BAG 6 : WHY

429 311 237
                                    

Warning : part ini berisikan perkataan kasar, adik-adik yang di bawah umur jangan di tiru perkataan maupun perbuatan tersebut ya!

💽💽💽


Bel sekolah pun berbunyi para murid bergegas pulang dan membereskan peralatan sekolahnya.

"Ngel lo pulang naik apa?" tanya There yang sedang membereskan peralatan sekolahnya ke dalam tas.

"Hm...bus kali."

"Oh, ya udah yuk bareng."

Mereka berdua berjalan keluar kelas menuju halte bus yang tidak jauh dari sekolahnya, tiba-tiba Sukjun menghalangi jalan mereka untuk keluar dari gerbang sekolah, Angel maupun There bingung kenapa Sukjun menghalangi jalan.

"Yuk pulang Ngel." ucap Sukjun yang tersenyum ke arah Angel.

"Apa...pulang?" Angel mengulang kata-kata yang di ucapkan oleh pria yang ada di hadapannya tersebut.

"Kamu udah lupa Ngel, aku tadi pagi bilang pulang bareng."

"Tapi aku-"

"Gak ada penolakan loh."

"Oh...ya udah Re gue pulang duluan ya."

"Oke." There pun berlalu dan jalan menuju halte bus.

Setelah sampai di apartement Shindong.

"Besok-besok, kamu gak usah repot-repot antar jemput aku." tiba-tiba Angel mengatakan kata-kata tersebut.

Sukjun ingin mengatakan 'kenapa' tapi ia urungkan niatnya lalu ia berkata "Oke."

"Makasih ya." kata Angel sambil tersenyum singkat.

"Ya, saya pulang dulu Ngel."

"Oke."

💽💽💽

Sesampainya di rumah terdapat mobil-mobil sport mewah yang terparkir rapih di halaman rumahnya, Sukjun memarkikan motor tersebut dan bergegas masuk di lihatnya terdapat tamu yang ia tidak kenal.

"Sukjun sini, perkenalkan ini Sukjun anak saya." Sukjun tersenyum dan agak menunduk dengan sopan ke arah tamu-tamu tersebut.

"Pah saya ke kamar dulu, permisi."

Toktoktok....

"Masuk aja, pintunya gak di kunci." sahut seseorang yang ada di dalam kamar tersebut, orang tersebut masuk dan duduk dikeranjang king sizenya.

"Papah mau maksa aku untuk bertunangan dengan teman anak papah itu lagi."

"Aku masih sekolah pah, hidup aku masih panjang, aku bisa cari pasangan aku sendiri." sambung Sukjun yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Kenapa kau tidak mau, anak teman papah juga sudah berteman dengan mu saat kau masih kecil, masalah kau belum siap bertunangan dengannya akan papah undur acara pertunangannya jadi waktu kamu kuliah gimana?" tanya seorang pria paruh baya yang sedang menatap anaknya itu.

"Sukjun tetep gak mau pah, papah ngertiin Sukjun juga dong. Jangan mikirin perusahaan papah itu, Sukjun tau papah ingin menjodohkan saya dengan temen anaknya papah karena papah mau perusahaan papah tambah berkembang." Sukjun menatap pria yang ada di hadapannya itu dengan amarah.

PUZZLE PIECESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang