20

1.8K 125 6
                                    

Loco, Punch - Say Yes

Berada di akhir cerita kuucapkan terima kasih kepada reader nim yang sudah setia membaca hingga akhir part, big lope pokokna mah💙💙💙💙💙




...

Pertama kali saat membuka kedua matanya bau menyengat dari obat-obatan menyeruak ke dalam hidungnya dan kepalanya yang terasa pusing yang dirasakannya. Seingat dirinya berada di gedung pemakaman dan menangis hingga pandangannya menjadi gelap ah itu artinya Seungwan pingsan kan?

"Kau baik-baik saja?" Seungwan menoleh mendapati Naeun yang datang dengan sebuah air mineral juga roti ditangannya.

"Kau pingsan dan penjaga yang menemukanmu. Ku pikir itu bukan kau tapi setelah melihatmu aku jadi panik." Seungwan mengangguk mengerti lalu menerima air mineral yang disodorkan Naeun.

"Kau tidak memberitahu siapapun?" Naeun menatap Seungwan mendesah, "Aku lupa menghubungi siapapun karena begitu panik." Seungwan kembali tersenyum dan menghela napas.

"Tapi aku penasaran dengan satu hal." Kembali Naeun menatap Seungwan curiga.

"Apa Chanyeol tahu kau sedang hamil? Usianya sudah dua minggu." Seungwan menatap Naeun terkejut lalu pikirannya melayang mencoba mengingat saata-saat dirinya bersama Chanyeol saling bercumbu.

"Jadi benar aku hamil?" Naeun mengangguk membenarkan. "Dokter menyarankan kita memeriksanya pada bagian kandungan." Balas Naeun kemudian.

"Ya Son Naeun jangan memberitahu siapapun termasuk Krystal, dia bisa membunuhku secepatnya jika tahu." Naeun mengangguk mengingat bagaimana perangai Krystal yang menakutkan membuat bulu kuduknya merinding seketika lebih baik memang tidak memberitahunya.

Setelah dokter menyatakan dirinya sudah lebih baik keduanya pergi ke bagian kandungan untuk memeriksakan kondisi Seungwan. Padahal dirinya hanya menduga jika sedang hamil mengingat saat itu Chanyeol terus saja menggodanya saat dirinya belum membeli pil pencegah kehamilan dan tak ada stok pengaman di apartemen menolak pun percuma Chanyeol sangat pantang menyerah.

Seungwan ingat betul jika saat itu bukanlah masa suburnya tapi mengapa bisa sampai hamil seperti ini. Dirinya tidak menyesali yang terjadi hanya saja akan lebih baik jika hamil setelah menikah.

...

"Kau yakin ingin ku tinggalkan?" Seungwan mengangguuk lalu keluar dari mobil.

"Seungwan! Apakah ibu boleh tahu maksudku ke..."

"Katakan saja padanya tapi ingatkan agar Krystal tak tahu." Naeun tersenyum mengangguk lalu kembali menyalakan mesin mobilnya meninggalkan kediaman Chanyeol.

Setelah mencari pria itu di kantor dan apartemen berbuah nihil Seungwan mencoba menghubungi kembali ponsel kekasihnya dan mendapati jika pria itu sedang sakit san berada di rumah utama.

"Siapa?"

"Ah.. Son Seungwan teman Park Chanyeol." Seungwan tersenyum canggung menatap wanita paruh baya di hadapannya yang memasang wajah ramah, katakanlah dirinya sungguh gugup.

"Masuklah, Chanyeol sedang berada di kamarnya." Ucap Taeyeon mempersilahkan Seungwan masuk membawa wanita itu menuju lantai dua letak kamar Chanyeol berada.

"Apa kau baik-baik saja?" Kening Seungwan mengerut lalu mengangguk menandakan jika dirinya baik-baik saja.

"Sayang sekali, aku berharap bisa cepat menggendong cucu." Seungwan tersenyum canggung tak berniat membalas pun tak tahu apa yang ingin dikatakan olehnya.

Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang