Naya and Dying Boy (7)

51 7 0
                                    

Naya duduk di ruang tamu rumah Dafa, disana sudah berkumpul keluarga Dafa seperti Mama, Papa, adek, dan tante Dafa. Sedangkan Dafa, ia harus beristirahat di kamarnya.

Semua orang terdiam, tak ada yang berbicara, suasana hening. Melihat situasi, Papa Dafa mencoba untuk memperjelas situasi.

"Nak Naya, kami semua tau ini sangat berat untuk kamu saat melihat kondisi Dafa, begitupun dengan kami. Ini sudah jalan yang sudah ditentukan oleh  Tuhan. Kita semua hanya bisa menerima kenyataan dan bersabar" jelas Papa Dafa pada Naya.

"Naya tau Om. Tapi, kenapa saat Dafa di Singapur, nggak ada yang mau balas kontak Naya?, kalian nggak ada ngasih kabar sama sekali , Naya selalu mencoba berpikir bahwa Dafa pasti baik-baik aja, tapi apa!?, secara tiba-tiba Naya harus ngeliat keadaan Dafa seperti itu. Itu nyakitin banget buat Naya Om" Naya pun mengeluarkan kekesalannya pada Papa Dafa, suaranya terdengar lirih karna menahan tangis, dada Naya terasa sesak, tenggorokkannya terasa menggumpal.
Mama Dafa yang berada di samping Naya memegang tangan Naya.
"itu semua keinginan dari Dafa, Naya. Dia nggak mau kamu itu khawatir. Tante harap kamu mengerti dengan situasi ini" jelas Mama Dafa.

"iya tante, Naya juga berharap Naya bisa ngerti situasi ini. Maaf tante, Naya harus pulang sekarang. Permisi Tante" Naya melepas genggaman Mama Dafa dan pergi meninggalkan keluarga Dafa. Saat Mama Dafa ingin mengejar Naya, tapi ditahan oleh Papanya Dafa.

"jangan dikejar Ma, Biar Naya sendiri dulu untuk menenangkan dirinya" jelas Papa Dafa.
.
.
.
Naya mengetuk pintu rumahnya yang terkunci dan memanggil mamanya.

"Ma.. Buka pintunya Ma" panggil Naya menangis.
Pintupun terbuka, sudah ada mama di hadapan Naya, Naya segera memeluk Mamanya dan menangis yang membuat mamanya kebingungan.

"kamu kenapa Nay? Cerita sama mama, jangan bikin mama khawatir" ucap mamanya.

"Dafa sakit Ma, Dafa sakit kanker Ma" Naya menangis sesegukan, matanya merah.

"astagfirullah, kamu yg sabar ya sayang, ini ujian buat kita semua, Mama tau Dafa pasti kuat menjalani ini semua "
Ucap mama Naya menenangkan anaknya itu. Mama Naya cukup terkejut dengan berita itu. Ia juga merasa kasihan pada Dafa.
.
.
.

Naya berbaring di tempat tidurnya, ia memandangi langit-langit kamarnya, tatapannya kosong, Naya sedang memikirkan keadaan Dafa, berusaha untuk tetap berpikir positif.
Naya melirik gitar kesayangannya yg berada disampingnya. Menatap gitarnya cukup lama. Kemudian, Naya tiba-tiba bangkit dan meraih gitarnya. Naya seperti menyadari sesuatu yang penting,  Naya  bergegas ke meja belajarnya dan meraih kertas dan segera menuliskan sesuatu di kertas itu. Menulis lirik lagu. Naya akan membuat lagu penyemangat untuk Dafa. Naya sadar, tak ada gunanya bersedih dan meratapi.

Kini yang terpenting adalah kesembuhan Dafa, Ia yakin Dafa akan sembuh dengan dorongan dari orang terdekatnya, ia tau Dafa tak akan menyerah pada penyakitnya. Naya tak akan memperlihatkan kesedihannya lagi pada Dafa. Naya bersemangat lagi, ia senang karna ia merasa melakukan hal yang benar kali ini. "Masih ada harapan, tak ada yang tak mungkin" itulah yang dipikiran Naya sekarang.
.
.
.
Sepulang sekolah, Naya segera berlari pulang ke rumahnya. Mengganti seragam sekolahnya lalu meminta izin pada Mamanya untuk ke rumah Dafa. Naya sudah tidak sabar untuk menyanyikan lagu buatannya tadi malam pada Dafa. Tak lupa dengan gitar kesayangannya.
.
.
.
"Hai Dafa!!" sapa Naya dengan tersenyum pada Dafa yang sedang duduk di teras belakang rumahnya. Dafa membalas senyuman Naya,
" Hai Nay"
Dafa melirik gitar Naya, "udah lama nggak liat gitar kamu" ucap Dafa.

"Maka dari itu, aku bawa gitar kesini karna aku mau nyanyiin lagu buatanku sendiri. Khusus buat kamu aja" Ucap Naya bangga pada dirinya sendiri. Naya pun duduk di samping Dafa.

Dafa tersenyum,
" Makasi Naya, kalau gitu coba nyanyiin sekarang" pinta Dafa.

Naya bersiap, lalu mulai memetik senar gitarnya.
" hidup memang tak selalu
Seperti yang kita harapkan.
Ku tau...
Cukup sulit bagimu...
Tapi...
Ku kan slalu bersamamu
Lewati masa sulit bersama
Menuju hari yang bahagia
Tak apa jika harus terjatuh
Ku bersamamu
Selalu bersamamu
Percaya padaku
Badaikan berlalu
Mentarikan bersinar lagi
Berjanjilah kau kan tersenyum
Bergenggaman tangan
Berlari bersamaku
Menuju hari yang bahagia
Tak apa jika harus terjatuh
Ku bersamamu
Selalu bersamamu
Percaya padaku "
Naya selesai menyanyikannya, Naya sedikit malu karna ia merasa lagunya tak terlalu bagus.

"hmmm.... Gimana? Nggak bagus ya lagunya? " tanya Naya pada Dafa.

"Bagus kok, aku suka banget lagunya. Kamu udah kayak ahlinya bikin lagu"  canda Dafa.
Raut wajah senang terukir di wajah Naya, senyuman melebar.

"hehehe... Bagus deh. Aku juga udah rekam lagunya, aku kirim ke kamu aja ya" tanya Naya mengeluarkan ponselnya.
Dafa hanya mengangguk mengiyakan.
Tak lama Mama Dafa datang,
"Eh ada Naya, kamu udah dari tadi di sini sayang? Kamu udah makan?" tanya mama Dafa halus.

"Lumayan lama Tante, tadi aku juga udah makan tante"
Balas Naya.

" oh, ya sudah kalau begitu. Dafa gimana? Mau ke kamar atau di sini dulu?" tanya Mama Dafa pada Dafa.

"Aku mau ke kamar aja ma" balas Dafa.

"Oh, kalau gitu aku pulang dulu tante, Dafa" sahut Naya pamit. Naya takut mengganggu istirahat Dafa.

"Kamu disini aja dulu Nay" ucap Dafa menahan Naya.

"Iya Nay, kamu  disini aja dulu, nemenin Dafa" tambah Mama Naya.

"tapi nggak papa tante? Aku takut ganggu istirahat Dafa"

"kan Dafa yang minta kamu di sini dulu, jadi nggak ada masalah"

"Ya sudah tante, biar aku bantu papah Dafa ke dalam kamar"

Naya dan Mama Dafa pun memapah Dafa ke dalam kamarnya. Dafa kini sudah berbaring di dalam kamarnya. Naya duduk di salah satu kursi dekat tempat tidur Dafa. Sedangkan Mama Naya pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan. Kini hanya Dafa dan Naya.

"aku jelek ya kalau botak?" tanya Dafa tiba-tiba sambil menatap Naya.

"nggak tuh, biasa aja" jawab Naya santai.

"Nay? Kesini deh" Dafa menepuk tempat tidur meminta Naya untuk ikut berbaring disampingnya.






Hehehe... Lirik lagunya ngaco yah😂😂 maafkeuunn...
Btw, jangan lupa vote dan komen gais.. Karna membantu author buat lanjutin cerita..💪
Byee....










Naya and Dying BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang