7. oops!

1.3K 196 13
                                    

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Haechan berjalan santai menuju ke kantin saat istirahat kedua, ketika tiba-tiba lengannya ditarik secara paksa ke arah ruangan kesehatan yang sepi. Haechan hampir tersedak ludahnya sendiri karena melihat orang yang menariknya adalah Lee Taeyong.

"Hyung.." Haechan memaksakan senyumnya.

Seketika mengingat masa lalu di SMP, Haechan masih saja reflek memanggil "hyung". Haechan mengetahui Taeyong sejak SMP karena Taeyong adalah kakak kelasnya. Karena Haechan adalah siswa akselerasi, mereka jadi lulus bersamaan.

"Donghyuck." Taeyong menyebut namanya bersamaan dengan aura dingin yang menusuk Haechan sampai ke tulang.

"I-iya hyung.. ehm.."

Mendengar Taeyong memanggil nama aslinya membuat Haechan panik. Tapi tidak butuh waktu lama bagi Haechan untuk segera memasang ekspresi tenang di wajahnya, untuk menutupi ketakutannya.

"Pasti kau sudah tahu aku ingin mendengar apa darimu."

Haechan mengernyitkan alisnya pelan, memasang ekspresi bingung dan sedikit panik.

"K-kau ini bicara apa Hyung?"

"Aku yakin kau yang membajak LINEku dan mengirimkan pesan ke Sakura. Atau aku salah?"

Seketika Haechan merinding mendengar Taeyong bertanya padanya dengan suaranya yang terdengar sangat kesal.

"O-oh.. ma-masalah itu. Aku tidak bersalah hyung! Itu semua ide Johnny! Aku hanya ikut-ikutan saja kok."

Haechan tahu Taeyong tidak puas dengan jawabannya, tanpa banyak pikir ia pun langsung ingin menjelaskan masalah sebenarnya. Ia tidak tahan Taeyong menatapnya dengan tatapan sedingin es. Haechan hanya ingin segera pergi dari hadapan orang yang terlihat ingin membunuhnya itu.

"Baiklah aku akan jelaskan yang sebenarny-"

"Lebih baik kau jelaskan di depan Sakura saja, bagaimana?" Ucap Taeyong dengan enteng, kalimat itu terdengar lembut namun sebenarnya sangat penuh intimidasi.

Saat itu Haechan menelan ludahnya sendiri, menyesali taruhan bodoh yang ia lakukan bersama ketiga temannya itu.

*****

Tidak sabar ingin segera pulang ke rumah, Sakura langsung merapikan bukunya di meja dengan cepat ketika bel pulang berbunyi. Tak butuh waktu lama hingga Sakura siap pergi meninggalkan kelas.

"Sakura."

Sakura menoleh melihat Taeyong memanggilnya.

"Kita harus bicara. Aku tidak ingin kau salah paham."

Sakura membuang nafas perlahan, rasanya Sakura hanya ingin pulang dan melupakan masalah kemarin yang memalukan. Namun  terus melarikan diri dari masalah juga tidak benar. Karena itu, kali ini Sakura merasa ia harus menghadapi Taeyong.

"Baiklah." Jawab Sakura mantap.

Taeyong mengajak Sakura pergi keluar kelas untuk bicara. Yuta melihat mereka berdua dan memanggil Sakura, karena sebenarnya rencananya hari ini Yuta ingin mengajak Sakura pulang bersama sekalian menanyai tentang masalah video itu.

"Sakura!" Panggil Yuta. Ia pun menghampiri Sakura. "Hari ini mau pulang bersama?"

"Hari ini Sakura ada urusan denganku. Lain kali saja ya." Jawab Taeyong sebelum Sakura sempat menjawab.

Sakura yang bingung akhirnya hanya bisa mengikuti Taeyong yang sudah berjalan duluan meninggalkannya. Yuta hanya bisa menahan rasa kecewanya lalu pergi.

"Mau menjelaskan apa?" Tanya Sakura saat mereka berdua sampai di lapangan tenis tempat mereka janjian waktu itu.

Seperti biasa tempat itu selalu sepi karena jarang dipakai dan letaknya yang berada di bagian belakang sekolah. Di sana sudah ada Haechan menunggu, ia tampak tidak mood dan kesal.

nct love adventure | sakura X NCT MembersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang