Pacar?

3.2K 128 8
                                    

Kenneth mengganti chanel yang ada di televisi,tidak ada yang seru.

Kenneth jadi tidak bersemangat dari tadi,Kenneth mengubah posisinya mencari tempat terenak untuk duduk.

Kenneth menatap jam di dinding,sudah pukul sembilan malam.

Kenneth berjalan ke arah dapur,ia menuangkan air dingin ke dalam gelas dan meneguknya sampai habis.

Ia berjalan menuju kamarnya,ia menatap baju yang masih ada di pinggir kasur.Baju Alessa,ia masih menyimpan baju Alessa di kamarnya.

Kenneth berjalan lalu duduk di pinggir kasur,entahlah apa yang ia rasakan kepadanya untuk Alessa.

Tidak mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama bukan?.

Mungkin Kenneth hanya merasa iba kepada Alessa saja,dan mungkin juga ia perduli karna mungkin Aleesa mirip dengan Tasya.

Kenneth menarik selimut lalu pergi ke alam mimpi.

^^^^

Alessa menatap bangunan tinggi di depanya,kakinya yang membawanya sampai di apartemnt Kenneth.

Hati kecilnya menyuruhnya untuk datang saja ke sini,karna mungkin ini memang tempat yang cocok untuknya berlindung.

Alessa melangkah masuk ke dalam,lalu berjalan ke arah lift.Menekan tombol lantai yang masih ia ingat,lalu sampai di atas.

Ia masing ingat sekali nomer berapa kamar Kenneth,ia menghembuskan nafas pelan saat sudah berada di depan pintu apart Kenneth.

Menekan tombol lalu menunggu beberapa lama.

Ting nong.

Kenneth yang belum terlalu tertidur pun mendengar suara bel berbunyi langsung bangkit dari tidurnya,dan berjalan keluar kamar.

"Siapa sih malem-malem gini."

Kenneth berjalan pelan ke arah pintu,lalu membuka pintu.

Ia sedikit terkejut karna melihat siapa wanita yang berada di depanya,wanita yang sedang menunduk dengan rambut tergerai bebas.

"Ale."panggil Kenneth pelan.

Alessa yang sedang menatap sepatunya langsung mendongkak ke atas,ia mengigit bibir dalamnya.

"H-hai,"sapa Alessa kaku,Kenneth menyerit tak mengerti.

Ia menatap Alessa yang terlihat memprihatinkan,mata sembab,hidung memerang,wajah pucat,bibir kering,dan ada luka di sudut bibirnya yang masih terkesan baru,dan tak lupa pipi sebelah kiri yang memerah,bahkan sedikit membiru di dekat pelipis.

"Lo kenapa?."tanya Kenneth,Alessa menggeleng pelan.

Ia butuh pelukan seseorang,ia ingin menangis sekencang-kencangnya.

"K-ken,"panggil Alessa lirih.

"Apa?."

"B-boleh peluk?."pinta Alessa,entahlah ia hanya ingin memeluk tubuh laki-laki di hadapanya ini.

Laki-laki yang baru ia temui selama sehari ini,Kenneth tak tega melihat wajah Alessa yang memelas.

Pasti Alessa butuh pelukan hangat,akhirnya Kenneth menarik tubuh Alessa agar mendekat padanya.

Alessa menubruk dada bidang Kenneth,tak lama terdengar suara tangis dari bibir Alessa.

Kenneth mengusap punggung Alessa yang bergetar,"nangis aja sekenceng lo,kalau itu bisa ngebuat lo tenang."

Alessa mengangguk lalu mempererat pelukanya,ia menangis tersedu-sedu di balik tubuh Kenneth yang kokoh.

Tak lama pandanganya mengabur,ia merasakan pusing ke kepalanya.

KENNETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang