ㅡsix.

3.5K 516 21
                                    

Soobin melenguh pelan saat ia merasakan hangatnya cahaya matahari menerpa wajahnya. Ia merasakan ada seseorang di sampingnya dan hal itu otomatis membuat kedua matanya terbuka. Sebuah senyuman tertarik dari sudut bibirnya saat ia mendapati Choi Yeonjun yang masih tertidur di sebelahnya. Tapi bagaimana bisa dia berada disini?

Soobin menepuk pipi pemuda bersurai cokelat itu pelan. Mulutnya terbuka dan mengeluarkan suara-suara yang tidak terlalu jelas sembari ia masih mencoba membangunkan Yeonjun yang masih tertidur dengan pulasnya. Akhirnya, Yeonjun membuka kedua matanya dan langsung tersenyum kepada sang wira di hadapannya.

"Selamat pagi"

Ujarnya dengan suara serak khas bangun tidur. Soobin mengangguk pelan lalu tersenyum ia memberikan isyarat kepada Yeonjun untuk mandi terlebih dahulu. Yeonjun menggeleng saat ia menangkap arti isyarat yang disampaikan Soobin.

Tapi kalau di pikir-pikir, hari ini adalah Hari Minggu dan tidak ada salahnya untuk mengajak Soobin pergi keluar, kan? Sepertinya anak itu juga belum pernah pergi keluar sejak kepindahannya. Yeonjun mengambil buku yang disimpan oleh Soobin di nakas dekat ranjangnya, ia menuliskan sesuatu disana.

"Soobin, ayo kita pergi jalan-jalan mumpung hari ini Hari Minggu"

"Jalan-jalan? Apa boleh?"

"Tentu saja. Kau pasti belum pernah jalan-jalan kan sejak pindah kemari? Tenang saja, aku akan meminta izin terlebih dahulu kepada ibumu"

"Baiklah kalau begitu. Aku mandi duluan ya"

Soobin langsung beranjak dari ranjangnya setelah menuliskan kalimat terakhirnya disana begitu pula dengan Yeonjun. Yeonjun berjalan keluar dari kamar Soobin dan mendapati Narae yang sedang mempersiapkan sarapan. Ia menghampiri wanita paruh baya itu dan mengambil beberapa piring untuk di tata di atas meja makan.

"Eh, Yeonjun sudah bangun?"

"Sudah, nyonya. Soobin juga sudah bangun, dia sedang mandi"

"Ah, rajin sekali kau ini"

"Biasanya aku jarang bangun sepagi ini kalau sedang di rumah. Omong-omong, boleh kah aku mengajak Soobin jalan-jalan hari ini? Sepertinya dia akan senang"

"Tentu saja boleh. Asal kalian tetap menjaga satu sama lain sepanjang perjalanan, ya?"

"Kalau itu sudah pasti akan ku laksanakan. Terima kasih, Nyonya Choi"

....

Soobin dan Yeonjun berjalan beriringan di trotoar. Saat ini mereka sudah sampai di pusat Kota Seoul yang cukup ramai. Sejujurnya, Yeonjun bingung mau membawa Soobin kemana. Karena jika Yeonjun membawanya ke bioskop, Soobin tidak dapat menikmati filmnya dan jika Yeonjun membawanya ke arkade, Yeonjun khawatir Soobin justru kebingungan dengan permainan disana. Jadi sekarang ia memutuskan untuk pergi membeli beberapa makan sebelum pergi ke sungai Han.

"Kau sangat suka kue dan roti kan?"

Tulis Yeonjun setelah mengambil buku yang sedari tadi dibawa oleh Soobin. Soobin hanya mengangguk sambil tersenyum. Sungguh, senyuman yang dipancarkan Soobin selalu sukses menghangatkan hatinya, entah sejak kapan ia merasakan hal seperti ini.

Soobin dan Yeonjun akhirnya sampai di sebuah toko kue yang berada di Myeong-dong. Untuk sebuah toko yang berlokasi di Myeong-dong, toko kue ini cukup sepi dikunjungi orang. Padahal menurut Yeonjun, toko ini memiliki kue yang rasanya sudah tidak dapat diragukan lagi.

i can hear your voice | yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang