**
Rio dan Yuki pulang setelah acara , tapi mobil Rio tak langsung menuju tempat parkir apartemen melainkan ke taman disamping kawasan apartemen mereka .
" Jangan terlalu difikirkan sweetheart , mamah memang seperti itu orangnya. pengenya serba cepat " Rio membuka pembicaraan melihat Yuki hanya diam selama perjalanan.
" Bukanya kamu juga gitu? "
" Ya .. saya memang menginginkan hal yang sama. Tapi saya tidak mau mengekang kamu " Rio menggenggam kedua tangan Yuki
" Kebahagiaan kamu itu prioritas saya, lagipula saya mempunyai kepercayaan diri tinggi. Kamu tidak akan meninggalkan saya "
Yuki tertawa mendengar kata kata Rio " narsis kamu "
" Bukan narsis, ini kenyataan sweetheart. Saya adalah pria limited edition dan sepertinya kamu memang ditakdirkan untuk saya buktinya walaupun Yura memiliki wajah yang identik dengan kamu , saya dan yura sama sekali tidak memiliki ketertarikan "
" Hmm makanya papah sama mamah kamu sampai berfikir kalau kamu gay "
" Jangan bahas itu lagi, saya pria normal . Mau saya buktikan? " goda Rio
Yuki menggeleng cepat "udah kebukti kok ,kamu suka modus "
" membicarakan modus saja jadi ingat sepertinya seminggu ini saya belum mendapat vitamin dari kamu "
" apa? "
" vitamin C , cium " dengan wajah lucu Rio menunjuk bibirnya sendiri
" Oke , tutup mata dulu "
" Kamu tidak berniat mengerjai saya kan? "
" Ngga dong sayang , mana berani aku " jawab Yuki dengan wajah serius
" baiklah " Rio menutup matanya dan Yuki dengan sigap keluar dari mobil serta membanting pintu mobil lalu ia berlari ke arah air mancur taman sambil tertawa terbahak bahak .
Rio langsung membuka mata dan berdecak gemas melihat tingkah Yuki . Ia langsung ikut keluar mobil berlari mengejar Yuki .
" Tertangkap " Rio berhasil menangkap yuki dan memeluknya erat
" Ampun sayang... ampun " Yuki masih tertawa sambil mengatur nafasnya , ia menyatukan kedua tanganya memohon ampun dari Rio
" Saya tidak menduga kamu cukup hebat dalam berlari , untung saja saya gemar berolahraga "
" Hehehe abisnya geli sih liat kamu , semakin hari semakin genit jadi ga tahan buat ngerjain "
" Begitukah? Rupanya kamu juga semakin berani menghadapi saya "
" Ampun sayang ,... lepasin ya? Malu kalo ada orang gimana? "
" Saya tidak perduli , kamu harus mendapatkan hukuman "
Rio masih mengunci pergerakan Yuki dan dengan lihai ia merengkuh leher Yuki lalu mencium gadis itu .
Ciuman yang tidak biasa, benar benar sebuah hukuman karena Rio berhasil menginvasi bibir dalam Yuki membuat tubuh Yuki seperti meleleh dan lututnya lemas seketika .
Rio tersenyum dalam ciumanya , sebuah senyuman kemenangan.
Ia melepaskan ciuman mereka cukup lama hingga yuki hampir kehabisan nafas .
Melihat wajah Yuki yang memerah malah membuat Rio ingin mencium sekali lagi tapi kali ini Yuki berhasil menghindar .
" Nakal!! " Yuki memukul bahu Rio keras " kalau orang liat adegan tadi gimana coba? Terus kita digrebek dibawa ke pos keamanan "
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
FanfictionYuki Anggraini Kato gadis Ceria, penuh semangat, mudah bergaul, fashionable, sedikit angkuh dan ceroboh namun cerdas , owner dari salah satu situs belanja online di Ibukota . Yura Anggraini Kato gadis pendiam, disiplin, selalu mengikuti peraturan...