Siwon akan berangkat ke Osaka untuk tanda tangan kontrak dengan klien. Ia membawa yoona ikut dengannya. Sebuah pelajaran yang ia dapat dari orang tua dan juga mertuanya. Kemana pun aboejinya pergi dulu, eommanya akan selalu menemaninya. Sehingga dulu mereka lebih akrab dengan pelayan di rumah daripada kedua orang tuanya.
"Oppa akan selalu mengajakku?" tanya yoona saat ia bersama suaminya menuruni tangga untuk menuju dapur.
"Ne, tentu saja. Kamu akan ikut kemana pun oppa pergi"
"Nona, jamunya sudah ahjumma siapkan" ujar ahjumma kim
"Ah ne gomawo ahjumma" ujar Yoona
"Yoong, jika itu tidak enak, tidak perlu meminumnya lagi" ujar Siwon
"Ini baik untuk kesehatan, aku ingin bisa memberikan oppa anak" ujar Yoona
Keduanya masuk ke dapur dan mulai meminum jamu masing-masing. Siwon yang biasa meminum ekspresso yang begitu pahit pun tetap menyergit dengan kepahitan jamu. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana dengan yoona.
"Aku rasa jamu hari ini begitu manis" ujar yoona setelah menghabiskan miliknya "Karena ada oppa menemaniku minum, jadi sepahit apa pun rasanya begitu manis"
Siwon mengambil gelas dari tangan yoona dan membawanya ke dalam. Ia kembali dan segera mencium bibir istrinya itu.
***
Keduanya berangkat ke Osaka dan siwon menemui kliennya di sebuah bar. Kliennya yang satu ini memang pecinta dunia malam. Itulah alasan pertemuan mereka di bar.
"Minum apa tuan Choi?" tanya Tuan Lee, dia orang korea yang memiliki usaha di Osaka. "Aku pesankan minuman yang biasa ya"
"Air mineral saja Donghae-ssi" ujar Siwon
"Sejak kapan kamu bertobat?" tanya Donghae, "Apa karena ada bodyguard?" bisiknya
"Aku sudah lama berhenti minum" ujar Siwon
"Itulah hebatnya wanita" goda Donghae sambil melirik Yoona yang duduk di samping Siwon sambil memainkan ponselnya. Siwon menyesal memaksa yoona ikut, padahal tadi yoona ingin berada di dalam kamar hotel saja
"Hyukjae masih belum datang?" tanya Siwon
"Ah si monyet itu sedang melepaskan hasyratnya di ruangan sebelah" ujar Donghae
"oppa, bisakah kita pulang?" tanya yoona, ia kesal suaminya memiliki teman yang mesum seperti ini. Dan ia juga bertanya-tanya apakah suaminya juga sebrengsek itu.
***
Siwon memutuskan untuk pulang setelah yoona meminta pulang. Ia membatalkan proses tanda tangan kontrak itu.
"oppa kenapa oppa bisa memiliki teman sebrengsek mereka?" tanya yoona "Apa oppa sering bersama mereka?"
Siwon mengangguk
"Minum bersama?"
Siwon mengangguk lagi
"Ditemani wanita?"
Sekali lagi siwon mengangguk
"Lalu hari ini oppa sok polos karena ada aku?" yoona tampak marah. Ia kesal memikirkan jika ada wanita lain suka memegang suaminya. Walaupun dulu.
"Baiklah, anggap saja aku pengacau. Pergilah"
Siwon tidak menjawabnya. Menurutnya tidak ada yang perlu mereka bahas untuk hal ini.
***
Siwon tidak bisa memejamkan matanya. Ia duduk di balkon kamar. Banyak hal yang menghantui pikirannya.
Ia menghela nafas panjang mengingat tentang Tifanny.
"Aku mencintaimu, aku mencintaimu oppa" ucapan wanita itu berputar-putar di kepalanya "Aku tahu oppa kecewa padaku karena melihatku tidur dengan Donghae. Tapi percayalah aku hanya mencintaimu"
Ia memejamkan matanya dan bayangan yoona yang muncul.
"Aku bisa saja memberitahu eomma dan hasilnya ia akan membenci yoona sama seperti ia membenci Eunji. Jika itu yang oppa inginkan, maka oppa beritahulah ke eomma tentang kehamilanku. Aku dan Yoona akan sama-sama hancur"
Flashback
Tifanny membawakan hasil pemeriksaan yoona ke ruangan siwon hari itu.
"Bagaimana mungkin kedua pria choi begitu bodoh. Mencintai wanita yang tidak sempurna" ujar Tifanny sambil tertawa
"Semua ini tidak ada hubungannya denganmu. Keluarlah" ujar Siwon
"Aku akan memberitahu eomma"
"Dan aku juga akan memberitahu eomma tentang kehamilanmu"
"Kamu tidak akan mengatakannya" ujar tifanny
Siwon menatapnya dengan tajam dan ia mengalah.
"Baik, jika begitu kita buat kesepakatan. Aku akan memberikan oppa anak ini. Tapi oppa harus membantuku"
Siwon menggeleng
"Jika eomma tahu yoona tidak bisa melahirkan, eomma pasti akan membencinya"
"Eomma tidak boleh tahu,," ujar Siwon
"Aku akan menjaga rahasia oppa. Asalkan oppa setuju membantuku"
Flashback end.
Siwon membuka matanya karena merasakan tangan lembut memegang bahunya. Ia menatap ke samping, istrinya berdiri disana.
"Oppa kenapa disini?" tanya yoona dan Siwon meraihnya dalam pangkuannya.
"Oppa hanya tidak bisa tidur" ujarnya sambil memeluk pinggang yoona dan membenamkan wajahnya di perut yoona
"Disini dingin oppa. Ayo kita masuk"
"Biarkan seperti ini sebentar" bisiknya dan yoona pun membelai rambutnya.
"Oppa, apa besok oppa memiliki pekerjaan?"
"Aniy, bukankah besok kita akan jalan-jalan?" tanya Siwon
"Aku pikir oppa lupa. Eomma menyukai cemilan dari jepang. Aku harus belanja untuk eomma" ujar Yoona dan siwon tahu siapa eomma yang yoona maksud. Tentu saja eommanya,
***
Sepulang dari osaka, yoona meminta Siwon untuk segera ke mansion choi.
Yoona berlari masuk ke dalam setelah tiba. Sedangkan Siwon setelah memarkirkan mobilnya, ia menyusul istrinya. Dan ia berpas-pasan dengan Tifanny.
"Sudah oppa pikirkan?" tanya Tifanny
Siwon hanya diam
"Lihatlah bagaimana akrabnya istrimu dengan eomma. Aku tidak bisa membayangkan jika eomma membencinya"
"Diamlah"
"Oppa,,"
"Jangan bicarakan apa pun pada eomma, aku akan memberimu tempat tinggal sampai kamu melahirkan" ujar Siwon
"Benarkah?" tifanny memegang tangan Siwon
"Oppa" teriak yoona yang baru keluar dan melihat tifanny memegang tangan suaminya. Jika saja ia tidak pernah melihat wanita itu mencium suaminya maka ia tidak akan curiga apa pun.
"Ada apa yoong?" siwon menghampiri istrinya
"Coklat untuk eomma ketinggalan di mobil"
"Oppa ambilkan" ujar Siwon dan ia berjalan ke arah mobil
"Sekali lagi kamu memegang tangan suamiku, aku akan memotong tanganmu" ujar yoona pada tifanny
"Jika kamu tidak lupa, dia adalah oppaku. Kakak ipar" ujar Tifanny, Yoona memilih membuang mukanya. Ia tidak ingin berdebat dengan wanita itu disini.
Siwon menghampiri mereka dan melihat Siwon, Tifanny berpura-pura jatuh. Yoona terkejut melihat wanita itu.
"Aku sudah bilang dia oppaku, kenapa begitu saja kamu cemburu" ujar tifanny sambil berpura-pura kesakitan.
"Yoong,," tegur Siwon dan Yoona dengan kesal menarik coklat itu dan meninggalkan Siwon.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
FanfictionJika ada yang cemburu dengan kehidupanku, sebaiknya jangan. Aku hanya berusaha untuk tampak kelihatan baik tapi aku tidak sama sekali. Pesta pernikahan bak seorang putri, bukan sesuatu yang membuatku bahagia. Jika pria yang menjadi suamiku itu terny...