Siwon menelepon Sehun setelah kembali dari rumah sakit. Yoona sedang beristirahat di kamar karena kelelahan menangis.
"Ada apa hyung?"
"Sehun a, apakah mungkin seseorang yang mensnya teratur bisa mengalami infertilitas?" tanya Siwon
"Nugu hyung?"
"Jawab saja,"
"Aku juga kurang tahu masalah ini hyung. Aku akan membantumu bertanya pada Minhyuk"
"Oh ne gomawo"
"Kamu baik-baik saja kan hyung?"
"Ne, oh ya kalau bisa kamu cepatlah kembali. Yoona kesepian saat hyung sibuk di perusahaan" ujar Siwon, selama ini sahabat yoona hanya sehun. Maka Siwon membiarkan mereka dekat.
"Ne hyung"
***
Siwon masuk ke kamar dan ia melihat yoona sedang menangis, ia menghampirinya.
"Sayang, jangan begitu" ujar Siwon "Apa pun hasil pemeriksaan, ini bukan salahmu"
"Oppa, maaf"
"Yoong, ini bukan salahmu. Kita akan mencari solusi untuk semua ini. Semua akan baik-baik saja yoong"
"Oppa tidak akan meninggalkan aku?" yoona masih menangis
Siwon memeluknya
"Tidak akan ada alasan apa pun yang bisa membuat kita terpisah. Apa pun keadaanmu, oppa akan selalu disisimu"
"Gomawo oppa" ia memeluk suaminya
"Jangan menangis lagi" ujar Siwon dan ia menghapus air matanya
***
Yoona kembali ceria setelah apa yang dikatakan suaminya. Dia memilih mempercayai apa yang Siwon katakan. Dia juga percaya kalau suaminya akan sama seperti Seunghyun yang mencintai istrinya tanpa peduli kekurangan istrinya.
Tapi ia juga tidak menyerah, ia sering mencari tahu dari google bagaimana cara untuk menyuburkan kandungannya.
Dia percaya jika ada keajaiban di setiap doanya. Dan tak ada hasil yang mengkhianati usaha. Dia akan kuat menghadapi semuanya asalkan suaminya terus mendukungnya.
"Nyonya Choi apa yang kamu minum itu?" tanya Siwon saat melihat istrinya meminum segelas jus berwarna kecoklatan.
"Jamu oppa" ujarnya setelah menghabiskan segelas minuman itu. Wajahnya berubah karena rasa pahit dari minumannya itu.
"Apa itu enak?"
"Aniy, rasanya sangat buruk" ujar yoona
"Jika begitu maka jangan minum lagi"
"Gwenchana oppa. Sepahit apa pun aku akan meminumnya" ia tersenyum melihat betapa perhatiannya suaminya itu.
"Jika kamu ingin meminumnya, maka oppa akan menemanimu minum setiap hari. Ingat buatkan oppa satu gelas juga" ujar Siwon
Yoona terharu dan ia menghampiri suaminya. Memeluknya.
"Oppa cium aku, biar rasa pahitnya hilang karena manisnya oppa" ujar yoona
Siwon tersenyum lalu melumat bibir istrinya.
"Oppa mencintaimu yoong" bisik Siwon
"Baiklah, saatnya oppa berangkat ke kantor" ujar yoona
"Hmm,,"
"Siang ini oppa dimana? Aku akan mengantarkan makanan untuk oppa"
"Oppa berada di hyundai hari ini. Banyak berkas yang belum oppa tanda tangani" ujar Siwon
"Oh"
"Wae?"
"Aku benci oppa disana. Mengingat ada dia,,"
"Dia hanya adik angkat oppa sayang. Tidak perlu cemburu pada orang yang bahkan tidak memiliki kelebihan darimu" ujar Siwon dan Yoona tersenyum
"Arraseo" ia memeluk lagi suaminya.
***
Yoona membantu ahjumma kim memasak di dapur. Ahjumma sangat menyayangi nyonyanya ini. Walaupun ia putri yang berasal dari keluarga kaya. Tapi dia wanita yang baik dan ramah,
"Biar ahjumma saja nona" ujar ahjumma kim, ia tetap menyebut yoona dengan sebutan nona, karena ia terlalu muda dipanggil nyonya dan panggilan itu tidak cocok untuk wanita sepolos dan selugu yoona.
"Ahjumma sudah lelah menyiapkan aku jamu setiap pagi. Jadi biar aku saja ahjumma"
"Gwenchana, ahjumma tidak akan lelah asalkan nona dan tuan suka dengan masakan ahjumma"
"Ah ya ahjumma, oppa mengatakan dia juga mau meminum jamu seperti jamuku. Bisakah ahjumma buatkan dua setiap pagi dan punya oppa berikan sedikit madu. Dia akan kepahitan jika meminum yang seperti punyaku" ujar yoona dan ahjumma tersenyum.
Ia tahu kedua suami istri itu saling mencintai. Tadi pagi sebelum berangkat ke kantor, Siwon juga sempat berpesan pada ahjumma untuk memberikan madu di jamu milik yoona. Ia bahkan masih merasakan pahit dari sisa-sisa jamu yang melekat di bibir yoona, bagaimana mungkin yoona bisa meminumnya.
"Sepertinya nona sangat mencintai tuan"
"Ah ne, tentu saja ahjumma"
"Tuan juga sangat mencintai nona" ujar ahjumma lagi dan yoona tersipu malu
"Ahjumma tahu darimana?" tanya yoona dengan wajah meronanya
"Ahjumma sudah lama menjaga tuan, seumur hidupnya ia tidak pernah memperhatikan wanita mana pun. Tapi untuk nona, tuan bahkan memperhatikan hal sekecil apapun"
***
Yoona tiba di kantor Siwon dan saat akan membuka masuk, Tifanny menghalanginya
"Yoong, cari oppa?" tanya Tifanny
"Ne, apa oppa di dalam?" yoona bersikap sesuka hatinya, ia akan menunjukkan rasa tidak sukanya secara langsung. Walaupun ia dan tifanny tidak memiliki konflik secara langsung, tapi saat itu karena ia melihat Tifanny mencium Siwon, dan detik itu juga ia mengibarkan peperangan dengan wanita itu. Tidak peduli jika ia bagian dari keluarga choi.
"Oppa baru saja keluar" ujarnya
"Kalau begitu aku tunggu di dalam saja"
"Yoong oppa tidak suka ada yang masuk ke ruangannya saat ia tidak ada di kantor" ujar Tifanny
"Aku rasa itu hanya berlaku untukmu Tifanny-ssi" ujar Yoona dan Tifanny menatapnya tajam. Yoona tanpa peduli terus membuka pintu dan masuk.
Dan nyatanya ia melihat Siwon duduk di balik meja kerjanya. Ia ingin kembali membuka pintu dan menjambak wanita itu. Tapi ia memilih menghabiskan waktu dengan suaminya daripada memikirkan wanita setengah gila itu.
"Yoong, kamu mengendarai sendiri?" tanya siwon
"Ne oppa, aku harus pergi lagi setelah makan siang dengan oppa. Jadi aku tidak mau menyusahkan chanyeol. Apalagi oppa meninggalkannya sendirian di Lyppo, dia pasti akan sibuk" ujar Yoona
"Baiklah, jika begini setelah ini oppa yang antar kamu kemana pun. Oppa tidak tenang membiarkanmu berkendara sendirian"
"Oppa, aku bukan anak kecil lagi" Yoona duduk di pangkuan Siwon "Lihatlah aku sudah besar" ujar Yoona sambil memegang wajah suaminya supaya memperhatikan dia.
Siwon mengangguk
"Ne memang sudah lebih besar" matanya tertuju pada dada yoona
Yoona segera menjitak kepala suaminya.
"Oppa mesum sekali"
"Karena kamu juga suka dimesumin" ujar Siwon dan Yoona menciumnya dengan gemas.
Sedangkan orang yang berada diluar ruangan Siwon. Menggepalkan tangannya emosi mendengar percakapan suami istri itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
FanfictionJika ada yang cemburu dengan kehidupanku, sebaiknya jangan. Aku hanya berusaha untuk tampak kelihatan baik tapi aku tidak sama sekali. Pesta pernikahan bak seorang putri, bukan sesuatu yang membuatku bahagia. Jika pria yang menjadi suamiku itu terny...