8 : Mabuk

574 84 0
                                    

Sudah berulang kali mereka bermain batu-gunting-kertas, tapi yang menang Yujin mulu.

"Udah di takdirkan" Yujin tersenyum

"Haduh. Serem." Chaeyeon menghembuskan nafasnya kasar

"Banget." Sambung Hyewon

...

Semua orang pada bingung, posisi sopir berubah, yang tadinya Yujin dibelakang sekarang Yujin jadi sopir.

Mereka yang ikut ke mall kemarin pasti bakal takut jika Yujin mengendarai mobil. Soalnya, Yujin ga tau bedanya pedal gas dan rem, bahkan gigi pun dia ga tau.

"Beneran ni?" Yuri menghadap ke kursi belakang

"Doa aja ya Joyul" Hyewon menepuk pundak Yuri pelan.

Keringat dingin deh mereka. Ngebayangi Yujin gimana.

"OK SIAP!"  Teriak Yujin.

...

Tak disangka, mereka pulang dengan selamat. Yang tadinya jantung mereka pada mau lari, tapi sekarang sudah normal kembali.

Dalam kurun waktu sehari Yujin sudah bisa mengendarai mobil.

Ya, itu karena kemarin ia masih dalam efek alkohol. Makanya agak nge-blank.

Flashback.

Pagi-pagi Ryujin sudah datang ke rumah Yujin, mau ngajak jogging pagi.

Awal awal mereka emang jogging pagi, tapi habis itu Ryujin langsung bawa Yujin ke bar yang baru dibuka teman SMA Ryujin dulu. Sebagai bentuk penghormatan Ryujin diberi Vodka kualitas super. Jadi ia bagi ke Yujin juga.

Setengah Vodka tersebut sudah bikin mabok. Ryujin dan Yujin yang ga biasa minum gituan langsung teler, untung saja masih pagi. Jadi mereka sadar saat pukul 12 siang.

Tapi, efek vodka belum sepenuhnya hilang.

"Oi, gue ada janji ke mall ni" Yujin membaca pesan yang baru diterimanya tadi

"Lo masi agak mabok, tolak dulu la"

"Ga, ga, sebentar aja katanya."

"Serah deh" ucap Ryujin

Yujin pun berdiri dan menunggu Ryujin.

"Lo kenapa ga pulang?" Tanya Ryujin

"Gue kan datang barengan lo!"

Ryujin tertawa, dan mereka pun keluar dari bar tersebut.

"Lo yakin bawa motor?" Yujin melihat langkah Ryujin yang sempoyongan

"Ck, iyala!"

Diperjalanan mereka sangat membahayakan pengemudi lain. Ryujin mengendarai dengan asal asalan, tapi masi taat lampu lalu lintas.

Hanya saja ia sering menyalakan lampu sen nya dan belok ke sembarang arah. Untung aja selamat.

"Makasih cuk!" Yujin menepuk pinggang Ryujin.

K O S TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang