Diva's POV
Aku keluar dari kamar setelah berpakaian rapi. Hari ini aku ada janji pergi dengan Claira, iya aku tidak lupa. Hari ini dan seterusnya aku masih tinggal di rumah Allysha, abang dan orangtuaku? Sama saja. Tapi mungkin setelah Bang Raja sudah resmi pindah kesini kami akan tinggal di rumah kami sendiri. Orang lain memanggilnya Dirga sedangkan aku lebih suka memanggilnya Raja.
"Mau kemana?" tanya Bang Raja yang kebetulan baru saja membuka pintu kamarnya. Kamarku, Allysha, dan Raja memang bersebelahan.
"Jalan,"
"Sama Icha?" tanyanya lagi.
"Bukan, sama temen,"
"Oh tumben, siapa?" tanyanya lagi, sebentar lagi kambuh penyakit keponya.
"Abang kepo," jawabku kemudian memilih meninggalkannya.
Aku melihat papah dan Om Surya sedang bermain catur di meja dekat kolam renang, dan mamah serta Tante Cintya sedang memasak. Aku sedikit mengedarkan pandanganku mencari keberadaan Allysha, karena meskipun hari libur dia selalu bangun pagi.
"Pagi mah, pagi tante," sapaku kepada keduanya.
"Pagi sayang," balas mereka berdua.
Aku mengintip menu sarapan apa yang sedang mereka masak. Meskipun aku bilang sarapan tapi ini sudah jam 08.45, kalau weekend keluarga kami akan memundurkan jam makannya karena kadang aku ataupun Bang Raja akan bangun lebih siang. Lagian minggu kan waktunya untuk bermalas-malasan.
"Bikin apa sih?" tanyaku menyerah untuk menebak-nebak apa yang sedang mereka masak.
"Soto babat," jawab mamah.
"Kamu tumben pagi-pagi udah rapi gini, mau pergi?" tanyanya.
Aku meringis. "Iya hehe," jawabku.
"Sama Icha?" tanya mamah seperti tadi abang bertanya padaku.
"Bukan, tapi sama temen,"
"Tumben, setau mamah kamu kalo pergi-pergi paling sama Icha,"
"Iya nih, lagi bersosialisasi biar nggak dikira ansos," jawabku asal.
Mamah dan Tante Cintya terkekeh. "Ya lagian kamu ngapain pake minggat dari rumah terus kerja segala kayak orangtua kamu nggak sanggup ngasih uang jajan?" tanya Tante Cintya.
"Pengen aja, biar nggak dikira anak manja yang kerjaannya minta sama orangtua,"
"Iya-iya,"
"Ini mau pergi sekarang atau makan dulu? Sebentar lagi sotonya jadi," kata mamah.
Aku berpikir sejenak. "Makan dulu aja deh, udah lama nggak makan soto," kataku antusias.
"Ya udah sana kamu bantuin tante siapin di meja makan,"
Aku mengangguk mengiyakan. "Allysha mana ya?" tanyaku heran karena sejak tadi tidak melihatnya.
"Tadi dia dijemput sama temennya, katanya mau jogging," kata Tante Cintya.
"Oh," tumben Allysha jogging tidak mengajakku dan ini dia dijemput temannya? Damar?
Aku langsung membantu Tante Cintya membawa masakan mereka berdua ke meja makan. Sekilas aku melihat papah dan Om Surya memasuki ruang makan. Mereka berdua terlihat sangat akrab, padahal yang kakak beradik itu mamah dan Om Surya.
"Wah wanginya enak banget nih, kalian masak apa?" tanya papah.
tingtong!
"Biar aku yang buka," kataku kepada papah dan Om Surya yang langsung menatapku saat bel berbunyi.
Aku langsung berjalan menuju pintu depan dan membukanya, aku sedikit terkejut mendapati Claira yang berdiri di depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C]LOSER
Teen FictionSaat kamu jatuh cinta kamu akan memilih yang mana? Mendekat agar bisa mendekap atau menjauh dan menjadi pecundang? GxG✓