Malam saat musim panas memang terasa dingin saat pukul 22.00 keatas dan Seungwan masih berada di luar apartemennya untuk menikmati malam dingin itu, masih banyak orang yang berlalu lalang melewatinya. Para pekerja kantoran dan beberapa siswa yang pulang setelah les tambahannya di luar sekolah, ah Seungwan hampir melupakan ujian masuk perguruan tinggi. Haruskah dirinya pergi ke universitas?
"Kau belum pulang?" Seungwan menoleh menatap rekan kerjanya yang kini duduk di sampingnya. Ya kini mereka duduk di luar kursi minimarket memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang.
"Bagaimana dengan ujian akhirmu?" Seungwan mengangguk lalu tersenyum.
"Kau sendiri bagaimana?"
"Tidak ada yang berubah masih di peringkat akhir."
"Belajarlah yang giat, aku pulang!"
"Seungwan!" Seungwan menoleh menatap rekan kerjanya.
"Kau tau aku selalu mendukung apapun yang kau lakukan kan?"
Seungwan terkekeh lalu menganggukkan kepalanya, ah rekan kerjanya ini memang sepolos itu. Berada dua tahun dibawah Seungwan membuat Kang Chanhee seperti adik laki-lakinya.
Awal pertemuan mereka cukup mengejutkan bagi Seungwan karena Chanhee berada di sekolah yang sama dengan adiknya melihat dari baju seragam yang digunakan. Chanhee bukanlah siswa yang bodoh melainkan sebaliknya hanya saja nasibnya kurang beruntung, seperti dirinya.
Beruntung jarak apartemen dan minimarket tempatnya bekerja tidaklah jauh berjalan kaki selama 20menit dirinya akan segera tiba di apartemennya.
"Kau pulang."
Seungwan menatap laki-laki tinggi di hadapannya dengan bingung, untuk apa Chanyeol mendatangi apartemennya.
"Kau disini? Maksudku kenapa kau disini?" Tanya Seungwan.
"Kau tidak pergi ke sekolah dua hari jadi aku khawatir."
"Aku baik-baik saja lagipula aku sudah ijin pada wali kelasku."
"Ah begitu." Dengan canggung Chanyeol mengusap tengkuknya yang tak gatal, rasanya aneh sekali.
"Apakah besok kau akan datang? Kau ingat aku mengundangmu untuk pertandingan terakhirku." Seungwan menatap Chanyeol dalam diam, kentara sekali jika pria di hadapannya ini sangat mengharapkan kedatangannya.
"Aku tidak bisa berjanji, maafkan aku." Gumam Seungwan.
"Tak apa jika kau tidak datang, jika begitu aku akan pulang." Pamit Chanyeol.
Chanyeol berjalan perlahan hingga langkahnya terhenti dan membalikkan tubuhnya mendapati Seungwan yang masih berdiri di tempat yang sama memperhatikannya.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu saat malam itu, tapi kau bisa datang padaku jika kau membutuhkan pundakku." Ucap Chanyeol lalu kembali melangkah pergi meninggalkan Seungwan.
"Di pikir aku setinggi apa?" Gumam Seungwan.
...
Masih terlalu pagi untuk membicarakan orang lain tapi sepertinya para wanita di sekolahnya ini terlalu bersemangat untuk membicarakan Park Chanyeol, kapten basket yang akan melakukan pertandingan akhir sore nanti.
"Mereka terus membicarakannya sejak senin." Ucap Seulgi menyeruput minumannya.
"Chanyeol cukup populer jadi wajar jika mereka membicarakannya." Jawab Seungwan memperhatikan ponsel di tangannya.
"Sebenarnya aku bertanya-tanya ada hubungan apa kau dengan Park Chanyeol?" Seungwan menaruh ponselnya dan beralih menatap Seulgi.
"Ah baiklah, jadi senin lalu Chanyeol datang ke kelas dan menanyakanmu padaku. Wajahnya juga terlihat khawatir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Love
Roman d'amour5th Korean Story Main Role : Wendy Son Park Chanyeol Orang bilang cinta ada karena terbiasa dan Park Chanyeol menyetujuinya. Chanyeol tidak pernah tahu jika Seungwan semenarik itu hingga membuatnya selalu penasaran.