Yg banyak kuota bs play ea sist.
Wonyoung mendengar lamaran Yujin dimalam reuni itu. Hatinya sedikt terasa pilu, awal bertemu dengan Yujin adalah pengalaman yang unik. Wonyoung merasakan geli terhadap laki-laki itu, sampai sekarang perasaan itu telah berubah menjadi cinta.
Tapi, Yujin lebih memilih Minju dan melupakan Wonyoung yang selalu bersamanya.
Perasaan Wonyoung yang tidak pernah terbalas, atau hanya dialah yang mempunyai perasaan sendiri.
Tepat pada saat itu.
"Aku cinta kamu Yujin, tapi aku tak bisa mengatakan itu" batin Wonyoung.
...
Tepat pada hari ini beberapa tahun yang lalu, Wonyoung mengajak Yujin ke sebuah perpustakaan kota, sebuah tempat yang dituju Wonyoung untuk meminjam beberapa referensi buku untuk kuliahnya.
Yujin hanya mengekori Wonyoung kemana ia pergi, sambil melihat sunyinya keadaaan perpustakaan.
"Sepi banget ya, setiap hari begini?" Yujin melihat hanya beberapa orang yang duduk diam di perpustakaan
"Kamu baru pertama kali, Jin?"
"Iya, untung aja kamu ajak aku" Yujin tersenyum
Wonyoung langsung membalikkan badannya, senyuman Yujin terlalu berbahaya baginya, apalagi ditambah sinar dari kaca jendela perpustakaan yang besar.
Mereka berhenti disebuah rak tentang ilmu kesehatan, Wonyoung sibuk memilih buku yang ia perlukan. Begitu pula Yujin, ia juga terlihat mencari buku yang berkaitan tentang kesehatan.
"Udah dapat bukunya?" Tanya Yujin yang sudah menggengam buku yang ia cari
"Ah iya" Wonyoung gugup
"Baik, ayo duduk dulu disana" Yujin berbalik arah dan menarik tangan Wonyoung pelan.
Wonyoung pun terkejut ketika tangannya diulur oleh Yujin secara tiba-tiba, jantung Wonyoung berdetak tidak karuan, ia sedikit berkeringat sekarang.
"Kamu tau? Kalo kata orang, baca buku itu menyenangkan" Ucap Yujin
"Emang, Yujin"
"Iyalah, kapan lagi baca buku diperpus bareng kamu?"
Muka Wonyoung merah, setidaknya Yujin tidak bisa melihat mukanya yang memerah sekarang.
Mereka pun sampai di tempat duduk yang dipilih Yujin, dekat dengan kaca dan sangat terang.
"Mari dibaca" Ucap Yujin
Wonyoung mengangguk, ia duduk bersebrangan dengan Yujin.
Tidak seperti biasanya, Wonyoung sangat tidak fokus membaca bukunya.
Rasanya, Wonyoung ingin mengutarakan perasaan ini kepada Yujin, tetapi lidah ini begitu kaku.
Kesempatan untuk mengatakan perasaan Wonyoung terhadap Yujin selalu ada, tetapi kenapa Wonyoung sangat takut untuk mengutarakan perasaannya?
Perasaan yang dipendamnya ini ingin sekali ia lepaskan, tapi bukankah lebih rumit jika harus mengatakan sekarang?Yujin menatap Wonyoung yang kelihatan sedikit kaku, apakah Wonyoung sudah selesai membaca buku? Atau dia segan untuk sekadar bilang menemaninya mencari buku lagi?
"Udah?" Tanya Yujin
"Belum--" ucap Wonyoung
"Oke, aku cari buku lain lagi, ternyata baca buku seasik ini"
Wonyoung belum membaca bukunya dari tadi, perasaan ini seakan-akan terus bergejolak, tapi Wonyoung belum siap untuk semuanya. Ia tidak tau bagaimana mengungkapkannya. Yujin memilih buku di rak yang tak jauh dari meja mereka, ketika Yujin menjauh. Disaat itulah Wonyoung bisa fokus melanjutkan tugasnya. Entah kenapa hari ini terasa begitu berbeda. Ia tidak bisa berbohong lagi, tapi begitulah dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
K O S T
FanfictionYujin merantau ke luar kota untuk melanjutkan sekolahnya. Karena, orangtua Yujin ingin Yujin berhemat, mereka hanya memberi sedikit uang untuk menyewa sebuah kost. Kost tersebut diisi oleh bermacam-macam penghuni, bagaimana kisah Yujin di Sunmi Kos...