Sudah setahun lebih semenjak mereka berdua kenal, dan sekarang mereka sudah naik ke kelas 3. Seiring berjalannya waktu Naya dan Dafa spun menjadi dekat. Bahkan, mereka sering diisukan berpacaran oleh teman-teman yang lain . Tapi tidak, mereka berdua tidak berpacaran, mereka berdua lebih suka berteman dekat dan menjadi sahabat. Kini keduanya pun sedang disibukan oleh kegiatan-kegiatan di sekolah. Setiap hari kamis hingga sabtu, mereka berdua akan bertemu di perpustakaan umum di dekat rumah Naya. Untuk apa lagi kalau bukan untuk belajar bersama. Kedatangan Dafa di kehidupan Naya membuat Naya kini jarang di hukum, bahkan Naya sekarang sering dipuji bu Yanti karna sudah lebih rajin di mata pelajarannya, dan nilai Naya pun sudah meningkat.
Hari ini adalah hari Sabtu, hari dimana biasanya Naya dan Dafa belajar di perpustakan. Naya sudah lebih dulu sampai, Naya menunggu Dafa sekitar 20 menit di tangga perpus dan akhirnya Dafa pun menampakkan dirinya.
"Tumben telat?" tanya Naya penasaran karna biasanya Dafa selalu ontime.
" Tadi ada urusan sedikit"
"owwhhh... Ya udah, masuk ke dalam yuk" tanpa mempersalahkan keterlambatan Dafa, Naya segera menarik tangan Dafa untuk mengajaknya masuk ke dalam perpustakaan. Tapi, tiba-tiba Dafa menahan tangan Naya membuat Naya bingung.
"Kenapa?" tanya Naya penasaran.
"Kita bolos aja yuk belajarnya" ucap Dafa menatap serius mata Naya. Naya kali ini benar-benar bingung, kenapa Dafa memberikan tatapan serius itu padanya, tak seperti biasanya.
" Oke, tapi kok tumben?. Biasanya aku ajak bolos kamu nggak mau" tanya Naya lagi.
" aku cuma mau refresh otak aja kok " jawab Dafa seadanya dan masih memegang tangan Naya.
"Ya udah, kita bolos. Trus kita mau kemana nih??" tanya Naya .
"Kita jalan-jalan, nonton, shopping. pokoknya terserah deh, yang penting kita bolos. Aku yang traktir" jawab Dafa yang tdi wajahnya serius berubah jadi senang.
"yeay... Kalau gitu ayok deh" sorak Naya yang juga senang.
.
.
.Naya dan Dafa sekarang sudah berada di Bioskop. Mereka memilih menonton film horor, genre film kesukaan Naya, sedangkan Dafa sangat takut menonton film horor. Kalau bukan karna paksaan Naya, Dafa tak akan pernah menonton film horor.
Dua jam sudah berlalu dan filmnya pun berakhir, Naya keluar dengan raut wajah senangnya dan Dafa dengan raut wajah ketakutannya. Melihat ekspresi ketakutan Dafa, Naya pun tertawa dan mengejek Dafa.
"Dasar Dafa penakut, udah gede masih aja penakut" ejek Naya yang masih tertawa.
"Kamu sih, udah dibilangin film yang romantis aja" kesal Dafa.
"ih, Dafa alay, nontonnya yang romantis-romantis" ucap Naya yang malah menambah ejekkan pada Dafa.
Melihat ekspresi senang Naya, membuat Dafa tersenyum, ia sangat bahagia melihat senyuman Naya.
"sekarang kita kemana?" tanya Naya.
"Beli baju yuk, aku yang beliin" ajak Dafa.
"Oke, ayok. Aku juga mau beliin kamu baju yang bagus" ajak Naya menggandeng tangan Dafa.
Kini keduanya sudah berada di toko baju, Naya mulai menelusuri semua baju yang ada di toko tersebut. Pandangannya terhenti pada baju couple yang terpajang di depannya. Baju
dress selutut, Warnanya biru langit, desainnya simple, dan sepertinya cocok di tubuh Naya. Sedangkan baju disebelahnya adalah kemeja lengan panjang garis-garis, ukurannya cukup besar tapi sangat cocok jika dipakai Dafa.
Naya melirik Dafa seketika lalu tersenyum."keknya baju ini cocok sama kamu deh Dafa" ucap Naya sambil menunjukkan baju disebelah baju yang ia inginkan.
Dafa menghampiri Naya dan melihat baju yang ditunjuk Naya.
"inikan baju couple" ucap Dafa singkat.
"iya, aku tau, tapi ini kayaknya cocok sama kamu deh. Aku beli ini buat kamu ya?" ucap Naya menunggu jawaban iya dari Dafa.
Dafa mengangguk mengiyakan. Lalu mengusap rambut Naya.
"kamu mau yang ini kan?" tanya Dafa menunjuk baju dress biru langit yang berada di depan Naya.
Naya mengangguk senang mengiyakan, ia tersenyum lebar kali ini.
.
.
.Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagi Naya dan Dafa. Setelah puas menonton dan shopping. Mereka kini berada di dalam photobox. Awalnya Dafa tak mau karna Dafa terkenal pemalu jika sudah dihadapkan dengan kamera. Tapi, dan lagi, berkat paksaan dari Naya, akhirnya Dafa mau menuruti permintaan dari temannya itu.
" Kamu pokoknya pose fotonya yang lucu-lucu ya. Jangan sampe keliatan jelek" ucap Naya merapikan rambutnya yang sebahu.
"terserah kamu aja deh" jawab Dafa singkat.
Kamera pun mulai memfoto mereka berdua, harus ada enam pose yang harus mereka peragakan, seperti pose v, muka manyun, senyum, wink, unjuk gigi, dan pose terakhir, Pose yang dimana Naya mencium pipi kanan Dafa.
Dafa terdiam, Dafa sedikit kaget dengan ciuman Naya yang tiba-tiba. Tapi apa?, setelah mencium Dafa, ekspresi Naya seperti tidak terjadi apa-apa. Iya hanya tersenyum pada hasil foto yang dikeluarkan dari mesin itu."Gimana hasilnya? Baguskan?" tanya Naya ada Dafa dengan menunjukkan hasil foto tersebut.
"i.iya, bagus" jawab Dafa yang masih sedikit kaget dan mencoba untuk bersikap biasa saja seperti tidak ada apa-apa yang terjadi.
Hari sudah mulai sore, Naya dan Dafa dalam perjalanan pulang. Mereka memilih berjalan kaki, karna rumah mereka tidak terlalu jauh. Sepanjang perjalanan, Dafa tidak bisa fokus dan hanya bengong, pikirannya hanya tertuju pada ciuman yang diberikan Naya tadi padanya.
Menyadari ketidakfokusan Dafa, Naya mencoba menyenggol tangan Dafa dengan bahunya."Dafa, kok bengong aja sih?, fokus jalannya, nanti kesandung"
"nggk kok, aku lagi fokus nih jalannya" ucap Dafa mempercepat langkahnya membuat Naya ketinggalan dibelakang.
"tungguin dong!" Naya menyamakan langkah kaki Dafa.
Tapi saat langkah Naya sudah sama dengan langkah Dafa, tiba-tiba terdengar bunyi klakson motor dan sebuah motor datang dari arah belakang sehingga hampir menabrak Naya. Dengan sigap Dafa meraih tubuh Naya ke pelukkannya sehingga merek berdua terjatuh ke tanah.•••••••••••••••••••••••••••••••••••
Jangan lupa vote dan komen ya, biar author semangat lanjutin ceritanya😊.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naya and Dying Boy
Teen FictionEunha as Naya Jungkook as Dafa Naya kedatangan seorang murid baru di kelasnya. Namanya Dafa. Dafa menjadi teman dekat Naya saat mereka bertemu di rooftoop sekolah saat Naya sedang bermain gitar dan Dafa menyukai permainan gitar Naya. selain itu, Da...