Pertanyaan

3.5K 144 5
                                    

"Turun,"

"Gak bisa,"

Kenneth mendengus,"manja."ucapnya lalu turun terlebih dahulu.

"Mau kemana?."tanya Alessa,Alessa berusaha turun namun di tahan oleh Kenneth.

"Tunggu,"ucapnya lalu berjongkok di hadapan Alessa.

Dahi Alessa menyerit,"ngapain?."

"Naik,"tunjuk Kenneth

"Naik?kemana?."

"Punggung gue,buruan."

Alessa mengangguk pasrah,akhirnya ia turun pelan-pelan dan naik ke atas punggung Kenneth.

Menggantungkan kedua tanganya di leher Kenneth agar tidak terjatuh,setelah sia Kenneth berdiri dan membawa Alessa ke apartermentnya.

"Gue ngantuk."adu Alessa lalu menaruh pipinya di punggung belakang Kenneth.

"Tidur aja."

Alessa mengangguk,lalu memejamkan matanya.Entah lah rasanya ia sangat capek sekali,ia akhirnya tertidur dengan pulas.

Entah apa yang membawa Kenneth mau mengurus perempuan di gendongannya ini,rasa ingin melindungi perempuan yang bahkan setelah beberapa jam pertemuanya ia belum tahu namanya.

Kenneth memasukan pin kamarnya lalu masuk ke dalam,menaruh Alessa di kamarnya.

Apartemnya hanya memiliki satu kamar saja,yaitu kamarnya.

Menaruh pelan tubuh Alessa lalu menatap wanita yang sedang tertidur di depanya ini.Saat hendak menyelimuti Alessa,ponselnya berdering.

Kenneth mengeluarkan ponselnya lalu mengangkat.

"Kenapa mami?."tanya Kenneth yang sudah berada di ruang tamu,ia tidak mau Alessa terbangun karna suaranya.

"Kamu tidur dimana?."tanya Alana.

"Aku di aparterment,mi."

"Kenapa gak bilang ke mami?bikin mami panik aja."

Alessa yang merasa sakit di bagian kakinya pun terbangun dari tidurnya,ia mengerejap kan matanya.

Ia berada di kamar siapa?Alessa bangkit dan berjalan keluar kamar,ia melihat punggung Kenneth yang sedang bertelefon dengan seseorang.

"Maaf,Ken ketiduran."

"Yaudah,kamu udah makan?."

"Ken udah makan,"

Di serbang sana Alana mengangguk,"kamu hati-hati,mami tutup dulu ngantu pengen tidur.Mami sayang Ken."

Kenneth tersenyum,"Ken juga sayang mami."

Sambungan terputus,Kenneth menaruh ponselnya di meja lalu berbalik dan terkejut melihat Alessa sudah bangun.

"Sorry ganggu tidur lo."

Alessa tersenyum,"enak yah punya mama yang sayang sama lo."ucap Alessa dengan nada sedih.

Ia berjalan dan duduk di sofa yang menghadap ke arah luar,namun terhalang jendela.

"Pasti lo seneng banget karna,ya..walaupun lo udah gede tapi tetep aja lo masih di perhatiin sama orang tua lo.Berarti lo penting buat mereka."

Kenneth tahu ada rasa sedih saat Alessa berbicara seperti itu,"luka lo,gue obatin."

Alessa menoleh lalu bangkit dari duduknya,dan berpindah ke tempat duduk yang menghadap televisi.

"Nyalaiin dong."

Kenneth mendengus,"itu luka lo,"

Alessa menatap lukanya,"gak usah di obatin,nanti juga sembuh."

KENNETHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang