Naya and Dying Boy (8)

50 5 0
                                    

Walau ragu dengan permintaan Dafa, tapi akhirnya Naya pun mau menuruti permintaan Dafa untuk ikut berbaring di sampingnya.

"ada apa Dafa?" tanya Naya setelah berbaring disamping Dafa.

"Aku mau dengar kamu nyanyi lagu Sampai Jadi Debu dari Banda Neira, boleh nggak?" pinta Dafa.
"Boleh dong, tapi gitar aku ketinggalan di teras belakang" ungkap Naya.
"Aku ambil dulu ya" Naya mencoba bangkit dari tempat tidur untuk mengambil gitarnya yang ketinggalan tapi tangannya ditahan oleh Dafa.

"nggak usah pake gitar Nay" ucap Dafa.

Naya kembali berbaring menuruti permintaan Dafa lagi.
Naya menggenggam tangan Dafa dan mulai menyanyikan lagu yang ingin didengar Dafa.

"Badai Tuan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra?
Tiap pagi menjelang
Kau di sampingku
Ku aman ada bersamamu
Selamanya
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
Ku di liang yang satu
Ku di sebelahmu
Badai Puan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra?
Tiap taufan menyerang
Kau di sampingku
Kau aman ada bersamaku
Selamanya
Sampai kita tua
Sampai jadi debu
Ku di liang yang satu
Ku di sebelahmu"

Naya selesai menyanyikan lagu dari Banda Neira , Naya menoleh ke arah Dafa di sampingnya, mata Dafa tertutup yang membuat Naya takut,  Naya segera memeriksa nafas Dafa dan nadinya. Naya menghela nafas lega saat mengetahui Dafa masih bernafas dan nadinya masih berdenyut.

"Dafa pasti tidur" pikir Naya. Naya bangkit dari tempat tidur Dafa, menarik selimut untuk menyelimuti Dafa. Naya pun pergi meninggalkan kamar Dafa dan lalu pulang.
.
.
.

Di sekolah, Naya kembali berusaha fokus terhadap pelajarannya, karna saat ini adalah saat dimana ia akan dihadapkan dengan berbagai ujian, seperti ujian semester, ujian Nasional dan ujian Sekolah berhubung sekarang Naya sudah kelas Tiga SMA. Naya juga akan merencanakan kehidupannya setelah lulus SMA, oleh karena itu Naya selalu pergi ke perpustakaan untuk belajar walau tanpa Dafa. Dan meskipun begitu, Naya tetap mengunjungi Dafa ke rumahnya.
.
.
.

Sudah dua minggu semenjak kepulangan Dafa dari Singapura, tapi kesehatan Dafa tak kunjung membaik. Walaupun kemoterapi  dan berbagai pengobatan pun sudah dilakukan, tapi hasilnya sama saja. Kini Dafa harus dirawat lagi ke Singapura sehingga Naya tak bisa lagi menjenguk Dafa. Tapi, Naya bisa menerimanya, karna ini kebaikan untuk Dafa.
.
.
.
Naya sedang belajar di kamarnya. Saat sedang belajar, Naya melirik kalender yang berada di depannya, ia teringat akan sesuatu, ia teringat sebentar lagi Dafa ulang tahun. Ulang tahun Dafa bertepatan dengan pengumuman kelulusan nanti. Ia juga teringat betapa kasihannya Dafa tak bisa mengikuti ujian karna sakitnya, walaupun dia pernah mendengar rumor bahwa Dafa akan mengikuti ujian di rumah sakit, tapi, di larang oleh orang tuanya yang bertujuan agar proses penyembuhan Dafa tidak terganggu. Tapi itu hanya rumor, Naya pun tak tau kebenarannya seperti apa.

Naya menghela nafas panjang, menggelengkan kepalanya dan kembali fokus dengan kumpulan soal-soal ujiannya. Ia harus fokus belajar karna besok adalah hari pertamanya Ujian Nasional.






Naya and Dying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang