Malam,Pagi,Siang,Sore kalian suka yang mana?
Warning : "Yang belum punya KTP tolong SKIP bagian yang perilaku jelek dan jangan di tiru ya!" (agar mendapatkan feel yang bagus untuk konfliknya hehe).
Kalau ada typo komen ya:)
Coba deh kalian tekan bentuk bintang di bagian bawah kiri kalian⭐
Happy Reading Guys🤳
💽💽💽
"Sukjun sini ayah mau bicara sama kamu!" ucap pria paruh baya yang sedang duduk di ruang tamu, Sukjun menurut dan duduk di antara sofa berkulit coklat.
"Ayah mau kamu kerumah Jane dan meminta maaf atas sikap kamu kemarin!" ujarnya yang sekarang menatap kearah Sukjun dengan muka amarah.
"Tapi ayah ak-" ucapan tersebut terpotong.
"Kamu jangan membuat ayah marah atau ayah akan memberitakan kepada publik kalau kamu akan hengkang dari dunia entertainment dan bakal kirim kamu kerumah omamu!"
"Iya, aku akan kerumah Jane." ucapnya malas lalu berjalan menuju motor sportnya, percuma saja ia menentang keinginan sang ayah kalau dengan cara uang beliau bisa saja membayar repoter serta agensinya untuk memberikan berita sampah itu.
💽💽💽
Motor sport hitam miliknya telah tiba di perkarangan rumah yang terkesan mewah dan megah, ia mengklakson motornya agar petugas keamanan membukakan gerbang. Sukjun turun dari motornya dan berjalan ke rumah bergaya Eropa.
Tingtong... Pintu terbuka dan menampilkan gadis cantik di hadapannya, ia tersenyum hangat dan membawa Sukjun untuk masuk ke dalam rumahnya.
"Kamu ada urusan sama papah?" tanya gadis tersebut kepada pria yang ada di hadapannya.
"Gak, aku kesini mau ketemu kamu." ucapnya malas, namun perkataannya barusan mampu membuat gadis itu blushing.
"Hah..serius?" ucapnya antusias.
Sukjun mengganggukan kepalanya lalu mengatakan. "Cepat ganti baju, sebagai permintaan maaf aku akan menuruti apa aja perkataan kamu hari ini." ucapnya malas namun membuat Jane tersenyum bahagia.
"Oke gak lama kok, tunggu sebentar." katanya lalu berlari kecil menaiki tangga.
Beberapa menit kemudian Jane menuruni tangga dan memanggil pria yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Jun ayo, aku udah siap." ucapnya antusias.
"Gak usah izin papah lagi gak di rumah, ayo." lanjutnya sambil menggandeng lengan Sukjun.
Sukjun menaiki motornya lalu membantu Jane untuk naik dengan tangan kirinya. Tiba-tiba saja Jane memeluknya namun ia tidak melarangnya.
"Kita mau kemana?" tanyanya.
"Hm kemana ya." ucapnya sambil memikirkan tempat tujuan.
"Gimana kalau ke pantai aja, udah lama kita gak liat senja bareng-bareng." lanjutnya yang sedang tersenyum manis. Lalu motor tersebut melajukan bannya membawa mereka ke tempat tujuan.
Sesampainya mereka di pantai mereka berdua duduk di bibir pantai dan menikmati senja bersama, kepala gadis tersebut menyandar di bahu kokoh pria yang ia sayangi. Pria ini tidak protes ataupun melawan, saat matanya tidak sengaja melihat wanita yang ia sangat benci duduk tidak jauh darinya membuat ia tersenyum sinis.
"Jun.." panggilnya, merasa terpanggil Sukjun menoleh lalu gadis tersebut mencium bibirnya lama, ia adalah Jane sahabat masa kecilnya.
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedari tadi melihatnya.
Jane melepaskan ciuman itu dan melihat pria di depannya sambil tersenyum hangat. Ia merasa sangat senang sekarang lalu ia memeluk hangat pria yang ada didepannya.
"Makasih untuk semuanya aku seneng banget hari ini, ayo sekarang kita pulang." kata Jane yang masih memeluk Sukjun setelah mengatakan kalimat itu Jane melepaskan pelukan mereka lalu tersenyum manis, saat ia ingin membalas perkataannya gadis tersebut sudah jalan mendahuluinya.
Sukjun bangkit dari tempatnya dan menyusul Jane yang sudah agak jauh namun langkah kakinya terhenti saat melihat Angel, ia merasa di sambar petir saat Angel disana menangis terisak menuju parkiran dan dibelakangnya ada seseorang yang mengejarnya.
"Shit, apa Angel liat barusan. Brengsek!" Sukjun memukul kepalanya namun ia tidak bisa menyusul gadisnya, nanti akan ia jelaskan saat gadisnya sudah agak tenang. Ia melangkahkan kakinya menuju parkiran motor.
💽💽💽
Sesampainya di apartement Angel masih terus saja menangis terisak-isak kejadian di pantai tadi sangatlah menyakitkan bagi Angel, ingin sekali ia melupakan kejadian tadi namun bayang-bayang itu terus saja berputar di otaknya.
"Hiks..kenapa kamu jahat banget Jun, setelah hati ini nyaman dan gak bisa lepas dari kamu kenapa kamu bikin aku sakit huwaa..." ucap Angel sambil menangis terisak-isak.
"Lo jahat banget sama gue, brengsek!" teriak Angel masih dengan isakan tangisnya, ia menangis semalaman ia tidak peduli kalau matanya akan sembab ataupun sipit esok hari.
Tingtong... Bel apartementnya berbunyi membuat Angel menoleh.
"Ih siapa si yang bertamu malam-malam gini, gak tau apa gue lagi sedih hiks..." ucap Angel lalu menghapuskan air matanya, ia melangkahkan kakinya untuk membukakan pintunya.
Saat ia membukakan pintunya menampilkan pria yang ada di hadapannya itu. Raut wajah Angel seketika berubah.
💽💽💽
Adakah komen untuk cerita ini?
Sebelum lanjut ke part selanjutnya kita main tebak-tebakkan dulu yuk. Siapakah pria yang bertamu ke apartement Angel?
Komen dan Vote terlebih dahulu guys👌 kalau mau Share juga gak apa-apa aku malah seneng pake banget😆
Sorry kalau diawal kadang-kadang Sukjun bilang ayah atau papah hehe, soalnya pas baca ulang aku baru ngeh😂 nanti kalau udah tamat bakal aku revisi kok:)
See u guys...
Salam🤸♀
KAMU SEDANG MEMBACA
PUZZLE PIECES
Teen Fiction[NOTE: BELUM DI REVISI JADI MAKLUMI, MAKASIH] Menceritakan tentang seorang Angela Faradiba yang mengikuti program pertukaran pelajar di salah satu sekolah menengah seni yang berada di Gun-dong, Goru-gu, Seoul. Namun setelah ia menjalani kehidupan ba...