23. the book

308 58 6
                                    

Lee Taeyong?!

Bukankah dia paling tidak suka festival sekolah? Kenapa dia datang? Sakura kaget, tapi di sisi lain, ia juga kesal. Tentu saja Sakura kesal, bukannya selama ini Taeyong selalu memasang wajah cuek bahkan terang-terangan bilang bahwa ia tidak suka festival sekolah.

Taeyong berjalan dengan jaket hitam dan jeans sewarna dengan percaya diri. Melewati lapangan dan menuju ke arah panggung, tentu saja ia menarik perhatian banyak orang. Apalagi ia sempat memanggil nama Sakura tadi, sehingga kini beberapa orang melihat Sakura.

Sakura benar-benar tidak suka jadi pusat perhatian seperti ini. Ia agak trauma dengan kejadian video tempo hari yang menyebabkan ia dikenal di seluruh sekolah, ia merasa tidak nyaman. Winwin yang melihat ekspresi Sakura berubah tiba-tiba, menyadari bahwa gadis itu tidak suka dengan tatapan orang-orang kepadanya.

"Mau pergi?" Tanya Winwin cepat, ia menggandeng tangan Sakura, bersiap untuk lari.

"Eh kemana?"

Winwin hanya tersenyum tanpa banyak omong lagi, ia langsung menarik Sakura pergi, masuk ke kerumunan, hingga menghilang dari keramaian. Di sisi lain, Taeyong yang tiba-tiba kehilangan jejak kedua orang itu hanya bisa membuang nafas.

"Sial, aku terlambat. Tak kusangka selain Jaehyun dan Jungwoo, aku harus bersaing juga dengan Winwin? Dasar." Taeyong bicara dalam hati.

Wajah tampannya tampak kesal, tetapi ia menutupinya dengan segera memasang ekspresi normal. Dia yang tak mau ambil pusing pun akhirnya berbalik arah, memutuskan untuk menunggu Sakura dan Winwin di gerbang luar. Taeyong merasa tidak lucu jika harus berlarian mengejar mereka berdua di tengah kerumunan banyak orang.

Di sisi lain, Sakura dan Winwin menembus kerumunan dan akhirnya sampai di bagian belakang sekolah. Winwin masih menggenggam tangan Sakura, hingga gadis itu dengan sadar segera melepas tangannya.

Sayangnya ketika Sakura ingin menarik tangannya, genggaman Winwin malah semakin erat. Jantung Sakura mulai berdetak lebih cepat. Gadis itu mencoba bersikap tenang, tapi rasanya sangat sulit. Akhirnya Sakura hanya bisa diam berada di situasi yang canggung ini.

"Ah, maaf." Ucap Winwin akhirnya, sambil melepaskan genggaman tangannya. Sepertinya ia mulai sadar bahwa ia membuat Sakura tidak nyaman.

Sakura bingung harus menjawab apa, ia akhirnya hanya menggeleng pelan. Sakura sendiri merasa benci dirinya yang entah kenapa di saat seperti ini selalu kehabisan ide untuk membuka topik pembicaraan. Sakura pun memutuskan untuk membuka topik dengan basa-basi kecil.

"Ehm"

"Aku.."

Saat Sakura mencoba bicara, ternyata Winwin juga mulai bicara. Alhasil mereka bicara bersamaan, hingga situasi semakin kaku saja.

Winwin tertawa kecil memecah keheningan, "Kau bicara dulu saja."

"Ahhh se-sebenarnya tidak terlalu penting kok, hal yang mau kubicarakan.. ja-jadi kau duluan saja." Jawab Sakura. Jujur ia sangat gugup berada sangat dekat dengan Winwin.

"Tidak apa-apa, aku ingin mendengarmu bicara. Hehe." Ucap Winwin, suaranya lembut dan terasa sangat dekat.

Astaga, Sakura hampir tidak bernafas. Kenapa tiba-tiba Winwin bersikap seperti itu? Sakura tak habis pikir dan ia pun hanya bisa mengikuti arus percakapan ini.

"Kenapa kita ke sini? Dari semua tempat di sekolah.. jujur di sini sangat sepi, agak menakutkan." tanya Sakura akhirnya.

Winwin diam sejenak, mengamati wajah gadis itu yang tampak penasaran. Sebenarnya Winwin juga tak punya alasan khusus, ia hanya berlari sejauh mungkin dari Taeyong. Namun ketika laki-laki itu melihat Sakura, tiba-tiba mata Winwin tertuju pada sesuatu, sebuah benda yang menarik perhatiannya.

nct love adventure | sakura X NCT MembersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang