18

1.9K 246 23
                                    






**





Yuki perlahan membuka matanya , ia lalu teringat kejadian yang baru saja ia alami . Dia diculik orang orang berbadan besar ... seketika Yuki bangun dan melihat sekeliling .

Matanya mengamati dengan seksama , ruangan yang ia tempati saat ini lebih terlihat seperti sebuah hotel .

Jantungnya semakin terpacu kala ia melihat kearah jendela .

Pemandangan diluar jendela sangat indah .. matahari mulai menampakan sinarnya , hotel atau apapun ini berbatasan dengan pantai dan sepertinya pantai yang indah itu tidak ada di Jakarta .

" Ini dimana? Siapa yang nyulik gue? Jangan jangan Stefan??? " Ia memikirkan segala kemungkinan kemungkinan buruk hingga membuat dirinya semakin panik .

Tas dan jaketnya tidak ada disekitar ranjang , ia hanya memakai baju serta celana jeans kemarin bahkan sepatunya pun juga tidak ada . 

Yuki berjalan ke arah pintu tapi terkunci , tentu saja .. sangat bodoh kalau menculik orang namun meninggalkan orang itu dengan pintu terbuka .

Yuki mencari telfon yang mungkin ada didalam kamar itu namun hanya colokan yang ia lihat .

Yuki mengatur nafas agar bisa berfikir lebih tenang , disaat ia menenangkan diri suara pintu terbuka membuatnya tersentak .

Secara refleks Yuki mengambil vas bunga yang ada disamping ranjang , bersiap untuk melakukan penyerangan pada orang yang  masuk .

Disaat seorang pria masuk Yuki sudah mengambil ancang ancang untuk memukul namun gerakannya terhenti kala melihat senyum itu .

Senyum tanpa dosa dan tanpa beban .

" Rio??!?? "

" Sweetheart kamu mau menganiaya tunanganmu sendiri? "  Rio semakin masuk kedalam dan menaruh koper disamping Yuki

" Jadi kamu?? " Yuki mengerutkan kening bingung

" Kejutan , kamu pasti kaget sekali ya?  Saya sudah duga itu "

Yuki kesal bukan main , ia meletakkan vas bunga lalu menggantinya dengan bantal dan memukulkanya pada Rio berulang kali .

" Maksudnya apa hah?? Kamu mau bikin aku jantungan?!? Pake acara culik culik segala!!  Jahat tau ga kamu "

" Oke oke stop maafkan saya .. saya tidak bermaksud menyakiti kamu sweetheart "

" Ishh gue masih sebel ... rasain " dan beberapa kali lagi pukulan bantal itu melayang namun Rio dengan sigap menarik Yuki hingga kini Yuki berada dalam pelukanya.

" Maafkan saya sweetheart , saya hanya ingin membuat kejutan . Kamu tau? Sekarang kita sedang berada di Bali .. sahabat kamu bilang kamu sangat ingin berlibur ke Bali setelah semua masalah selesai "

" Hikss.. jahat ... aku udah panik, kepikiran kalau semuanya bakalan kacau gara gara aku diculik , kepikiran mamah, yura , keluarga kamu dan kamu juga " 

" Iya maaf " Rio mengusap punggung Yuki , menenangkan gadis itu

" Kamu sendiri yang bilang , ingin lamaran yang romantis . Jadi saya merencanakan acaranya disini "

" Jadi maksud kamu semua orang ada disini? "

" Hemm tentu sweetheart, kalau mau berdua saja juga boleh saya tidak akan menolak "

Yuki mencubit pinggang Rio

" Genit "

" Wajar saya genit ,saya terlalu rindu kamu "  bisik Rio ditelinga Yuki

TWINS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang