"Sakura, untuk festival sekolah nanti. Mau pergi denganku?"
Untuk sesaat, Sakura mengira bahwa Winwin sedang bercanda. Tapi setelah Sakura melihat ekspresi laki-laki itu yang tampak sedang serius, Sakura sadar Winwin memang berencana untuk mengajaknya. Sakura senang, tentu saja. Karena terakhir kali ia membicarakan tentang festival sekolah, semuanya tampak tidak tertarik. Sekarang Winwin mengajaknya untuk melihat festival sekolah, bagaimana mungkin Sakura menolak?
"Tentu saja, dengan senang hati." Jawab Sakura tersenyum manis.
"Baguslah." Winwin tersenyum tipis.
Melihat Sakura di jarak sedekat ini, Winwin sadar Sakura benar-benar cantik. Apalagi saat ini mereka sedang berdua saja di kelas dengan suasana yang sangat hening. Tanpa sadar matanya jatuh ke bibir mungil Sakura, dan jantungnya tiba-tiba berdebar lebih cepat.
"Tidak, Winwin. Kendalikan dirimu!" Sebuah suara muncul di kepalanya tiba-tiba, membuatnya sadar ia harus berhati-hati kali ini.
Winwin segera mengalihkan pandangannya ke arah jendela, otak pintarnya dengan cepat mengalihkan pembicaraan ke arah lain. Dia tampak setenang air, tapi tidak ada yang tahu sebenarnya hatinya sedang kacau.
"Oh iya, apa kau sudah dengar soal perwakilan kelas yang mengurus festival sekolah?" Tanya Winwin, ia masih melihat ke arah jendela.
"Perwakilan kelas?" Tanya Sakura.
Kali ini Winwin menoleh ke arah Sakura lagi, ia hanya melihat sebentar lalu mengarahkan pandangannya ke papan tulis di depan.
"Ah, sepertinya kau belum tahu. Nanti Mark pasti akan mengumumkannya. Tapi sepertinya akan sulit karena pasti tidak ada yang mau." Lanjut Winwin sambil meletakkan kepalanya di dagu.
"Karena merepotkan dan akan menyita waktu belajar ya?"
"Ya, apalagi dengan karakter kelas kita yang gila belajar. Perwakilan kelas harus mengurus semuanya, hadir setiap ada rapat, mendata setiap anggota yang ikut festival, memutuskan pertunjukkan apa yang ditampilkan kelas, dan banyak lagi. Itu yang kudengar-dengar sih." Jelas Winwin.
Sakura hanya mendengarkan Winwin, tidak merespon lagi. Rasanya sangat menyedihkan berada di kelas yang sama sekali tidak punya minat lain selain belajar. Ingin sekali rasanya menceramahi semua anggota kelasnya untuk sedikit bersenang-senang saat festival sekolah. Sakura juga ingin semua anggota kelasnya bisa kompak dengan adanya festival sekolah ini.
Tapi rasanya benar-benar sulit.
"GOOD MORNING Y'ALL!!"
Suara Mark menggema di kelas, ia berjalan masuk dengan semangat, menyapa Sakura dan Winwin sambil membawa setumpuk kertas. Wajahnya tampak segar seperti biasa.
"Selamat pagi, Mark.. Eh..ada Doyoung juga." Jawab Sakura, lalu melihat Doyoung tak jauh di belakang Mark dengan kantung matanya yang menghitam.
"Selamat pagi." Doyoung menyapa dengan setengah hati, lalu segera duduk di bangkunya dan membuka sebuah buku.
"Doyoung, your eyes look awful. Already studying for test, huh?" Ucap Mark sambil meletakkan tumpukan kertas di meja guru.
Doyoung tidak menjawab, benar-benar seperti tidak mendengar apapun. Mark yang merasa diabaikan itu hanya memutar matanya, lalu menghampiri Sakura dan Winwin yang duduk di belakang Doyoung.
"Dia hanya mau mengobrol dengan Jungwoo, sepertinya. Benar-benar seperti tembok." Gerutu Mark lirih.
"Mark." Panggil Sakura tiba-tiba.
"Aku mau jadi perwakilan kelas untuk festival sekolah. Boleh?" Tanya Sakura pelan.
Mark terdiam. Dia mencoba meyakinkan dirinya bahwa ia tidak salah dengar. Lalu setelah memastikan ini bukan mimpi, mata Mark langsung berbinar, seperti baru kejatuhan bintang dari langit. Sudah berhari-hari Mark kebingungan siapa yang harus ia paksa untuk menjadi perwakilan kelas. Dan sekarang, Sakura menawarkan diri dengan sukarela?
KAMU SEDANG MEMBACA
nct love adventure | sakura X NCT Members
Fiksi PenggemarSakura terpaksa pindah ke Korea karena pekerjaan ayahnya. Meski begitu karena kepandaiannya, beruntung ia bisa masuk ke salah satu sekolah terbaik di Korea. Ia pun mendapat peringkat masuk nomor 9 seangkatan, dan berhasil masuk ke kelas unggulan. N...