masih flashback...
Dengan buru-buru Asya pergi ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar bahwa Diva mengalami kecelakaan. Pikirannya kalut sekarang, jadi ini maksud dari segala perasaan cemasnya sejak tadi. Harusnya tadi dia melarang saat Diva hendak pergi mungkin kejadiannya akan berbeda.
Asya langsung menghampiri Allysha dan kedua orangtuanya yang sudah berada disana. Dia bisa melihat eskpresi khawatir dari ketiganya.
"Cha, gimana keadaan Diva?" tanya Asya kepada Allysha yang sekarang sedang duduk lemas seolah tidak berdaya.
"Kak Asya..." kata Allysha yang langsung memeluk Asya.
"Diva baik-baik aja kan?" tanya Asya dengan nada gemetar.
Allysha menggeleng dalam pelukan Asya. "Aku nggak tau kak," jawabnya kemudian menumpahkan tangisannya yang sejak tadi berusaha dia tahan.
"Diva baik-baik aja kan tante?" tanya Asya kepada Cintya---Ibunda Allysha.
Cintya tidak menjawab dan hanya bisa mengusap kepala Asya. Mendengar keadaan mobil Diva yang rusak parah dibagian depan membuatnya pesimis bahwa keponakannya itu baik-baik saja meskipun yang dia harapkan adalah Diva baik-baik saja. Tapi dia tahu bahwa Diva adalah anak yang kuat, dia pasti akan baik-baik saja.
Asya masih berusaha menguatkan dirinya sendiri bahwa Diva pasti baik-baik saja. Sahabatnya itu adalah orang yang kuat, Diva pasti baik-baik saja.
"Tante Vera sama Om Adam udah dikabarin?" tanya Asya.
"Tadi om udah telfon mereka dan mereka langsung berangkat setelahnya," jawab Surya---Papah Allysha.
Asya mengangguk, dia masih berusaha menenangkan Allysha yang masih menangis sesegukan. "Udah Cha, Diva pasti baik-baik aja. Kamu jangan nangis terus, nanti aku dikira jahatin kamu sama dia." katanya mencoba menenangkan.
flashback end.
Kejadian beberapa tahun lalu seolah terulang kembali. Bahkan Allysha belum bisa menghentikan tangisnya sejak diberitahu bahwa Diva kecelakaan. Sama seperti dulu, Asya membawa Allysha ke dalam pelukannya dan mengatakan bahwa Diva pasti baik-baik saja meskipun kali ini dia tidak begitu yakin. Dua orang yang sama kembali mengalami kecelakaan yang hampir sama hebatnya seperti dulu, apa Diva akan dibiarkan begitu saja melewati masa kritisnya dengan mudah? Dulu saja perlu berbulan-bulan untuk menunggunya bangun dari koma kemudian sebuah kenyataan pahit bahwa dia adalah satu-satunya orang yang dilupakan. Lalu kali ini akan bagaimana?
Sementara Claira sama kacaunya dengan Allysha, dia juga masih menangis dan sedang ditenangkan oleh Vera. Berkali-kali Claira mengatakan bahwa dia adalah penyebab dari kecelakaan ini yang langsung disangkal oleh Vera.
"Udah ya sayang nanti Diva marah kalo pacarnya nangis gini," kata Vera berusaha menenangkan Claira.
"Tapi tante, Diva, dia..."
"Dia anak yang kuat, dia pasti bisa ngelewatin semua ini. Dia udah pernah ngelewatin semua ini dan dia pasti bangun, doain ya..." kata Vera yang sebenarnya tidak jauh berbeda kacaunya dengan Claira.
Dirga hanya menatap nanar kepada Vera, dia merasa bersalah dengan apa yang terjadi dengan Diva meskipun kenyataannya sama sekali tidak ada kaitan tentang dirinya dan kecelakaan Diva.
.
.
.flashback.
Dirga menghubungi Diva bermaksud untuk memintanya pulang dan menyelesaikan permasalahannya secara dewasa. Dia tidak mau adiknya kabur-kaburan seperti ini.
"Hallo dek, kamu dimana? Pulang ya, kamu harus bicarain semuanya sama Claira. Abang nggak mau kamu kayak gini," katanya setelah telfon diangkat oleh Diva.
KAMU SEDANG MEMBACA
[C]LOSER
Novela JuvenilSaat kamu jatuh cinta kamu akan memilih yang mana? Mendekat agar bisa mendekap atau menjauh dan menjadi pecundang? GxG✓