43

20.4K 1.1K 58
                                    

※※※※※※※※※♡♡♡♡※※※※※※
Rasy pingsan dipelukan papanya, Kanaya yg merupakan dokter langsung sigap melakukan tindakan pertolongan pertama. Kurang lebih 15 menit kemudian rasy sadarkan diri dan menangis dipelukan mamanya.

" mama....hiks...hiks.... mas Dhuha ma hiks...hiks...." rasy

" mbak harus kuat, kita berdoa biar Dhuha cepet pulang, mbak harus semangat karena apa, karena Dhuha lagi mencari jalan untuk pulang. Mama yakin Dhuha bertahan  demi kalian berdua yg sangat dicintainya, yg lagi nunggu dirumah dengan wajah bangga" Kanaya

" tapi ma, mbak takut mas Dhuha gak balik lagi hiks...hiks" rasy

Rasya langsung memeluk kedua wanita yg sangat ia Sayangi secara bersamaan. Baju PDH Rasya basah dengan air mata yg mengalir dari kedua mata cantik wanita2 yg berharga dalam hidupnya. Sebagai seorang ayah dan suami Rasya bisa merasakan kesedihan dan kecemasan dari kedua bidadarinya itu. Rasya menghela nafas untuk menghilangkan sesak dan khawatir didadanya, menyalurkan kekuatan buat putrinya.

" mbak harus kuat demi cucu papa, kalau mbak sedih terus gimana cucu papa, kasian dia mbak, dia butuh banyak vitamin dan mbak fokus buat proses kelahiran yg tinggal tunggu waktu" Rasya

" hiks...hiks... tapi mas Dhuha pa" rasy

" mbak.... dengerin papa, tetang urusan Dhuha ada pasukan yg terlatih buat nyari keberadaan Dhuha dan timnya sekarang, jadi mbak gak usah khawatir dan papa sama mama akan nginep disini sampai mbak lahiran" Rasya

" tapi papa" rasy

" denger mbak mau ada Dhuha di rumah atau pun tidak, papa ama mama tetep nginep dirumah kalian. Apalagi ini cucu pertama papa dari mbak dan Dhuha, jadi hilangkan semua fikiran buruk tentang hal2 yg belum terjadi saat ini" Rasya

" hik...hiks... pa, gimana rasy tanpa mas Dhuha, apa rasy mampu buat besarin anak kami sendiri, rasy belum siap ditinggal mas Dhuha sekarang hiks....hiks... rasy butuh mas Dhuha yg kasi semangat buat melahirkan buah hati kami yg pertama ini ( rasy mengelus perut besarnya). Rasy mau mas Dhuha yg liat dia pertama kali, meredakan tangisnya dengan suara azan mas Dhuha, hiks....hiks.....rasy....rasy...rasy.... hiks...hiks... butuh mas Dhuha, mama rasy belum siap ditinggal mas Dhuha sendiri" rasy

Semua orang yg berkumpul di rumah Dhuha juga meneteskan air mata. Pasalnya ketika mendenar informasi tentang Danki mereka itu, mereka semua berbondong- bondong datang ke rumah pasangan idola ini. Bahkan sikembar yg dari tadi menangis tak henti2nya, mendengar abang mereka tertimpa musibah.

Si kembar yg melihat kakak ipar sekaliggus sahabatnya itu menangis meraung tak henti2, membuat mereka sadar.Mereka tau, bukan hanya mereka yg kehilangan justru rasylah yg bituh dukungan yg besar saat ini.

" ehhh mbak gak boleh ngomong gitu, mbak doain Dhuha baik2 aja, itu yg bener...ayo istigfar mbak, mbak harus selalu inget sama allah. Hanya allah tempat kita kembali dan selalu berdoa yg baik2 mbak.  selalu istigfar menyebut nama Allah setiap waktu" nasehat Kanaya

" astagfirrullah halazim, laillaha illallah, ya... allah hanya kepadamu hamba memohon dan meminta hiks...hiks... ya allah ampunilah hamba dan suami hamba. Lindungilah suami hamba dimanapun dia berada, berikanlah kesehatan dan keselamatan suami hamba ya... allah hiks...hisk...hiks. berikanlah kekuatan hamba untuk melahirkan anak kami dan terimakasih ya... allah engkau telah memberikan kasih Sayangmu dengan memberi teguranmu ini, insyaallah hamba dan suami hamba akan menjadi manusia yg lebih baik lagi. Hiks...
Hiks..." rasy

Sikembar langsung berhamburan memeluk rasy yg duduk dengan lemas di karpet ruang tv, Rasya dan Kanaya mundur memberi ruang bagi mereka. Isak tangis kembali pecah dari ketiganya saat ini, sikembar merasa bersyukur ternyata abangnya tidak pernah salah pilih dan mereka bangga pada rasy. Kanaya berusaha untuk mencairkan suasana agar tidak tegang dan sendu.

Dosen Cintaku TNI AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang