Seulgi tersenyum lebar dengan kedua tangan yang bertepuk menunjukkan jika dirinya merasa kagum dengan hasil belajar Seungwan beberapa hari kebelakang. Gadis itu menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan terlihat dari gadis itu yang mulai memahami nada pada gitar.
"Sudah kukatakan jika Chanyeol adalah guru yang hebat." Ucap Baekhyun dengan bangga sedangkan Chanyeol hanya berdecak kesal.
"Melihat kau sudah cukup mahir, kau harus siap untuk ujian nanti." Ucap Chanyeol kemudian menatap lekat Seungwan. "Kau bisa membawanya jika perlu." Seungwan menatap Chanyeol dengan wajah berterima kasih ketika pria tinggi itu mengijinkannya membawa gitar miliknya.
"Terima kasih." Ucap Seungwan dengan tulus.
"Wah kau meminjamkannya? Ya Park Chanyeol kau bah...." Chanyeol membekap mulut Baekhyun dengan erat membuat pria cantik itu meronta meminta untuk dilepaskan. "Kami pergi dulu." Pamit Chanyeol dengan kedua tangan yang kini menyeret Baekhyun kaluar ruangan.
"Ada apa dengan mereka?" Gumam Seulgi heran yang di balas tatapan tidak tahu Seungwan.
"Apa bibimu mengirim pesan lagi?" Tanya Seulgi menekan tuts piano dengan pelan tanpa menatap Seungwan yang masih memainkan gitarnya.
"Hem tidak terlalu sering." Jawab Seungwan seadanya, akhir-akhir ini bibi Seungwan yang berada di Kanada memang mengiriminya pesan terlalu sering untuk menanyakan pendidikannya yang lebih baik disana.
Tak banyak hal yang akan Seungwan khawatirkan nantinya karena sang bibi pasti akan merawatnya dengan baik. Tapi hati Seungwan masih nyaman berada di Korea melihat teman-temannya dan juga mungkin seseorang yang berada di sekitarnya akhir-akhir ini.
"Apa baik jika aku mengatakan jangan pergi?" Seungwan tersenyum tanpa menatap Seulgi, temannya ini manis sekali jika menyangkut dirinya seperti seorang istri yang takut kehilangan suaminya.
"Bagaimana bisa aku meninggalkanmu yang bodoh ini?" Gumam Seungwan membuat Seulgi berdecak kesal, Seungwan ini benar-benar tidak bisa diajak berbicara dengan serius.
"Memangnya berkat siapa kau dapat nilai bagus saat olahraga?" Seungwan meringis pelan ketika mendengarkan ucapan Seulgi, kenapa harus diingatkan kembali sih.
"Jika begitu jangan pernah mempertanyakannya lagi, nona Kang!" Ucap Seungwan dengan kesal kemudian merapihkan gitar yang sudah digunakannya pada tempatnya.
Mereka harus makan siang melihat jam makan siang akan berbunyi sebentar lagi, dirinya ingin makan daging jadi harus berada di antrian depan jika tidak mau kehabisan, terlebih siswa angkatan pertama sekarang terlihat lebih aktif dalam segala hal termasuk memotong antrian makan siang.
Keduanya berjalan dengan santai hingga sampai di depan pintu kantin saat bel berbunyi dan siswa lainnya pun berhamburan untuk makan siang. Keduanya beruntung karena mendapatkan daging yang diinginkan dan bisa makan dengan tenang sebelum pergi ke perpustakaan untuk belajar kembali.
"Kudengar Chanyeol Oppa akan pergi ke luar negeri."
"Benarkah? Wah dia itu benar-benar pintar paket lengkap untuk menjadi calon suami."
Kening Seungwan dan Seulgi mengerut bingung dan menahan tawa seketika mendengar penuturan beberapa siswi di meja samping mereka makan hingga kursi di sebelah Seungwan ditarik dan Sooyoung duduk disana bersama Yeri di samping Seulgi.
"Tidak bersama anggota?" Tanya Seulgi pada Sooyoung yang dibalas gelengan kepala oleh Sooyoung bahkan wanita itu mulai menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Mereka selalu bertanya apakah Chanyeol Oppa akan melanjutkan keluar negeri atau tidak, itu benar-benar tidak nyaman untukku." Gumam Sooyoung dengan wajah kesal membuat Yeri terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love
Romance5th Korean Story Main Role : Wendy Son Park Chanyeol Orang bilang cinta ada karena terbiasa dan Park Chanyeol menyetujuinya. Chanyeol tidak pernah tahu jika Seungwan semenarik itu hingga membuatnya selalu penasaran.