02

1.7K 200 6
                                    


Seungwan melambaikan tangan kanannya ketika rekan kerja shift sebelumnya berpamitan untuk pulang. Hari jumat malam akan ramai pengunjung di minimarket tempatnya bekerja karena memang lokasinya yang strategis dekat dengan berbagai macam toko dan sering dilalui banyak orang.

Kebetulan Seulgi juga bersamanya, tidak bekerja melainkan duduk di salah satu kursi dan belajar untuk mengikuti tes peguruan tinggi. Meskipun hasil ujian belum diketahui tetapi beberapa perguruan tinggi sudah membuka tes untuk masuk kesana.

Seungwan juga akan ikut tes ujian masuk perguruan tinggi yang akan diadakan empat bulan lagi, meskipun Seungwan salah satu siswa dengan nilai memuaskan masuk perguruan tinggi bukanlah hal mudah mengingat ujian terbuka untuk umum dan berbagai latar belakang bukan hanya siswa sepertinya.

"Kau sudah menyelesaikannya?" Tanya Seungwan menghampiri Seulgi.

"Aku sedikit bingung di bagian ini." Jawab Seulgi menunjuk pada proses perhitungannya.

Dengan perlahan Seungwan membantu Seulgi dalam belajarnya, matematika memang bukan keahlian Seulgi dan Seungwan paham akan hal itu, dan membuat penjelasannya semudah mungkin. Seulgi itu ahli dalam olahraga terbukti setiap tes olahraga gadis dengan mata kecil itu selalu mendapatkan nilai sempurna.

Selagi Seulgi mengerjakan beberapa soal Seungwan kembali bekerja kembali merapihkan beberapa rak makanan yang sudah harusnya di restock dan lainnya.

"Jadi kemana tujuan kita setelah lulus?" Tanya Seulgi memperhatikan Seungwan yang sibuk dengan makan siangnya.

"Aku belum memutuskannya, bagaimana denganmu?" Seungwan tersenyum kecil melihat gelengan kepala Seulgi.

"Kau pandai dalam semua mata pelajaran terutama bahasa inggris, ya... bagaimanabdengan sastra inggris?" Seungwan mengerutkan dahinya lalu menggeleng.

"Kau suka menari dan aku suka menyanyi bagaimana jika jurusan seni?"

Jurusan Kesenian, hal yang sama sekali tidak dirinya bayangkan. Menyanyi? Banyak temannya mengatakan jika suaranya terdengar indah tapi menyanyi hanya sekedar hoby untuk menghilangkan penatnya. Hanya saja jurusan kesenian adalah cara Seungwan satu-satunya.

"Seungwan! Aku akan pulang, Minhyuk Oppa sudah menjemput." Seungwan yang sejak tadi melamun menoleh dan melihat jika di luar sudah ada Kang Minhyuk melambaikan tangan padanya dengan tersenyum.

"Hati-hati."

"Seharusnya aku yang mengatakannya, aku pergi." Seulgi terkekeh dan melambaikan tangannya.

...

Sabtu ini terasa sangat cerah bagi Seulgi tapi tidak bagi Seungwan yang sejak pagi terlihat murung, hanya sesekali membalas ucapan Seulgi dan kini gadis itu berada di perpustakan dengan beberapa buku matematika di hadapannya dan layar ponselnya yang terus menampakkan panggilan.

"Kau tidak mengerjakannya?" Seungwan tersentak dan dengan reflek mematikan ponselnya ketika retina matanya mendapati Chanyeol berdiri di sampingnya dengan beberapa buku.

"Ah aku hanya sedang bingung mengerjakan yang sulit atau yang mudah dahulu." Ucap Seungwan dengan canggung.

"Kau bisa memulainya dengan yang mudah." Balas Chanyeol duduk di hadapan Seungwan dan mulai membuka bukunya.

"Kau... disana? Maksudku..."

"Aku tidak boleh duduk disini?" Tanya Chanyeol ketika melihat Seungwan bertanya dengan gugup.

"Tidak.. maksudku.. baiklah." Seungwan menyerah. Dirinya pun merasakan bingung, tidak biasa dirinya gugup dan canggung seperti ini.

Keduanya begitu serius ketika mengerjakan rangkaian latihan soal yang ada di buku bahkan sesekali keduanya berdiskusi. Sangat menyenangkan berdiskusi bersama Chanyeol itulah yang ada dalam benak Seungwan.

Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang