14

2.7K 319 27
                                    




**

Rio dan Yuki pulang setelah acara , tapi mobil Rio tak langsung menuju tempat parkir apartemen melainkan ke taman disamping kawasan apartemen mereka .

" Jangan terlalu difikirkan sweetheart , mamah memang seperti itu orangnya. pengenya serba cepat "  Rio membuka pembicaraan melihat Yuki hanya diam selama perjalanan.

" Bukanya kamu juga gitu? " 

" Ya .. saya memang menginginkan hal yang sama. Tapi saya tidak mau mengekang kamu " Rio menggenggam kedua tangan Yuki

" Kebahagiaan kamu itu prioritas saya, lagipula saya mempunyai kepercayaan diri tinggi. Kamu tidak akan meninggalkan saya " 

Yuki tertawa mendengar kata kata Rio  " narsis kamu "

" Bukan narsis, ini kenyataan sweetheart. Saya adalah pria limited edition dan sepertinya kamu memang ditakdirkan untuk saya buktinya walaupun Yura memiliki wajah yang identik dengan kamu , saya dan yura sama sekali tidak memiliki ketertarikan "

" Hmm makanya papah sama mamah kamu sampai berfikir kalau kamu gay "

" Jangan bahas itu lagi, saya pria normal . Mau saya buktikan? " goda Rio

Yuki menggeleng cepat "udah kebukti kok ,kamu suka modus "

" membicarakan modus saja jadi ingat sepertinya seminggu ini saya belum mendapat vitamin dari kamu "

" apa? "

" vitamin C , cium " dengan wajah lucu Rio menunjuk bibirnya sendiri

" Oke , tutup mata dulu "

" Kamu tidak berniat mengerjai saya kan? "

" Ngga dong sayang , mana berani aku " jawab Yuki dengan wajah serius

" baiklah " Rio menutup matanya dan Yuki dengan sigap keluar dari mobil serta membanting pintu mobil lalu ia berlari ke arah air mancur taman sambil tertawa terbahak bahak .

Rio langsung membuka mata dan berdecak gemas melihat tingkah Yuki . Ia langsung ikut keluar mobil berlari mengejar Yuki .

" Tertangkap " Rio berhasil menangkap yuki dan memeluknya erat

" Ampun sayang...  ampun " Yuki masih tertawa sambil mengatur nafasnya , ia menyatukan kedua tanganya memohon ampun dari Rio

" Saya tidak menduga kamu cukup hebat dalam berlari , untung saja saya gemar berolahraga " 

" Hehehe abisnya geli sih liat kamu , semakin hari semakin genit jadi ga tahan buat ngerjain  "

" Begitukah? Rupanya kamu juga semakin berani menghadapi saya "

" Ampun sayang ,... lepasin ya? Malu kalo ada orang gimana? "

" Saya tidak perduli , kamu harus mendapatkan hukuman "

Rio masih mengunci pergerakan Yuki dan dengan lihai ia merengkuh leher Yuki lalu mencium gadis itu . 

Ciuman yang tidak biasa, benar benar sebuah hukuman karena Rio berhasil menginvasi bibir dalam Yuki membuat tubuh Yuki seperti meleleh dan lututnya lemas seketika .

Rio tersenyum dalam ciumanya , sebuah senyuman kemenangan.

Ia melepaskan ciuman mereka cukup lama hingga yuki hampir kehabisan nafas .

Melihat wajah Yuki yang memerah malah membuat Rio ingin mencium sekali lagi tapi kali ini Yuki berhasil menghindar .

" Nakal!! " Yuki memukul bahu Rio keras " kalau orang liat adegan tadi gimana coba? Terus kita digrebek dibawa ke pos keamanan "

TWINS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang