11

2.4K 281 31
                                    





**







Menuju ke desa Benowo tidak membutuhkan waktu lama , hanya satu setengah jam perjalanan dan sembari bertanya alamat pada penduduk lokal Yuki dan Prilly istirahat disebuah warung makan untuk mengisi perut mereka .

" Gue yang traktir pril , lain kali gue juga akan traktir lo di restoran mahal hehehe "

" Manis banget sih kamu ra , kalo gitu aku mau ke restoran tempat biasa pak Rio makan yah? Itu kayaknya mahal banget menunya "

" Hmm. . Itu ngrampok prill "

" Hahaha becanda ra "

" Suasana disini tenang banget ya pril, pantes aja adek gue lari kesini "

" Iya namanya juga pedesaan ra , eh bukanya kamu ga punya adek? "

Yuki tersenyum " Liat aja nanti pril, jangan kaget tapi yah "

" Ih apaan sih ra sok misterius banget "

" Iyadong , udah belom makannya? Lanjut yuk "

" Udah nih ,oke yuk buruan "

Mereka masuk ke perkampungan dengan berjalan kaki karena mobil tidak cukup untuk masuk .

" Ini rumahnya ra? "

" gue juga ga tau tapi di alamat yang tertulis sih kayaknya bener Pril "  dengan berdebar Yuki mengetuk pintu rumah sederhana didepanya , berharap ia tak salah alamat .

#tok tok tok#

Seseorang muncul membukakan pintu dan Yuki langsung merasa lega , benar benar lega seperti beban yang selama ini ia pikul telah terangkat .

Yura yang melihat tamu didepanya adalah Yuki berusaha menutup pintu lagi namun Yuki dengan kekuatanya mencegah itu .

" Menghindar ga akan menyelesaikan masalah " tegur Yuki

Yura tak bisa membendung air matanya , ia menangis dan Yuki langsung memeluk adik kembarnya itu dengan erat.

" hikss. .. maaf Kak Yuki "  gumam Yura disela tangisnya .

Prilly yang melihat adegan itu hanya bisa melongo tak percaya .

Memang Yura pernah cerita kalau dia punya kembaran tapi prilly tak menyangka kalau kembaran Yura sangat identik sama persis seperti apa yang nampak didepanya kini .

Mereka bertiga duduk diruang tamu mungil yang ada didalam rumah tersebut .

Pertama Yuki menjelaskan semuanya pada Prilly dan Prilly memaklumi kebohongan Yuki .

Kini Yura yang ditodong memberikan penjelasan pada kakaknya dan juga Prilly .

" Aku ngga tau harus memulai dari mana , maaf kak aku mengecewakan kakak bahkan mamah . Aku kalut dan bingung harus berbuat apa setelah aku tau kalau aku sedang hamil "

Yuki menggaruk rambutnya sedangkan Prilly lagi lagi melongo mendengar pernyataan Yura .

" Tapi lari dari gue dan juga sembunyi disini itu malah nambah masalah baru yura ... sekarang gue mau tau , lo engga gugurin kandungan lo kan?

Yura menggeleng lemah " Semula itu niat aku kak tapi aku takut resikonya dan aku takut membunuh calon bayi yang ngga berdosa hanya karena ibunya bodoh seperti aku "

" Bagus deh , kita cari jalan keluarnya bareng bareng tapi kita juga harus cerita ke mamah " 

" Jangan dulu kak, mamah pasti marah besar "

TWINS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang