BAG 22 : POPO

29 11 8
                                    

“Sekarang dia adalah matahariku.” -Tertanda Theresia Carmelia.

💽💽💽

Beberapa hari yang lalu Sukjun sudah di perbolehkan untuk pulang, sedangkan Angel dirinya masih duduk di kursi roda mengingat telapak kakinya masih terluka, namun sebagian lukanya ada yang sudah membaik.

Hari minggu ini gadis berambut pendek sepinggang terurai bebas tengah duduk menggunakan kursi rodanya di balkon apartemen sambil menyesap teh hijau hangat sambil menikmati udara pagi hari, hitung-hitung ia menunggu panas matahari untuk berjemur walaupun dirinya sangat anti banget berolahraga tetapi dengan berjemur akan membuat tubuhnya tidak cepat lelah dan terkena penyakit.

Drtt.. Ponsel yang berada di samping meja kecil berbunyi menandakan ada panggilan masuk, segera ia menjawab panggilan tersebut.

"Assalammualaikum bunda..." kata Angel dengan girang.

"Waalaikumsalam gimana kabar kamu?"

"Baik kok bun, Angel kangen tau sama bunda." Angel berbohong agar bundanya tidak mencemaskannya.

"Bunda juga kangen sama kamu, oiya waktu itu kamu mau melihara binatang kan." jedanya.

Angel tidak memotong pembicaraan sang bunda ia menunggu kelanjutan perkataannya.

"Gimana kalau kamu adopsi kucing aja sayang?" usul bunda.

"Ide bagus tuh bun, ya biar Angel gak terlalu sendiri juga si di apartemen hehe" Angel setuju dengan usulan bundanya, ia sedang memikirkan jenis kucing apa yang akan ia adopsi nantinya. Yang pasti kucingnya harus tampak menggemaskan, ia akan mulai mengadopsi kucing maybe nanti saat kedua kakinya sudah pulih biar tidak kerepotan mengurus si kucing nantinya.

"Iya dong ide siapa dulu, yaudah sayang bunda mau siap-siap berangkat ke rumah sakit dulu ya. Kamu jaga kesehatan jangan sampai sakit!" ya betul memang saat aku berada di negara Korea Selatan ini, bundaku kembali ke runitas bekerjanya karna kata bunda kalau beliau dirumah saja akan merasa bosan setelah aku tidak tinggal lagi dirumah dan Ayah mulai sibuk karna ada meeting di luar negeri setiap minggunya. Kalau kalian berpikir kan ada bang Ell!? Guys bang Ell aja dia akhir-akhir ini pulang ke apartementnya sendiri yang lebih deket dengan kampusnya, ya cuma beberapa kali mungkin dia pulang kerumah.

"Oke bunda, hati-hati di jalan. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam sayang." sambungan telepon dari sang bunda terputus tanpa sadar Angel melengkungkan bibirnya ke atas ia sangat merindukan bundanya.

💽💽💽

Jam dinding itu sudah menunjukkan pukul 12.38 am yang artinya sebentar lagi ia akan didatangi oleh kedua tamu yang tidak ia undang haha.

Theresia Carmelia : "Woi gue udah di depan pintu apartement lo ni"

Angela Faradiba : "Wait Re"

Tidak butuh waktu lama Angel dengan kursi rodanya membukakan pintu. Terlihat There yang sedang menggendong popo-anjing kesayangannya.

"Imut banget Re." Angel sedang mengelus bulu coklat popo yang berada digendongan There.

"Kan gue bilang apa, hm gue sama popo gak di persilahkan masuk ni." sindir There yang masih stay berdiri didepan pintu apartemen, Angel hanya bisa terkekeh lalu mempersilahkan masuk.

There melepaskan popo di lantai membiarkan anjingnya bermain dengan boneka ikan mainannya itu.

"Btw kaki lo gimana, kasian gue liat lo kalau ke sekolah pakai kursi roda lo itu. Panik si panik Ngel tapi lo harus jaga diri lo juga, kan jadi begini akibatnya!" tegas There saat melihat popo sedang menggigit mainannya lalu ia menoleh ke arah Angel yang sedang duduk menggunakan kursi rodanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PUZZLE PIECESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang