamping Yujin

"Capek." Yujin mengutarakan perasaannya dengan jujur

"Mengejar cinta emang capek Jin."

"Loh kok tau?"

"Dikira kami ga tau apa perjuangan lo dekatin Minju, kentara banget elah" jelas Chaeyeon

"Gitu ya?"

"Hooh" jawab Chaeyeon sambil membuka bir kalengan. "Mau?"

"Ga suka" bohong Yujin

"Ok, thats good" Chaeyeon menuangkan bir kalengan itu ke gelasnya

Yujin memejamkan matanya, berharap ia berpindah ke isekai yang banyak ceweknya seperti anime yang sering Hyewon rekomendasikan ke Yujin.

"Baru pulang kak?" Tanya Yuri

"Iya"

Minju melalui mereka, tak biasanya Yujin tidak menyapa Minju.

"Ga nyapa lo?" Goda Yuri

"Bacod chihuahua!"

Minju merasa sedikit berbeda, biasa saat ia pulang kampus. Yujin selalu menyapa Minju

Dan, itu menjadi terbiasa bagi Minju yang selalu disapa Yujin. Adapun Minju yang merasa berbeda jika tak disapa saat ini.

"Apa aku terlalu jahat?" Monolog Minju yang membuka pintu kamarnya

"Eh kak, mau nyoba live music gue? Kakak pencoba pertama loh" Nako menghampiri Minju

"Boleh" Minju pun mengikuti Nako dari belakang

Dibukalah pintu halaman belakang yang sudah di desain dengan estetique  oleh N A  K O!1!1

Minju terpukau, sudah berapa lama ia tidak membuka halaman belakang kos ini? Bahkan ia tidak tau bahwa Nako sudah bersusah payah membuat halaman belakang menjadi seindah ini.

"Kamu buat sendiri?"

"Dibantu mereka kak" jawab Nako

Halaman belakang yang semulanya hampir dipenuhi semak belukar, kini disulap menjadi tempat nongkrong yang hampir menyerupai cafe.

Tapi, tempat bobo Nako dan Yujin ga di ubah.

"Disini ada meja barista, Yujin yang mau jadi baristanya" Nako menunjukan sebuah meja kecil yang hanya diisi toples, air galon, gula dan susu.

"Disana ada gitar dan mic, Yuri suka nyanyi" Nako menunjukan dua kursi yang mereka taruh diantara pohon

"Kereen" Minju benar benar terpesona

"Maka dari itu, ayo kita coba!" Nako memanggil penghuni lain

Mereka sangat menikmati tempat tersebut, sebuah tempat yang membuat mereka semakin dekat

K O S TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang