"Dua champagne" ucap Chaewon.
"Baiklah pak"
Mereka menunggu sambil mengobrol ringan. Terutama tentang kampus.
"Berani yang kadar tinggi?" Tantang Chaewon
Yujin mendecih, orang disebelahnya ini sangat bodoh. Bisa bisanya ia mengajak minum dengan kadar tinggi disaat penting seperti ini.
"Masalahnya hyung, saya si tidak apa apa. Tapi hyung--"
"Saya tahan" sombong Chaewon
"Baik."
Pelayan tersebut memberikan dua botol champagne kepada mereka.
Hanya satu botol yang berkadar tinggi, yaitu botol milik Yujin.
Chaewon tidak bodoh, ia saja termasuk mahasiswa pintar di jurusannya. Mana mungkin ia berani minum kadar yang tinggi seperti itu.
"Ayo" Chaewon menuangkan champagne tersebut ke gelasnya.
"Ayo" diikuti Yujin.
...
"Lemah" ucap Chaewon menatap Yujin yang sudah lemas.
Efeknya sangat kuat, sampai Yujin tidak bisa duduk.
"Curang.." ucap Yujin
"Siapa?" Chaewon mengejek
Mata Yujin sudah berkunang-kunang, ia sudah tidak tahan.
"Ah, sepertinya tamu sudah menunggu, maaf. Saya tinggal" Chaewon menepuk pundak Yujin
"Ck!"
...
Chaewon kembali ke meja Nako dan Minju.
"Hii-chan ayo" ucap Chaewon.
"Yujin kok ga pulang kesini ya?" Minju menoleh kekiri dan kanan, ia tidak mendapat keberadaan Yujin.
Dan, sialnya lagi. Para tamu semakin ramai.
"Kak, mending tunggu disini" Nako berdiri
"Aku bakal ikut" ucap Minju
"Ga, biar aku saja" Nako berlalu menyusuri meja para tamu
Di meja itu, Minju menunggu sendirian. Ia menoleh kanan kiri melihat beberapa orang yang sepertinya ia kenal.
Bahkan, tak jarang para tamu ikut menyapa Minju.
"Ju"
"Kriesha?!"
Mereka saling tatap tpi tidak berbicara, suasana diantara mereka sangat canggung. Kriesha pun duduk di sebelah Minju. "Numpang sebentar ya, Ju"
"Iya"
Minju ikut duduk, dan memandang panggung tempat Chaewon dan Htomi menyapa tamu didepan. Tampak raut bahagia Chaewon dan Hitomi salinf menyapa para tamu yang ingin pulang. Minju rasa, mantannya itu sudah bahagia sekarang.
...
Nako tidak menemukan Yujin di meja panjang tersebut, bahkan ia menanyai beberapa bartender disana.
"Ah, dia tadi keluar dengan terhuyung-huyung ke arah keluar" salah satu barista menunjuk ke arah keluar pintu
"Terimakasih!" Ucap Nako, menyusul ke pintu keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
K O S T
Fiksi PenggemarYujin merantau ke luar kota untuk melanjutkan sekolahnya. Karena, orangtua Yujin ingin Yujin berhemat, mereka hanya memberi sedikit uang untuk menyewa sebuah kost. Kost tersebut diisi oleh bermacam-macam penghuni, bagaimana kisah Yujin di Sunmi Kos...