Naya and Dying boy (1)

123 12 0
                                    

Di pagi hari, di kelas 11 IPS 1, semua murid sudah duduk di bangkunya masing-masing walaupun guru yang akan mengajar belum juga datang. Murid-murid sudah sibuk dengan buku dan hal-hal yang lain. Termasuk Naya, gadis periang yang terkenal dengan kepandaiannya bermain gitar terlihat sedang sibuk mengatur nada di gitar kesayangannya.

Hari ini mata pelajaran pertamanya adalah Matematika. Pelajaran yang paling tidak disukai Naya, apalagi yang mengajar adalah bu Yanti, guru terkiller sekaligus wali kelasnya. Mengingat wajahnya saja sudah membuat Naya merinding.

Tak lama, guru yang sedang dipikirkan Naya pun datang bersama dengan murid laki-laki yang wajahnya masih asing dimata Naya begitupun dimata murid yang lainnya.

" Selamat pagi anak-anak " sapa ibu Yanti.

"Selamat pagi bu" Balas semua murid dengan pandangan yang tertuju pada murid baru.

" pasti kalian bertanya-tanya siapa yang disamping ibu ini. Dia ini adalah teman baru kalian. Baiklah Dafa, silahkan perkenalkan diri kamu ke teman-teman " Pinta Ibu Yanti pada murid laki-laki yang ia panggil Dafa itu.

"Hai teman-teman semua, nama saya Dafa Ahmad Rifki, panggil saja Dafa, saya murid pindahan dari sekolah Nusa Bangsa " ucap Dafa memperkenalkan diri berakhir dengan senyuman ramahnya. 

Mata Dafa terlihat menelisik semua wajah murid di kelas itu dan berhenti pada wajah Naya. Ia kembali tersenyum ramah tapi hanya pada Naya dan Naya pun membalas senyuman Dafa.

"Baiklah Dafa, kamu bisa duduk disamping Bayu" ucap ibu yanti mempersilahkan Dafa untuk duduk.

"Baik bu" Dafa pun melangkah menuju tempat duduknya.

"oke anak-anak, kalian nggak lupa pr yang kemaren ibu kasihkan? Seperti biasa, yang nggak bikin pr berdiri di luar sampai pelajaran ibu selesai."

Seketika jantung Naya berdetak kencang, ia lagi-lagi nggak bikin PR. Walaupun sudah berkali-kli dihukum oleh bu Yanti dengan sebab yang sama, jantungnya masih saja tetap deg-degan untuk dihukum kembali.

"Yang nggak bikin PR angkat tangannya!" ucap bu Yanti yang kini dengan nada sedikit keras.

Naya mengangkat tangannya pelan-pelan, ia melihat sekeliling. Dan buang nafas lega.
"huft... Untung bukan cuma aku yang nggak bikin PR" batin Naya menghibur diri karna banyak murid yang tidak buat PR. Naya pun keluar dari kelas dengan murid yang lain. Dan tak disangka murid baru juga ikut keluar kelas, melihat itu bu Yanti pun memberhentikan Dafa, sang murid baru.

"EEh.. Kamu kenapa juga keluar?!" tanya bu Yanti pada Dafa.

"Saya juga nggak bikin PR bu" jawab Dafa membuat seisi kelas tertawa. Naya pun ikut tertawa karna kepolosan dari Dafa.

"Kamukan anak baru!, aduh Dafa, jangan melucu! Balik ke tempat duduk kamu" perintah bu Yanti memegang kepalanya yang pusing dengan kelakuan Dafa. Dafa pun kembali ke tempat duduknya dengan menutupi wajahnya karna malu.

Diluar kelas, dimana anak-anak yang kena hukuman berdiri dengan satu kaki mengeluhkan kakinya yang sakit karna sudah setengah jam berdiri seperti itu. Tapi tidak dengan Naya karna ia sudah mahir dan terlatih berdiri dengan satu kaki karna
hukuman yang sering ia terima dari bu Yanti.

" Kaki kamu nggak capek Nay? " tanya Dinda teman sebangku Naya yang juga nggak buat PR.

"nggak tuuuhh... Kaki aku kan udah kebal sama hukuman bu yanti" balas Naya dengan santai.

"hisshh... Dasar Naya bandel"
Ejek Dinda.

"trus Dinda yang nggak bandel kenapa disini juga?" balas Naya dengan nada menyindirnya.

Dinda memilih tidak menjawab pertanyaan ejekkan Naya dan hanya mendengus kesal karna ucapan temannya itu ada benarnya.

"Btw, si Dafa itu cakep juga ya Nay?" ucap Dinda mengubah topik pembicaraan.

"Iya ya, lucu juga orangnya. Keliatan polos gitu" balas Naya.

"Tadi dia senyum ke kamu kan Nay?"

"Iya, emangnya kenapa?"

"Pasti dia suka kamu" canda Dinda.

" Hehehe... Pesona Naya ini emang tidak bisa terbantahkan Dinda, jadi harap maklum yah" balas Naya sombong yang membuat Dinda merasa sebal dan memasang wajah jijik.

.
.
.

Bel tanda istirahat berbunyi. Semua murid di kelas 11 IPS 1 mulai bubar dari kelasnya, ada yang ke kantin, ke perpus dan ada juga yang masih di kelas, mengerjakan tugas yang akan di kumpulkan setelah jam istirahat ini atau bermain gitar.

Naya terlihat asik memainkan gitarnya sambil bernyanyi di dalam kelas, sedangkan Dinda memilih pergi ke perpustakaan untuk mencari buku yang berisi materi tentang akuntansi untuk tugas kelompok yang akan di presentasikan di depan kelas besok.
Naya memetik senar gitarnya dan mulai bernyanyi lagu the truth untold dari BTS, boygrup korea terkenal.

"and i still want you...." saat Naya sedang bernyanyi, tiba-tiba...

"Maaf ya Naya! Aku lagi fokus bikin tugas, bisa nggak kamu nyanyinya di luar aja!?" ucap seorang gadis yang berada di depan Naya dengan nada sedikit kesal. Gadis tersebut adalah Nindi, murid yang paling pintar di kelas dan paling judes. Di pikiran Naya, Nindi adalah bibit penerus Bu Yanti, karna mereka sama-sama GALAK. Tapi, di balik kegalakan mereka berdua, mereka sebenarnya baik, Nayanya saja yang selalu bikin mereka marah.

"hehehhe... Maaf ya Nindi, aku main gitarnya di luar aja, silahkan lanjut bikin tugasnya Nindi" ucap Naya cengengesan dan melangkah keluar kelas.

•••••••••••••••••••••••••••••••••••
Jangan lupa vote dan komen ya, biar author semangat lanjutin ceritanya😊.

Naya and Dying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang