Naya and Dying Boy (12) Epilogue

41 3 0
                                    

Suasana duka menyelimuti pemakaman Dafa, semua orang terlihat sedih. Bahkan langit pun mendung seperti berduka atas kepergian Dafa.
Di pemakaman Dafa, Naya berusaha tegar dan selalu disamping mama Dafa untuk menenangkannya.

Sekarang kuburan Dafa sudah dipenuhi bunga mawar, doa pun sudah dilakukan untuk Dafa, orang-orang juga sudah mulai meninggalkan pemakaman Dafa. Hanya tinggal keluarga Dafa dan keluarga Naya. Naya masih belum bisa meninggalkan mama dafa dan keluarganya walaupun sudah diajak mamanya untuk pulang.
"Nay, yuk kita pulang" ajak mama Naya lagi.
"Bentar lagi ya, ma"
"Tapi ini udah mau hujan Nay" tambah Papa Naya.
"tapi aku mau nemenin Mama Dafa, Pa" balas Naya.
"nggak papa, Naya. Kamu pulang ya. Tante juga udah mau pulang" ucap Mama Dafa.

Mendengar ucapan mama Dafa, Naya hanya mengangguk mengiyakan, kemudian Naya berdiri untuk pergi meninggalkan pemakaman. Sebelum Naya benar-benar pergi dari pemakaman, Naya menoleh ke arah kuburan Dafa. Naya menarik dlam nafasnya.
"Bye Dafa.."
ungkapan salam perpisahan dari Naya untuk Dafa.
.
.
.

Sudah seminggu semenjak kepergian Dafa. Siang itu Naya begitu murung di dalam kamarnya,  ia sedang melamun melihat laman website pendaftaran masuk universitas. Ia bingung harus masuk universitas apa dan jurusan apa yang akan ia daftarkan. Naya tak ada motivasi untuk sekedar memikirkan kedua hal tersebut.

Tiba-tiba Naya tersentak mendengar suara mamanya diambang pintu kamarnya.
"Nay, adiknya Dafa, Tia nyariin kamu. Dia ada di depan"

Naya berpikir sejenak, ia berpikir apakah Tia masih sedih dengan kepergian kakaknya. 
"iya ma" segera Naya beranjak untuk menemui Tia yang berada di ruang tamu.

"Tia.." panggil Naya. Tia menoleh dan beranjak untuk memeluk Naya.
"kenapa Tia?" tanya Naya heran.
" Nggak kok kak. Aku kesini mau kasih tau ke kakak kalau aku sekeluarga akan pindah ke Aceh, kampung halaman mama, kita pindah karna aku dan papa khawatir sama mama. Mama keliatan sedih terus setelah kehilangan kak Dafa. Seenggaknya keluarga kita di Aceh rame, yang mungkin bisa hilangin rasa sedih mama. Kalau di sini cuma tinggal kita bertiga, mungkin karna itu mama ngerasa sepi" jelas Tia panjang pada Naya.

"terus kapan kalian bakalan berangkat?" tanya Naya.
"kita berngkat besok kak"
"besok kakak ikut anterin kalian ke bandara ya, sekalian ngucapin salam perpisahan sama om dan tante"
"iya kak" jawab Tia dengan senyuman yang mirip dengan Dafa.

Tia terlihat mengambil buku dari tasnya dan menyodorkannya pada Naya.
"ini apa Tia ?" tanya Naya penasaran.
"ini buku diary kak Dafa, di sini semua ditulis kak Dafa tentang kak Naya" jelas Tia.
Naya mengambil buku itu, Naya terlihat masih tak percaya bahwa Dafa menulis diary tentang dirinya. Naya tersenyum ketir, kembali ia teringat dengan mendiang Dafa.

"Makasi Tia"

"iya kak. Kalau gitu aku pergi dulu" pamit Tia.

"iya, hati-hati ya" lalu Tia pun pergi.

.
.
.
.
.
Esoknya Naya mengantarkan keluarga Dafa ke bandara sesuai janjinya dengan Tia. Dari raut wajah mama Dafa masih terlihat kesedihan yang mendalam. Sebelum pergi, Naya memeluk erat mama Dafa dan mengucapkan kata perpisahan untuknya.
Inilah saatnya keberangkatan mereka. Pesawat pun lepas landas.
.
.
.
.
.
Hari demi hari pun berlalu, Naya berusaha untuk memperbaiki dirinya  dan berusaha menjalani kehidupannya dengan baik untuk menggapai cita-citanya sebagai prosuder film. Kini Naya berkuliah di Korea dengan mengambil jurusan perfilman.

Walau waktu berjalan terus, di tengah kesibukan dan keseharian Naya. Sesekali naya akan teringat Dafa, sahabat dan cinta pertamanya.

.
.
.
.
-------------------------END----------------------

Oke gais, ceritanya dh habis begitu aja. Terima kasih atas dukungannya. Dan kalau kalian masih ingin tau kelanjutan ceritanya dari sudut pandang Dafa dan isi diarynya Dafa ttg Naya,  silahkan komen dan vote epilognya gais😚. Biar author semangat lanjutin sequelnya karna disekuelnya banyak banget kisah Dafa yang sebenarnya bakalan terungkap😁😆.

See you soon gais🙌🙋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naya and Dying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang