Tamparan

3.1K 138 4
                                    

Alessa menatap malas rumah besar di depanya,menengok ke samping dan mendengus sebal kepada cowok di sebelahnya.

"Gue gak mau masuk."ucap Alessa,saat ia hendak ingin pergi namun lenganya di cekal.

"Lepasiin!,lo gak pernah ngerti Ed!."teriak Alessa furstasi.

"Apa yang gak gue ngerti?."

"Semuanya!,lo gak tahu kalo sebenernya mamah lo itu jahat!."teriak Alessa lagi,matanya menyala penuh dendam.

"Berhenti bilang mama gue jahat,"

Alessa tersenyum,"kalo gue gak mau? Kalo emang kenyataanya mama lo jahat,lo mau apa?."tanya Alessa menantang.

Edric tidak boleh terpengaruh,ia harus ekstra sabar menghadapi adik tirinya ini.

"Masuk."

"Gue gak mau!."tolak Alessa lalu pergi mejauh,Edric segera menyusul Alessa yang sedang berlari menjauhinya.

Edric menarik tangan Alessa,tidak mau mengambil celah sedikit pun.Edric langsung menggendong Alessa seperti ia membawa karung.

Alessa melotot sebal,"lepasiin gak! Ed lepasiin!."teriak Alessa,lalu memukul punggung belakang Edric.

Edric tidak menggubris perkataan atau pukulan Alessa,yang terpenting ia harus membawa Alessa pulang.Ia tidak mau adik tirinya ini di hukum lagi oleh papanya.

Edric membuka pintu lalu menurunkan Alessa di ruang tamu,mama Edric melihat itu langsung berjalan menghampiri Edric dan juga Alessa.

"Ed,kamu kenapa bawa Alessa kaya gitu.Sayang?."

Alessa mendengus sebal,lalu ia berusaha untuk turun dan berhasil.

"Muka dua."gumam Alessa,namun Edric dapat mendengarnya.

"Alessa,kamu kemana aja?.Kita nyariin kamu."

Alessa memutar bola matanya malas,"gue kemana pun bukan urusan lo,"

Edric melotot ke arah Alessa,Alessa yang melihat itu hanya membuang muka.

"Kenapa kamu ngomong kaya gitu?mama kan mama kamu."ucap Anna lalu memegang tangan Alessa,Alessa langsung menepis kasar tangan Anna.Tidak perduli dengan Edric yang sedang menatapnya dengan tatapan membunuh.

"Mama?anda bukan mama saya!."

"Kapan kamu bisa anggep saya mama kamu?.Saya kan sudah menikah dengan papa kamu,jadi sekarang kamu adalah anak saya,dan saya adalah mama kamu."

Alessa tertawa,"oh ya?.lalu jika anda telah menikah dengan papa saya,berarti anda juga mama saya?.Jangan harap,saya tidak pernah sudi menganggap anda mama saya!."

Plak!.

Satu tamparan keras,Alessa memegang pipinya yang terasa panas dan kebas.

Ia menatap siapa yang menamparnya,ternyata papanya sendiri.

Alessa menggeleng tidak percaya,ia ingin menangis saat ini juga.Namun tidak,ia tidak boleh menangis depan Anna.

Alessa menatap sendu papanya yang menatapnya marah,"jaga bicara kamu Alessa!."

Alessa tersenyum getir,bahkan papanya bukan membelanya.Tapi malah membela mama tirinya?.

"Kenapa pa?Alessa salah bicara?.Iya?."

"Emang bener,Alessa tidak pernah sudi punya mama kaya dia!."Alessa menujuk Anna menggunakan telunjuknya.

KENNETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang