Yoona tak berhenti berdoa sejak Siwon dimasukan ke ruangan pemeriksaan. Kyuhyun menenangkannya.
"Kenapa menangis yeobo?" tanya Siwon, ia memilih berjalan kaki keluar dari ruang pemeriksaan. Dan saat tiba di depan ruangannya, ia melihat yoona menangis.
"Oppa,," Yoona memeluk Siwon
"Kalau kamu menangis karena khawatir, maka itu tidak perlu. Lihatlah, oppa sudah baikan" ia memegang wajah istrinya
"Oppa harus dirawat. Setidaknya sampai laporannya keluar. Agar aku yakin oppa baik-baik saja"
"Tidak yoong,"
"Jangan bandel oppa"
"Yoong,"
"Sehun mengatakan hasilnya akan keluar sore ini" ujar Kyuhyun "Jadi sebaiknya hyung dengarkan apa yang Yoona katakan"
"Baiklah, baiklah. Tapi sekarang jangan menangis lagi ya" ia mengelus rambut yoona
***
Siwon kembali mual saat melihat bubur yang diantarkan suster.
"Oppa, aku khawatir sekali" ujarnya
"Gwenchana sayang. Oppa meninggalkan banyak deposito untukmu. Kalau oppa tidak terselamatkan, kamu harus menikah lagi" ujar Siwon dan membuat Yoona menangis.
Lalu yoona meninggalkannya tanpa mau bicara dengannya.
"Yeobo" panggil Siwon
Yoona mengabaikannya dan pintu ruangan terbuka, kedua orang tua dan mertuanya datang.
"Sayang, kenapa menangis?" tanya Nyonya Choi saat melihat menantunya menangis. Yoona segera memeluk eomma mertuanya.
"Gwenchana eomma" ujarnya
"Ckkck, anak manja. Lihatlah suamimu yang sakit dan kamu yang bermanja-manjaan" ngomel Nyonya Im saat kedua besannya lebih memperhatikan putrinya yang merajuk daripada putra mereka sendiri.
"Eommunim, Aboenim mianhae membuat kalian repot. Aku baik-baik saja, seharusnya kalian tidak perlu datang" ujar Siwon
"Dia bahkan pingsan di kantor, dan dia mengatakan baik-baik saja" ujar yoona kesal.
Sehun masuk membawa laporan
"Ne Hyung tidak baik-baik saja" ujar Sehun dan membuat semua orang terdiam sambil menatapnya.
"Hyungmu kenapa Sehun a?" tanya eommanya
"Hyung menderita penyakit langka, sehingga kedokteran disini juga tidak bisa mendeteksinya" ujar Sehun
Ia menatap kedua suami istri itu gantian. Hyungnya memilih membuang pandangannya ke arah lain dan yoona masih menangis.
"Semuanya akan baik-baik saja" ujar Tuan Choi menenangkan menantunya itu.
Dari sekian banyak orang disini, hanya Tuan Choi yang tidak mempercayai kabar ini. Ia tahu sifat putra bungsunya itu. Jika ada kabar buruk, ia tidak akan mengatakannya langsung di hadapan orangnya. Apalagi itu hyungnya. Pria yang akan mengkhawatirkan hal sekecil apa pun.
Yoona menghampiri suaminya
"Jangan menangis" ujar Siwon karena melihat istrinya menangis
"Oppa jangan coba-coba katakan akan menceraikan aku dan memintaku menikah dengan pria lain. Aku tidak peduli, walaupun oppa sakit, aku akan tetap di sisi oppa. Dan walaupun kita akan terpisah, aku akan setia padamu" ia memegang wajah suaminya. keduanya berpelukan sambil menangis.
Seisi ruangan terharu dengan kondisi yoona dan siwon. Sehun mendadak tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya. Aboejinya menendang kakinya untuk menghentikannya.
"Lucu sekali kalian berdua" ujar Sehun
"Kamu menipuku?" tanya Yoona
"Tidak, memang kenyataannya penyakit hyung tidak terdeteksi"
"Lalu kenapa kamu tertawa?"
"Itu artinya suamimu sehat Nyonya, kenapa kamu bodoh sekali" ujar Sehun
"Ehmm,," mendengar suara Tuan Im, Sehun menyengir, ia baru menyadari kalau ia menghina yoona di depan appanya.
"Mianhae ahjushi. Aku hanya terlalu kesal dengan yoona" ujar Sehun
Yoona melemparkan sandalnya ke Sehun
"Lanjutkan tangisanmu, biar aku terhibur" ujar Sehun dan Yoona kembali memukulnya
"Tunggu yoong, sekarang saatnya kamu yang diperiksa Minhyuk" ujar Sehun
"Wae?" tanya Yoona
"Eomma juga sampai lupa. Mungkin kondisi Siwon seperti ini karena Yoona sedang mengandung" ujar Nyonya Choi "Aboejimu juga begitu saat eomma mengandung kamu"
Yoona menatap suaminya.
***
Yoona keluar dari ruangan Minhyuk dengan wajah berseri-seri. Hasilnya positif, ia tengah mengandung 3 minggu.
Siwon memeluknya
"Oppa, kita berhasil oppa" ia tertawa dan air matanya mengalir
Siwon juga meneteskan air mata bahagianya. Ia berhasil sebagai seorang pria.
"Kita akan menjadi daddy dan mommy" bisik yoona lagi dan siwon mengangguk serta mencium pipi istrinya
"Cukup membuat mataku tercemar dengan kelakuan kalian ya" ujar Sehun
"Jangan sok polos adik ipar, Sejeong mengatakan padaku, kalian sudah,," ujar yoona dan seluruh mata menatapnya. terutama Tuan Choi
"Aboeji akan membunuhku noona. Jangan katakan apapun" bisik Sehun
"Mereka sudah apa yoong?" tanya Tuan Choi
"Sebentar lagi appa juga akan memiliki cucu dari Sehun" ujar Yoona dan Sehun segera mendapat jewelan dari aboejinya.
***
Keduanya kembali ke rumah dan Siwon meminta yoona beristirahat. Ia tidak ingin istrinya kelelahan.
"Oppa apa masih mual?" tanya Yoona
"Jika oppa mendapat kabar sebahagia ini, semual apa pun oppa bersedia" ia mengelus perut yoona yang masih rata
"Tapi mengapa oppa yang mual ya?"
"Eomma bilang itu tandanya oppa lebih mencintaimu daripada kamu mencintai oppa"
"Pembual"
"Buktinya sudah nyata kan?" ia membuka sedikit baju yoona untuk melihat perutnya dan menciumnya berkali-kali
"Oppa geli"
"Oppa tidak sabar menunggunya membesar" ujar Siwon sambil menatap Yoona yang membelai rambutnya.
"Oppa belai setiap hari pasti membesar, seperti dadaku" ujar Yoona dengan polosnya dan membuat Siwon tertawa terpingkal-pingkal. Bagaimana bisa seseorang yang sudah akan menjadi seorang mommy masih begitu polos.
"Oppa,,"
"Kamu begitu lucu yeobo"
"Oppa kenapa jahat sekali"
"Ayo kita istirahat, oppa lelah"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
For You
FanfictionJika ada yang cemburu dengan kehidupanku, sebaiknya jangan. Aku hanya berusaha untuk tampak kelihatan baik tapi aku tidak sama sekali. Pesta pernikahan bak seorang putri, bukan sesuatu yang membuatku bahagia. Jika pria yang menjadi suamiku itu terny...