Sehun menepuk pelan punggung kakak iparnya. Yoona masih menangis. Menangisi kebodohannya karena memilih percaya pada wanita jahat seperti Tifanny.
"Ayo kita pulang" ujar Sehun dan Yoona mengangguk
Di dalam mobil
"Lain kali kamu harus lebih percaya pada hyung daripada orang lain" ujar Sehun dan Yoona mengangguk "Dan untuk masalah hyung kamu jangan terlalu pikirkan. Minhyuk sedang training kembali di Jerman. Dia akan kembali dengan penanganan medis yang lebih baik. Ia akan melakukan yang terbaik untuk hyung"
"Gomawo"
"Ne kakak ipar"
***
Sehun membawa yoona ke airport.
"Kenapa ke airport?" tanya yoona saat menyadarinya.
"Masuklah ke dalam. Hyung menunggumu"
"Nde?"
"Karena kamu menangis, hyung meninggalkan semua pekerjaannya untuk menemuimu kemarin. Dan sekarang ia akan kembali ke jepang atau dia akan dibunuh oleh appamu. Hyung akan membawamu ikut dengannya"
"Baiklah" yoona berlari keluar dari mobil untuk menemui suaminya.
Yoona berlari masuk dan Siwon berdiri di depan pintu masuk menunggunya. Melihat yoona berlari ke arahnya, Siwon tersenyum. Artinya adiknya berhasil menyakinkan Yoona.
Yoona menghampirinya dan memeluknya.
"Oppa, mianhae" ujarnya
"Gwenchana, ayo kita masuk. Jangan memikirkan apa pun, kita hanya perlu berlibur" ujar Siwon sambil menggandeng tangan Yoona.
***
Keduanya menghabiskan waktu satu minggu di Jepang. Setelah pekerjaan Siwon selesai, ia membawa yoona mengelilingi Osaka.
"Oppa maafkan aku. Aku begitu bodoh memilih mempercayai apa yang orang katakan daripada mempercayai oppa" ujar yoona sambil memeluk Siwon
"Gwenchana, asalkan sekarang kamu mempercayai oppa lagi"
"Aku hanya cemburu padanya,"
"Oppa suka kamu cemburu. Jika itu berarti kamu sangat mencintai oppa" ujar Siwon sambil memeluk erat istrinya.
"Oppa aku akan mengusirnya sepulang dari sini. Apa oppa keberatan?"
"Sayang, dia akan memberitahu eomma tentang hasil laporan kesehatanmu. Oppa takut eomma akan memperlakukanmu seperti Eunji noona"
"Aku bisa mengatasinya. Oppa tenang saja. Asalkan oppa ada di sampingku mendukungku, aku tidak peduli walaupun aku harus dimusuhi seluruh dunia" ujar Yoona
Siwon tersenyum padanya. Ia merasa dirinya begitu bodoh. Seandainya saja ia memilih terbuka dengan yoona, ia tidak akan menimbulkan banyak masalah dan membuat yoona sering menangis. Ia bersumpah akan menggantikan air mata yoona yang selama ini dengan kebahagiaan seumur hidup.
"Oppa menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengkhawatirkan sesuatu yang tidak perlu untuk dikhawatirkan" ujar Yoona, ia memegang wajah suaminya yang tampak berkerut di sekitar matanya. "Lihatlah oppa tampak tua"
"Jika oppa seperti ini terus, aku tampak seperti gadis muda yang menikah dengan haraboeji" ujar yoona dan siwon membawa yoona untuk duduk di sofa kamar mereka dan yoona duduk di pangkuan Siwon.
"Oppa mencintaimu" bisik Siwon "Percayalah itu"
Yoona tersenyum
"Oppa tidak mau menjelaskan masalah perhiasan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
FanfictionJika ada yang cemburu dengan kehidupanku, sebaiknya jangan. Aku hanya berusaha untuk tampak kelihatan baik tapi aku tidak sama sekali. Pesta pernikahan bak seorang putri, bukan sesuatu yang membuatku bahagia. Jika pria yang menjadi suamiku itu terny...